Sekarang sellina, vrans, raksa, dan duchess doreba sedang mengadakan rapat kecil di kediaman argyll.
Vrans sudah tau akan rencana kaisar yang ingin melenyapkan mereka semua.
" Dia ingin melenyapkan kita?" Tanya raksa
" Benar, karena itu sebelum mereka menyerang. Kita akan menyerang mereka dahulu." Ucap vrans
" Aku suka ide itu" sahut sellina
" Apa yang perlu di persiapkan dalam perang ini? " Tanya duchess doreba
" Aku akan membuat list-nya dan memberikannya pada mu ibu" ucap vrans
" Baiklah. Aku tahu kalian berpengalaman dalam hal ini. Urus hal ini dengan baik. Ibu pergi dulu" ucap duchess doreba dan pergi meninggalkan ruang rapat
" Apa aku perlu membuat senjata atau racun?" Tanya sellina
" Racun?" Gumam vrans
" Boleh, untuk berjaga-jaga dan juga kita butuh penawaran nya" ucap raksa
" Aku akan melatih prajurit yang akan ikut perang ini. Aku pergi dulu" ucap raksa dan pergi dari ruang rapat
Kini hanya tersisa sellina dan vrans di dalam ruang rapat.
" Apakah kita akan menang?" Tanya sellina
"Tentu, my love" jawab vrans. Tangan vrans sudah berada di pinggang sellina.
Vrans sudah meraba wajah sellina dan lembut, merapikan rambut sellina dengan lihai.
" Vrans....ber..henti.. ini.. geli" ucap sellina. Tangan vrans sudah meraba ke area leher sellina, membuat sellina menjadi geli
" Kau sensitif di bagian ini ya?" Ucap vrans dengan senyum nakal di wajahnya
Sellina mendekat kan wajahnya ke area leher vrans dan meniup di area belakang kuping serta jenjang lehernya. Vrans di buat melotot akan hal itu
" Kau nakal, sayang " ucap vrans memeluk pinggang sellina
" Kau tidak bisa lepas dari sini" ucap vrans. Vrans terus menguatkan pelukannya, tidak membiarkan sellina lepas dari genggaman nya
" Vrans..lepas.. aku kehabisan napas" ucap sellina
" Vra..ns.. ahh" vrans mengendorkan pelukannya, membuat sellina menghela napas
"Vrans setelah perang ini kita menangkan, kau mau kan menikah dengan ku?" tanya sellina. Di kehidupan ini sellina sendiri yang akan melamar vrans menjadi suaminya. Di dalam Hati kecilnya tidak ada paksaan sama sekali.
" K-kau...ingin menikahi ku?" Tanya vrans malu-malu. Pipinya sudah merona merah, kuping nya sudah memerah seperti kepedasan tetapi sekarang dia tidak memakan sesuatu yang pedas melainkan sesuatu yang membuat perutnya seperti di hinggapi kupu-kupu yang banyak
" Iyaa. Kau mau bukan?" Ucap sellina
" T-tentu mau. Aku akan menikah dengan mu, sellina" ucap vrans
" Terima kasih, vrans" ucap sellina dan mencium bibir vrans.
Yahh Sellina mencium bibir Vrans.
Vrans membulatkan matanya sekali lagi. Dia benar-benar terkejut sekarang. Sellina yahhh sellina yang dulu membencinya sekarang MENCIUMNYA. Keberuntungan apa yang sedang di dapat vrans.
Setelah ciuman itu usai, vrans menundukkan wajahnya. Dia tidak menatap ke arah sellina.
Sellina bingung akan hal itu. Apa dia melakukan kesalahan.
" Kau kenapa?" Ucap sellina sambil mengangkat dagu vrans. Saat sellina melihat wajah vrans. Wajah vrans sudah memerah seperti tomat matang dengan air mata yang sudah terbendung ingin keluar
" Kenapa kau menangis?" Tanya sellina.
" A-apa..bo..Leh hiks.. aku meminta...sa..tu..ciuman... Lagi" ucap vrans yang sudah sesegukan
" Hahaha...boleh sayang, aku akan memberikan nya pada mu" ucap sellina. Sellina tidak habis pikir dengan tingkah vrans. Bukankah dia seorang grand Duke yang kejam tapi kenapa terlihat begitu imut sekarang.
"Cup" cium sellina
" Hikss.... Lagi" ucap vrans. Ini terlalu sedikit aku ingin lebih, vrans tidak akan membiarkan sellina berhenti menciumnya
" Sudah... Aku lelah" ucap sellina
" Tidak boleh..cup......" Vrans langsung mencium sellina dengan pelan dan kelama- Lamaan berubah menjadi lumutan yang dalam.
Posisi yang awalnya duduk menjadi berdiri. vrans memainkan perannya dengan dominan dan sellina mengikuti permainan vrans dengan lihai.
"Ini yang aku mau " batin keduanya
Vrans membuat sellina berada di depan tembok dan akan membuka gaunnya.
"TUK..TUKK..."
" SIAL!!.... SIAPA DI SANA?!!, KAU INGIN KU PENGGAL!!, KEMARI KAU!!." teriak vrans yang emosi karena waktunya bercumbu terganggu.
" Tuan..." Arthur, Arthur sedang ingin memberikan informasi baru dari mata- mata vrans tapi saat akan mengatakannya dia seperti berada di ujung tebing kematian, sedikit melangkah saja akan berakibat fatal.
" Sudah.. kita lanjutkan lain kali" ucap sellina dan membenarkan kembali pakaian Serta tataan rambutnya.
" Hmm... Baik...lah" vrans sebenarnya tidak ingin tetapi sellina telah mengatakan seperti itu. Jadi, dia menurutinya.
Sellina keluar dari ruang rapat dan menyuruh Arthur masuk ke dalam karena vrans telah menunggu nya.
Arthur masuk ke ruangan itu dan mendapatkan vrans yang ada di sana telah menatapnya dengan penuh kekesalan
" Kenapa?" Tanya vrans dengan nada yang dingin
" Tuan.. informasi yang di dapat dari mata-mata, perang itu akan dilaksanakan Minggu depan" ucap Arthur
" Minggu depan? Lumayan cepat" ucap vrans. Vrans pikir perang itu akan dilaksanakan 2 bulan atau 1 bulan lagi, karena masalah keuangan kekaisaran yang bermasalah
" Baiklah, persiapkan senjata dengan baik. Terima kasih sudah menyampaikan informasi itu, sekarang keluarlah" ucap vrans
" Baik, tuan "
" Tak apa, Minggu depan akan lebih baik karena 1 bulan kedepannya akan ada banyak undangan yang akan ku tebar kan di seluruh benua ini " gumam vrans.
*Vrans Charles York dan sellina Christales argyll
Haii guys
Makasih udah baca, tunggu kelanjutannya ya
See you next time 🥰🥰❤️❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
I returned to my husband who I ignored [Tamat]
Historical Fictionsekarang di sebuah lapangan pengeksekusian, banyak rakyat telah bergerumun dan mencacimaki wanita tak tahu diri yang ingin memanjat ke ranjang kaisar. seluruh orang tahu bahwa sang wanita sangat mencintai kaisar mereka dengan buta seolah olah tak ad...