BAB 15 | disuruh camer kerumah

10 4 2
                                    

🦋🦋🦋

Cuaca pagi yang mendung dan hujan membuat wanita yang tertidur ini menarik selimut nya,ia tidak menyadari bahwa mama tengah berdiri menunggu di samping ranjangnya dengan membawa senjata bersiap siap untuk membangunkannya.

"BANGUN!!!".

Suara keras itu tak mampu membangunkan Tasia dalam tidur nya,Karna tidurnya hari ini sangat spesial dan rasanya ia tak ingin bangun sebab kasur ini mengikatnya erat-erat dengan kenyamanan.
Tasia hanya menutup telinga nya dengan bantal untuk menghindari suara keras mamanya dan melanjutkan tidurnya.

Mama menarik nafas melihat anak gadis sulung nya itu,pukul sudah menunjukkan jam 10 pagi dan waktunya buat tasia membersihkan rumah, pembantu mereka mengambil cuti sampai 1 minggu kedepan,untuk menggantikan pekerjaan pembantunya mama membuat jadwal agar bergantian membersihkan rumah.dan kebetulan tasia sudah libur semester.

Mama memukul tangannya."tasia,bangun!".

Tasia tetap tak peduli dan hanya mengelus tangannya yang di pukul, melanjutkan tidurnya.

Dreett!!.handphone berbunyi,tasia masih ga peduli dengan kondisi sekitarnya.mama melihat ke layar handphonenya dan mengambil hpnya,menggeser ke tombol terima.

"Halo?".

Ryan seketika diam mendengar suara yang keluar dari handphonenya.ia langsung gugup seketika, tangannya gemetaran dan keringat dingin mendengar suara itu.
Ia menjauhkan handphone nya dari dirinya.

"Lanjutkan atau matikan".-batinnya.

"Halo?".

Dengan penuh percaya diri Ia menarik nafasnya, mendekatkan kembali handphonenya dan mengatur suara lalu memberanikan diri berbicara ke mamanya tasia.

"Halo,mana sih orangnya kok diem aja".ujar mama yang lama menunggu.

"Ha-halo Tante".

"Kenapa?,tasia tidur.tante bisa minta tolong bangunkan dia,cape bangunin anak satu ini,nge-bangkong aja nih anak ,mentang -mentang hari ini libur! Huhh...bangunin dia ya!,Dateng aja kerumah biar dia langsung bangun,biar aja dia malu sekalian Karna temannya Dateng dia belum bangun sampai sekarang.

"Dateng kerumah?".

Tante tunggu di rumah!".

Titt!.. panggilan berakhir.
Mama berjalan keluar meninggalkan kamarnya Tasia.

Ryan masih terbengong mencerna perkataan mamanya tasia."Dateng kerumah nya?,bangunin tasia?".
Ia masih heran,mamanya tasia kan selalu melarang anak cowok datang kerumah,mau itu hanya teman tetangga atau apapun itu.tapi gak tau juga bener atau gak nya soalnya tasia yang berkata seperti itu Kedirinya.

"Gue harus datang apa nggak?".
"Nanti kalo gue datang,trus mamanya marah² Karna gue Dateng..

Ryan membayangkan dirinya akan dipukul oleh mamanya tasia Karna tiba tiba dateng kerumah,dan nilainya jadi calon mantu kan jadi berkurang.

"Eh tapi kan,tadi..mamanya yang nyuruh buat kerumah".

Ryan mengambil jaket nya dan memasang nya."oke deh,gue kerumah".

Butterfly In SaturnusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang