16. Patah hati Yani.

64 7 0
                                    

Waktu istirahat

"Sebaiknyaa gue menemui Aezhar"

"Ri,apa lo lihat Kak Aezhar?"

"Kak Aezhar ada diruang khusus keluarga Anderson. Gue juga mau kesana,mau bareng?"

"Boleh Ri"

Yani dan Riri pun sampai diruang khusus keluarga Anderson.

"Yuk masuk Yan"

"Gua tunggu sini aja Ri. Kalo lo gak keberatan,boleh minta tolong panggil kan ka Aezhar Ri?"

"Tentu tidak keberatan Yan. Sebentar yaaa"

"Terima kasih Ri"

"Yaa sama - sama Yan"

"Kak,di depan ada Yani ingin bertemu Kaka"

"Iyaa Ri"

Aezhar berjalan kearah pintu. Ia melihat Yani berdiri disana.

"Siang Yan, ada perlu apa?"

"Siang juga kak. Saya mau bertanya,apa ini alasan anda mau putus?karena anda di jodohkan dengan perempuan lain?"

Kak Aezhar diam dan menundukan kepalanya.

"Kenapa anda diam?"

"Kita bisa bicara di belakang Taman Sekolah?"

"Hm gimana yaa." Aezhar melihat kanan dan kiri, ia takut Elvan atau mata - mata Elvan akan melihat mereka berdua.

"Gimana Kak bisa tidak?"

"Hm, yasudah mari." dengan meyakinkan diri nya. Aezhar menuruti permintaan Yani.

Sesampainya mereka di Taman belakang sekolah. Yani langsung menyodorkan kembali pertanyaan yang belum sempat terjawab oleh Aezhar.

"Jawab pertanyaan saya yang tadi Kak. Apa benar anda mau putus karena di jodohkan dengan perempuan lain?"

Kak Aezhar hanya mengangguk, nunduk tidak ingin menatap mata Yani. Berbohong untuk saat ini sepertinya jauh lebih baik.

Dari pada Yani harus mengetahui fakta nya. Aezhar tak ingin jika pada akhirnya, Yani akan menyalahkan diri nya sendiri hanya karena teror sialan itu.

Yani menangis. Hati nya rapuh. Ia sampai tak bisa berkata - kata. Mulutnya hanya bisa menahan getaran tubuhnya.

Ia menggigit bibir dalamnya menahan isak tangis. Tapi sayang, hal itu tak membuat Yani berhenti menangis.

Justru air mata itu semakin deras mengalir di pipi Yani.

"Kenapa anda tidak memberi tau saya? Mengapa kamu mengajak saya berpacaran jika pada akhirnya kamu akan di jodohkan." ujar Yani sambil menangis.

"Saya pun tidak tau Yan. Kalo akhirnya akan seperti ini, saya hanya di jodohkan, saya tidak bisa menolak perjodohan itu. Saya tau saya salah,maaf kalo saya sudah bikin kamu menangis seperti ini. Saya tidak ada niat membuat kamu sedih Yan." ujar kak Aezhar dengan penuh rasa bersalah

"Percaya sama saya." Aezhar ingin mengambil tangan Yani. Tetapi ia urungkan takut Elvan melihat mereka.

Yani hanya bisa menangis tidak nyangka kalau akhirnya akan seperti ini.

"Nangis saja dibahu saya,untuk terakhir kali nya. Sekali lagi saya minta maaf Yan"

Yani sangat ingin menangis dibahu Aezhar,cuma ia canggung. Bagaimana pun juga. Aezhar dan dirinya sudah tidak memiliki status apapun.

"Ga perlu, makasih." ujar Yani sambil menangis.

bell masuk sekolah berbunyi.

Yani pun menghapus air matanya dan pergi meninggal kan Aezhar sendirian di Taman itu.

ADYAN | Misterius Boy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang