13. Hanya menjauh

2.2K 172 8
                                    

Kenzie menghirup dalam-dalam udara di kota yang selalu ia rindukan.

Kota yang memberinya kebahagiaan setelah ia hanya mengenal rasa kecewa.

Semua ia rindukan tentang kota ini. Ia rindu hari-harinya bersama Atung dan juga uti yang sangat menyayanginya.

Ia kembali memesan ojol untuk mengantarnya ke tempat tujuannya yang memang cukup jauh dari stasiun.

"Dek Kenzie ya.." tanya Abang ojol yang menghampirinya.

"Oh, iya.. pak Agus ya..." Tanyanya balik.

"Iya dek. Ayo mari. Di pakai dulu helm nya.

"Makasih pak" Kenzie seraya menerima helm dengan warna hijau itu.

"Ini adek dari mana? Kok sendirian dari stasiun?" Tanya bapak ojol di tengah perjalanan.

"Saya dari Jakarta pak." Jawabnya ramah.

"Sendirian?"

"Iya pak"

"Liburan apa nyusulin keluarga?"

"Ngunjungin kakek pak"

"Oh.. tapi ini bener alamat nya?"

"Iya pak bener"

"Jadi kakeknya udah..."

"Iya pak." Jawab Kenzie.

Kemudian hanya hening diantara mereka, sepertinya bapak ojol tadi juga jadi sungkan bertanya lebih banyak.

"Makasih banyak ya pak" ucap Kenzie seraya mengembalikan helm kepada bapak ojol.

"Disini daerah sepi loh dek? Mau bapak tunggu aja apa gimana?"

"Oh, gak usah pak. Makasih"

"Terus nanti kamu pulang gimana? Itu kaki adek juga kayaknya lagi sakit ya? Bapak lihat pincang jalannya?" Tanya bapak ojol tulus.

"Tadi saya jatuh di toilet pak, kalau pulangnya gampang rumah saya deket kok pak. Itu di ujung jalan sana" jelas Kenzie

"Oh yaudah kalau gitu bapak tinggal narik lagi ya.. kamu hati-hati. Pulang jangan kesorean."

"Iya pak makasih"









"Atuung....... Kenzie kangen.. " ia menjatuhkan lututnya di samping gundukan tanah yang sudah setahun ini tak ia kunjungi.

Ia peluk nisan sang kakek, sambil menangis ia mengadu tidak ada lagi orang yang menyayanginya setelah kepergian Atung dan juga uti yang harus ikut anak perempuannya, sehingga Kenzie harus kembali tinggal bersama ibu dan ayahnya yang seperti tak mengharapkan kehadirannya.

"Atung pasti kangen juga kan sama Kenzie.. maaf ya tung.. udah setahun ini gak tau kenapa papa sama mama gak bisa anterin Kenzie kesini, jadi baru sekarang Kenzie bisa Dateng, itu aja Kenzie modal nekat doang tung.. hehe.. untung Kenzie nggak nyasar"

Setelah lama bercerita kepada pusara sang kakek, barulah Kenzie sadari pusara sang kakek seperti baru di kunjungi, terlihat jelas dari bunga-bunga tabur yang masih segar juga harum bau mawar.

Tapi siapa pikir anak itu orang baik yang merawat makam kakeknya.

"Mungkin orang suruhan papa" batinnya.

"Udah sore, Kenzie balik dulu ya atung.. besok Kenzie kesini lagi bacain doa. Dadah Atung..."








"Assalamu...."

Sehari Untuk SelamanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang