29. Penjelasan

41 9 0
                                    

Adan melihat pemandangan yang ada di depannya. Rumah mewah bagaikan istana kerajaan. Ya, Adan saat ini sedang berada di rumah barunya. Atau keluarga kandungnya.

Laki - laki bernama lengkap Adan Baron Nuraga atau Arsadan Fabian Dhananjaya melangkahkan kakinya ke dalam rumah itu.

Saat Adan memasuki rumah itu hening, sunyi dan damai. Tanpa ada suara sedikitpun.

Adan fokus melangkahkan kakinya dengan pandangan yang lurus, matanya mencari sesuatu.

Saat menemukan objek itu, Adan segera menghampirinya.

"Pah" orang yang dipanggil Papah itu menoleh kearah Adan. Ia tersenyum tipis.

"Kenapa nak? Sini duduk" lelaki paruh baya itu mempersilahkan Adan untuk duduk.

Adan segera duduk disamping sang ayah. Lelaki yang memiliki nama Abraham Danuarta Dhananjaya.

Lelaki yang dikenal sebagai ketua mafia terkejam di Indonesia.

Abraham tersenyum lalu mengelus punggung Adan dengan lembut. Ia menatap sang anak, ada kerinduan yang amat besar dimatanya.

"Ada apa nak?" Tanya Abraham karena anaknya tak mengeluarkan sepatah katapun.

"Apa aku salah jika terlahir dari keluarga mafia?" Tanya Adan.

Rahang Abraham mengeras, tangannya mengepal kuat. Mengapa anaknya bertanya seperti itu.

"Maksud kamu apa?"

"Perempuan yang aku cintai memilih meninggalkan aku saat dia tau status asli keluargaku" ujar Adan sembari menatap Abraham.

Tatapan datar Abraham dan tatapan datar Adan beradu.

"Kamu memiliki seorang kekasih?" Tanya Abraham

Adan mengangguk menyetujui. Bagaimanapun juga orang tuanya harus tau bahwa dirinya memiliki kekasih. Yaitu Yani.

"Siapa gadis itu?" Tanya Abraham dengan dinginnya.

"Apa yang akan anda lakukan kepada gadisku?" Tanya Adan dengan tajam kepada sang ayah.

Ia khawatir bahwa ayahnya akan melakukan sesuatu kepada Yani ataupun keluarganya.

Baginya tak boleh ada yang menyakiti Yani. Sekalipun itu orang tuanya.

Abraham menoleh kearah Adan. Ia bisa melihat aura kemarahan dari sang anak yang sangat tajam.

"Papah hanya ingin tau" jelas Abraham.

"Jangan pernah sentuh apalagi sampai menyakiti gadisku" setelahnya Adan segera pergi meninggalkan Abraham.

Abraham dapat melihat kepergian Adan. Ia menatap punggung Adan lalu tersenyum smirk.

"Anakku sudah besar. Bahkan sudah memiliki seorang kekasih."

-----------------------------------------------

"Hayooo, ngelamun aja lo" Rian menghampiri sang adik yang sedang berada di meja makan.

Di hadapan Yani memang ada makanan, tapi Yani tak memakannya melainkan hanya mengaduk - aduk makanan tersebut.

"Kamu kenapa sih?hm?" Tanya Rian memperhatikan adiknya itu.

Seperti ada yang mengganjal di diri adiknya. Tak seperti biasanya yang selalu ceria, kali ini Yani terlihat lebih diam.

"Ada masalah di sekolah?" Yani menggeleng.

"Sama Adan?" Tanya Rian. Yani diam tak bisa menjawab.

Rian menghela nafasnya. "Abang emang gak tau permasalahan kamu sama Adan serumit apa"

ADYAN | Misterius Boy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang