Keesok paginya, Yani turun ke bawah melalui tangga rumah dan menuju ke arah dapur untuk menyiapkan sarapan.
Sesampainya di dapur ia melihat suaminya yang sedang membuat nasi goreng spesial. "Mas kok kamu yang buat sarapan, harusnya aku dong yang buat"
Adan pun menoleh ke arah Yani dan tersenyum. "Gapapa dong, masa suaminya ga boleh buat sarapan untuk istrinya"
"Udahlah mas kamu duduk aja, biar aku aja yang buat sini"
"Stop, aku aja Oke, kamu duduk aja di sana"
Yani pun mengikuti kata-kata Adan dan dia pun duduk di kursi meja makan. "Emang kamu bisa masak?"
"Bisa dong, apa si yang ga bisa aku buat"
"Iya deh yang bisa apa aja mah beda"
"Eh siapa bilang kamu juga bisa bikin apa aja termasuk bikin itu"
"Bikin apa?" Yani sambil berfikir.
"Itu loh"
"Apa sih?, jangan suruh aku mikir-mikir dong"
"Udah lah ga perlu di kasih tau, orang sekarang udah jadi di dalam perut kamu" ucap Adan dengan santai.
Yani pun langsung melotot. "Ihh kamu mah" rengeknya.
"Loh kenapa?, memang benarkan dia udah jadi-"
"Stop, ga perlu di lanjutin, aku udah laper mana nasi gorengnya?"
"Nih nasi gorengnya cantik" sambil maletakkan nasi goreng di piring Yani.
Yani pun langsung memakan nasi goreng. "Kamu ga makan?" sambil mengunyah nasi goreng.
Adan pun duduk di samping Yani. "Liatin kamu makan aja aku udah kenyang"
"Ih aku serius mas"
"Sama aku juga serius, kamu dulu abisin makanannya"
"Aku maunya makan berdua"
"Berdua sama kamu?"
Yani hanya mengangguk. "Kalo aku makan bareng sama kamu, nanti dede bayinya ga kenyang dong, udah kamu aja habisin"
"Yaudah aku ga makan" ngambek Yani
Adan hanya tertawa kecil melihat tingkah Yani. "Iya deh aku makan bareng sama kamu, mana suapannya?, aaa" Adan sambil membuka mulutnya.
Yani pun menoleh ke samping dan mulai menyuapi Adan dan ganti-gantian termasuk Adan menyuapi Yani.
----------
5 bulan kemudian.
Yani yang perutnya sudah mulai membesar kini juga sudah susah buat banyak gerak. "Masss, kamu udah belum mandinya" teriak Yani
"Ih lama banget mandinya" gumamnya
Ceklek
"Kenapa?" tanya Adan yang masih menggunakan handuk dibawah perut dan terlihat telanjang dada.
"Kamu mandinya lama banget, aku kan sakit perut dari tadi" ucap Yani sambil memegang perutnya.
"Yaudah kita dokter sekarang, aku pake baju dulu"
Selesai Adan pake baju dan celana ia langsung menarik tangannya Yani dengan lembut untuk keluar dari kamar. "Eh tapi mas, aku belum mandi" cegah Yani
"Kamu ga perlu mandi, kamu ga mandi aja tetep cantik"
Pipi Yani memerah. "Ih aku serius mas"
"Sama aku juga serius, udah ayo kita ke dokter, kita kan juga belum tau jenis kelamin anak kita"
KAMU SEDANG MEMBACA
ADYAN | Misterius Boy [END]
Short StoryTentang si pria misterius yang memiliki banyak rahasia dibalik muka polosnya "lo tuh orang ternyebelin yang pernah gue kenal" - Adindayani Damara Hayana "gue suka sama lo, puass!!!" "puas!" NOTE : INI KARYA PERTAMA KAMI, JIKA ADA KESALAHAN MOHON D...