14.ketemu

2.1K 163 11
                                    

Riana jatuh terduduk setelah membaca isi surat Kenzie untuk uti,
Sebelumnya ia berniat membujuk Kenzie pelan-pelan agar mau di ajak pulang.

"Mas.... Mas Zayn..." Teriaknya dari dalam kamar Kenzie.

Zayn yang mendengar teriakan Riana segera berlari menghampiri, meninggalkan uti yang kemudian mengekorinya menuju kamar Kenzie.

"Ada apa sih ri? Sampai teriak-teriak?" Tanya Zayn begitu membuka pintu lebih lebar.

"Loh!!! Kamu ngapain duduk di lantai? Kenzie nya mana?" Sambung Zayn ketika menyadari Riana hanya seorang diri di dalam ruangan tersebut.

"Ibu ngomong apa ke Kenzie Bu?" Tanya Riana pada uti yang baru saja menyusul.

"Ngomong apa?" Tanya uti heran.

"Nggak mungkin Kenzie nulis surat begini kalau ibu nggak ngomong sesuatu ke dia." Sergah Riana.

"Ri, kamu apa-apaan sih? ngomong sama ibu loh kamu! Bisa santai dikit nggak?" Peringat Zayn.

"Santai? Nih kamu baca!!!" Riana melempar kertas tepat ke hadapan Zayn yang kemudian langsung di baca oleh Zayn.

"Masih bisa santai kamu? Anak kita lagi sakit mas.... Kamu ingat tangan kamu sendiri yang mukulin dia sampai luka kayak gitu dan sekarang aku nggak tau anak kita ada di mana?" Tangis Riana mulai pecah.

Emosi yang ia pendam sejak semalam kini tak dapat lagi ia tahan. Setelah mendengar kata-kata menyakitkan dari uti tentang anaknya tentu saja Riana merasa tak terima.

Bukankah dulu Atung dan uti yang terus meminta untuk merawat Kenzie, bahkan saat Kenzie sakit dahulu karena saking rindunya ia terhadap Riana, mereka tetap kekeuh ingin merawat Kenzie dan melarang Riana berkunjung untuk sekedar mengobati kerinduan Kenzie terhadap ibunya?

Barangkali itu juga penyebab Kenzie tidak pernah mau bertemu kedua orang tuanya saat berkunjung ke Surabaya.

Anak itu akan bersembunyi dengan pergi ke rumah temannya atau bahkan bersembunyi di tengah ladang tempat ia biasa menemani Atung berkebun.

Dan hal itu terjadi hingga di tahun ke dua Kenzie hidup di Surabaya, sampai akhirnya Riana mendatangi sekolah Kenzie dan meminta bantuan pihak sekolah untuk sekedar bisa bertemu dengan Kenzie.
Miris bukan?

Riana ingat siang itu ia bahkan berlutut di hadapan Kenzie, memohon agar anaknya mau menghabiskan waktu bersama ia dan Zayn hari itu juga, tentu saja di saksikan oleh para guru.

Namun perasaan tidak dapat di bohongi, bahkan rasanya canggung saat Kenzie hanya diam saja di ajak jalan-jalan. Anak itu hanya akan menjawab terserah saat di tanya apa saja.

Dan ketika Riana mulai kesal dan menanyakan apa kemauan Kenzie sebenarnya, anak itu akan menjawab "Kenzie mau pulang, Kenzie nggak minta di ajak jalan-jalan".

Sejak saat itu Riana juga Zayn menggunakan cara halus untuk mendekati Kenzie. Bila biasanya mereka hanya sehari mengunjungi Kenzie, maka mereka akan menginap dan mengantarkan Kenzie ke sekolah esok harinya dan siangnya mereka akan menghabiskan waktu bersama.

"Ini apa buk?" Giliran Zayn yang bertanya kepada uti yang kembali membuat uti semakin bingung.

"Emang itu kertas apa sih coba sini ibu lihat"

Uti membaca dengan seksama tulisan tangan Kenzie, cucu kesayangannya yang kini tumbuh menjadi remaja manis yang bahkan setelah tiga tahun tidak bertemu, senyuman Kenzie tetap sama. matanya akan membentuk bulan sabit yang indah.

Sehari Untuk SelamanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang