BAB 6 | ngambek

6 4 1
                                    

🦋🦋🦋

Keesokan harinya, tasia datang terlambat sebab terlihat dari raut wajah tasia yang baru saja bangun itu dan matanya juga menimbulkan cekungan yang biasanya kalian menyebut itu adalah mata panda.mungkin,beberapa hari ini tasia sering begadang,tidak tahu apa yang ia lakukan saat begadang makanya membuat nya kadang masuk terlambat.

tasia memiliki mata panda sejak beberapa Minggu ini,dan Ryan baru menyadari nya sekarang Karna ia hari ini memperhatikan wajah nya sangat jelas sebab dirinya diperbolehkan oleh tasia untuk duduk disampingnya.

Ryan menatap nya."begadang tadi malam?".

Tasia mengangguk."iya, soalnya aku beberapa hari ini cenderung susah tidur".

"Kok bisa?,kamu ansom ya?".

Tasia menggeleng."nggak kok".

"Jadi kenapa sering begadang,hm?".

"Banyak tugas".

Ryan mengerutkan dahinya."emang seminggu ini kita banyak tugas ya?,kok aku gak dikasih tau".

"Iya,tugas untuk mencintai mu,haha".ujarnya diakhiri tawa di belakang,namun Ryan tak tertawa mendengar leluconnya itu malah terdengar garing di telinga nya.

Ryan menarik buku yang dari tadi menjadi sumber perhatian tasia,tasia refleks melihat kearah nya ketika bukunya di tarik.ryan menutup bukunya tasia dan menimpanya dengan lipatan tangan nya.

"Aku pengen dimanja syaa,manjain aku dong".ujar ryan diakhiri senyum nya yang sok imut,yang menurut tasia itu sangatla menjijikkan."kaya Elus gitu rambut aku".Ryan tersenyum berharap.

Tasia terdiam mendengar permintaan Ryan,ia sebenarnya ingin melakukan hal romantis kepada Ryan,namun ia tidak tahu bagaimana cara untuk memanjakan cowo.sedangkan,tasia type cewe yang selalu menjaga jarak dengan laki laki dan jika pun ada laki laki yang mendekati nya mereka hanya menghabiskan hal hal romantis itu hanya lewat handphone.bukannya tak ingin untuk melakukan nya itu di real life,namun Tasia yang selalu menjaga jarak dengan mereka-mereka.

"Gak deh".tolak tasia.

"Kenapa?".

"Aku gak bisa".

Ryan menghembus nafasnya,ia bangun dari duduknya dan berjalan keluar kelas.

Tasia menatap bahu Ryan yang berjalan keluar kelas itu."maaf yan".

🦋🦋🦋

Ryan masuk ke kelas XI-ipa¹,ia langsung duduk di bangkunya azka dan meletakkan kepalanya di atas lipatan tanganya.

Azra dan Kenan yang melihat nya menatap Ardan penuh dengan pertanyaan,mereka tahu bawa Ardan la yang saat ini menjadi teman curhat nya Ryan.ardan mengangkat bahu tak tahu setelah mengerti arti dari tatapan Azra dan Kenan dan melanjutkan minumnya.

"Gue tau apa yang Lo rasain sekarang yan".ujar Rey mendekati Ryan yang sedang menyendiri di pojok itu.

"Apa?, masalah sama tasia ya?". sambung Azra.

"Tapi,bukannya kalo sifat Tasia seperti itu,malah semakin bagus? Yang artinya dia gak pernah melakukan hal hal seperti itu kepada cowo yang lain kan".

Butterfly In SaturnusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang