Seminggu sudah persiapan kepindahan Kenzie secara diam-diam. Sekolah baru di kota Surabaya pun sudah di tetapkan Riana.
Ia dan Zayn benar-benar akan melepaskan Kenzie untuk waktu yang lama. bila sesuai rencana, Kenzie akan tinggal di Surabaya sampai lulus SD nanti. Itu artinya lebih dari lima tahun mereka akan jarang bertemu putra sulung mereka.
"Mas.. anak-anak udah nunggu di mobil" ucap Riana pada Zayn yang tengah memasukkan air panas ke dalam tumbler.
Rencananya mereka akan piknik seharian ini. Sengaja menghabiskan waktu bersama Kenzie sebelum mengirimnya ke kampung.
Nah.. karena Kenzie adalah tipe anak pecinta susu, kemanapun perginya Zayn atau Riana pasti akan membawa perlengkapan seperti mempunyai bayi. Apalagi susu soya tidak sebanyak susu sapi yang tersedia di tempat umum.
Pernah sekali saat mereka berlibur ke kebun binatang mereka meninggalkan susu yang sudah di persiapkan sebelumnya di teras, dan liburan berubah menjadi bencana karena Kenzie yang uring-uringan. Sejak saat itu susu dan air panas adalah sesuatu yang wajib dalam list mereka ketika akan bepergian.
Mungkin itu juga alasan kenapa kulit Kenzie begitu putih serta mulus. Belum alis tebalnya yang menukik tajam serta hidung mancungnya yang ia dapat dari keturunan kakeknya, oh.. jangan lupakan bibir tipis yang begitu menggemaskan ketika ia mempoutkannya. Mata sipitnya akan membentuk bulan sabit ketika tertawa.. oh, ayolah.. ia bahkan masih enam tahun tapi sudah semenawan itu. Jangan bayangkan bagaimana penampakannya ketika dewasa nanti. Percayalah kalian akan berusaha mendapatkan atensinya.
"Oke. Sebentar lagi aku nyusul sayang.. kamu tunggu di luar aja dulu sekalian bawa nih sajen anak kamu." Sambil menyerahkan tas kecil kepada Riana yang menatapnya tajam.
"Kamu kira anak aku jin pake sajen segala." Protes Riana, tangannya menerima tas berwarna biru tua itu.
"Ya emang bener kan.. coba sehari aja nggak di kasih sajen. Ngamuk pasti dia kayak kerasukan reog"
Keduanya tak dapat menahan tawa, sementara yang menjadi bahan ledekan mereka tengah bersin bersin di dalam mobilnya.
"Idung nji gatel" katanya seraya mengusap-usap hidungnya dengan punggung tangannya.
"Jangan lama-lama mas.. mereka udah nggak sabar"
"Iya aku ambil kunci doang di kamar. Lupa tadi nggak bawa turun."
"Naik naik ke puncak gunung.. tinggi.. tinggi tsekali...i..i. kiri.. kanan... Ku lihat tsaja.. banyak mobil dan motor.." dengan absurd nya Kenzie bernyanyi ria.. sementara Khanza bertepuk tangan sambil sesekali menyauti nyanyian kakaknya hanya di akhir kata saja..
"Loh.. kok jadi mobil dan motor nji?" Tanya Zayn setelah mengontrol tawanya di ikuti seisi mobil.
"Abitsnya nggak ada pohon Cemara, adanya mobil tsama motor" jawab polos Kenzie.
Zayn menggelar tikar sedang Riana mengeluarkan bawaan mereka dari dalam mobil, sementara Khanza tengah sibuk mengejar Kenzie yang juga sedang berlarian mengejar kupu-kupu berwarna kuning.
"Udah nji.. itu dedeknya nanti kecapean" peringat Riana
"Nja nya nggak utsah ikutan lari. Nji mau nangkep kupu-kupu" Kenzie berhenti sejenak sebelum kembali berlari lebih kencang meninggalkan Khanza.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sehari Untuk Selamanya
General Fiction"pokoknya nji mau nya mama yang suapin" _kenzie "Kamu apa-apaan sih Kenzie? Udah gede gitu emang nggak malu?" _Riana "Tapi mama kan udah janji seharian bakal turutin permintaan nji?" _kenzie "Iya tapi hari ini kamu tuh aneh. Manja banget. Mama juga...