PRANG!!!...
Kenzie baru saja mengambil minuman dari vending machine ketika seseorang dengan sengaja menyenggolnya. Membuat nampan makan siangnya teronggok dengan mengenaskan di lantai. suasana kantin yang selalu ramai dan riuh itu tiba-tiba hening. Mencari asal keributan.
Nampak seseorang memandang remeh pada Kenzie yang tengah membereskan makan siangnya yang tercecer di lantai kantin.
"Makanya.. kalo sakit tuh dirumah aja, biar yang pada waras aja yang sekolah." Cibirnya.
Beberapa siswa yang berkerumun mulai berdesas-desus . Lagi, Kenzie mendengar beberapa kali namanya di sebut. Namun belum begitu jelas apa yang mereka obrolkan.
Tak mau ambil pusing, begitu selesai membereskan kekacauan di kantin, ia menuju kamar mandi. Berniat untuk membersihkan seragamnya yang sedikit kotor.
Kenzie menahan gagang pintu kamar mandi saat Samar-samar ia mendengar percakapan beberapa siswa, sepertinya ia harus bertahan di dalam bilik agar tahu apa yang mereka bicarakan.
"Gila. Tadi Lo liat kan gimana kasarnya kak Genta ngomong ke kak Kenzie?" Kata siswa bertubuh mungil
"Iya. Parah sih.. tapi emang bener ya gosip yang bilang kak Kenzie itu gila?" Tanya satu lagi siswa berambut keriting.
"Yang bener-bener gokil itu. Kok bisa-bisanya kak Kenzie tetap ganteng maksimal biarpun gila."
"Homo Lo?"
"Sialan lu. Bukan homo ya. Tapi gue nggak muna. Di mata gue yang cowok tulen aja dia emang ganteng."
"Kayaknya nggak mungkin deh. Orang kak Kenzie biasa aja kok. Kalo emang dia gila, nggak mungkin dia setenang itu." Jawab siswa dengan kacamata tebal.
"Ya siapa tau aja dia lagi waras. Kalo pas kumat ya ngamok."
Tawa mereka mengudara. Masih membahas perihal kantin tadi, tanpa tahu si empunya mendengar semuanya.
Terjawab sudah rasa penasaran Kenzie tentang desas-desus selama ini. Ternyata satu sekolah menganggapnya gila. Entah dari mana berita itu berasal, tapi itu sukses membuat Kenzie semakin tidak nyaman.
Tunggu dulu. Jadi sikap dan perkataan kasar Genta tadi juga berhubungan dengan kabar kegilaan Kenzie selama ini?
Ah, sudah lah. Yang penting sekarang Kenzie harus mencari cara untuk bertahan setidaknya dua bulan lagi sebelum kelulusan.
.
.
.
.
"Heh. Dari mana aja sih? Di cariin juga." Chandra mengagetkan Kenzie yang masih mengingat wajah ketiga adik kelasnya yang kikuk saat menyadari keberadaan Kenzie di toilet tadi."Toilet." Kemudian Kenzie duduk.
"Tadi abang denger Lo di gangguin Genta di kantin iya?"
"Bang, gue mau tanya."
"Yaelah.. ni anak. Di tanya bukannya jawab malah balik nanya?" Protesnya "iya mau nanya apa?" Lanjutnya setelah melihat tatapan dingin Kenzie
"Emang iya selama ini ada rumor kalau gue gila?"
JEDDER!!
Bagai petir di siang bolong. Akhirnya Kenzie tahu juga desas-desus itu. Padahal Chandra sudah mengancam hampir satu sekolah agar tidak membahas isu tersebut.Entah dari mana awalnya isu gila tersebut, namun dengan cepatnya merebak ke seluruh lapisan siswa. Tentu saja menjadi berita menarik ketika Kenzie, salah satu siswa populer di sekolah tiba-tiba di kabarkan gila.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sehari Untuk Selamanya
General Fiction"pokoknya nji mau nya mama yang suapin" _kenzie "Kamu apa-apaan sih Kenzie? Udah gede gitu emang nggak malu?" _Riana "Tapi mama kan udah janji seharian bakal turutin permintaan nji?" _kenzie "Iya tapi hari ini kamu tuh aneh. Manja banget. Mama juga...