BAB 5 | confused

5 3 2
                                    

🦋🦋🦋

Ryan dan ardan turun dari motor mereka,dan membuka perekat helmnya lalu meletakkan helmnya di atas motor.Ryan berandar di pembatas jembatan dan berbalik menatap air yang mengalir cukup deras itu.

Pertemuan mereka berawal dari jembatan ini.

"Kenapa?".Ardan berjalan mendekat dan mengikuti Ryan yang sedang menatap air yang berada di bawah.

"Ga yakin sama sikap tasia lagi?".tanya Ardan.

Semenjak Deket dengan tasia,Ryan selalu menempatkan Ardan menjadi teman curhat nya,Karna Ardan lah yang paling enak di ajak curhat dan dimintain pendapat pun selalu pas.

Ryan mengangguk."iya".

"Gue bingung sama tasia, menurut aku dia kayaknya gak bisa nunjukin kepada Kalian kalau aku itu cowonya".

"Atau dia emang gak mau deket sama aku karena aku bandel dan?".

"Hahaha".Ardan tertawa mendengar curhatan sahabat nya itu.

Ryan mengernyit heran melihat temannya itu,apakah ada yang lucu dari ucapannya?.

Ardan menepuk bahu Ryan."yaiyalah dia gak bisa nunjukin kalau Lo itu cowonya,kalian kan belum ada pacaran".

"Makanya yang pasti,biar dia pun gak bimbang sama Lo".sambungnya.

Ryan mengangguk dan menganggap ucapan Ardan ada benarnya juga.tapi,Karna justru gak yakin dengan sikap tasia dan perasaan nya itulah yang membuat Ryan juga ragu untuk menyatakan perasaannya lebih dalam lagi.tapi apakah lebih bagus jika dekat namun tidak pacaran,itu kan bisa menjauhkan hubungan mereka dari kata putus.Ryan juga tidak ingin mencintai tasia lebih dalam,ia hanya ingin mencari cari pasangan yang tepat saja untuknya,namun tetap saja Ryan mempunyai perasaan dengan tasia.

"Hei teman!".tegur Ardan ketika melihat temannya sedang melamun.

"Udah,gak usah dipikirin,kalo Lo beneran sayang dan cinta,gak bakal nyesel deh Lo kalau udah nyatain perasaan ke dia".

"Tapi kan..".

"Apa?".

"Bukannya tasia type cewe yang gak suka pacaran ya?".

"Nah justru itu,Lo harus naklukin perasaannya Sampai bisa jadi pacar".

"Okey,aku bisa ngelakuin itu,tapi dan..".

"Tapi apa lagi?".

"Lo kan tau,gue orangnya gimana,gue bakal cuek banget kalo dah jalanin hubungan lama sama tasia". ujarnya.

"Gue gak mau liat Tasia sakit hati,dan mungkin dia juga akan nangis jika gue perlahan menyakitinya".sambungnya lagi.

"Kalau Lo beneran sayang sih...,Lo gak bakalan bersikap seperti itu ke dia, kecuali Lo hanya main main aja ya yann".
"Tapi jangan sampai main main saja yan,parah sih kalau Lo cuman main main aja sama tasia".

Ryan menghembus nafasnya."gue juga masih belum yakin sebenarnya dengan tasia,tapi ntah kenapa gue kayaknya sayang banget sama tasia,tapi disatu sisi gue pengen nyari seseorang yang tepat,dan mungkin gue bakal gak ada seriusnya sama tasia,dan kalian pasti akan mengira kalau aku hanya main main aja sama tasia,dan mungkin jika tasia mendengar nya akan merasa sakit hati".

Butterfly In SaturnusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang