Chapter 1 : Pergi Darinya

356 28 4
                                    

2 Minggu Kemudian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

2 Minggu Kemudian.

Setelah 2 minggu akhirnya Jimin keluar dari Rumah Sakit, dikarenakan dia sudah berjanji untuk ikut bersama eommanya, Jimin mengajukan surat pengunduran diri.

Selesai merapikan barangnya ia langsung turun ke parkiran untuk menunggu jemputan dari sang eomma. Hampir 20 menit dia menunggu, karena lelah dia memutuskan untuk membeli minuman di supermarket seberang jalan, baru beberapa langkah tiba tiba ada mobil yang berhenti tepat di sampingnya. Jimin terdiam sebentar lalu masuk ke dalam mobil itu. Yap, itu adalah mobil milik sang eomma, Jimin duduk di kursi belakang sementara eommanya yang menyetir.

"Kita akan kemana? " Tanya Jimin to the point. Nyonya Park hanya tersenyum dan menjalankan mobil miliknya. Membuat Jimin mendengus lalu mengalihkan pandangannya ke jalan.

3 jam berlalu, kini mobil memasuki hutan yang cukup lebat membuat Jimin semakin bingung. "Kau akan membunuhku Nyonya?" Perkataan Jimin membuat eommanya terkejut dan reflek mengerem mendadak, rem yang mendadak itu membuat ke-2 nya memekik. "Astaga" Eommanya menghela nafas kasar lalu beralih menatap Jimin yang sibuk merapikan tas peralatan kedokterannya dan sebuah tas berisikan baju miliknya karena terjatuh, dengan inisiatif Jimin memakaikan selebet juga pada ke-2 tasnya agar tidak jatuh lagi. Hal itu membuat Nyonya Park terkekeh karna tingkah laku anak pertamanya yang menggemaskan.

"Kkk~~ kau harusnya menyimpannya di bagasi Jim, dan jangan katakan sesuatu seperti tadi, itu akan membuat kita masuk ke dalam jurang dan mati bersama." Ucapnya memperingati. Jimin menganggukkan kepalanya disertai bibir yang manyun, Nyonya Park yang melihat itu hanya tertawa 'sungguh anaknya sangat menggemaskan jika seperti itu' pikirnya.

ᥫ᭡˖ ࣪ ִֶָ

ᥫ᭡˖ ࣪ ִֶָ

ᥫ᭡˖ ࣪ ִֶָ

ᥫ᭡˖ ࣪ ִֶָ

ᥫ᭡˖ ࣪ ִֶָ

2 jam berlalu tapi mereka belum sampai juga, matahari sudah tidak terlihat menandakan bahwa siang telah bertukar tugas dengan malam. Karena bosan pria menggemaskan itu memilih untuk mengistirahatkan tubuhnya, siapa tahu saat dia bangun sudah sampai kan? Tapi itu hanya angan-angan saja, buktinya saat membuka matanya dirinya masih di dalam mobil dengan posisi yang sama.

"Eommaaa~~~ kapan sampainya? Badanku sakit" Entah sadar atau tidak, perkataannya membuat bibir sang eomma mengembang. "Sabar Jiminie kita akan segera sampai" Jimin yang mendengarnya sedikit terkejut lalu mengalihkan pandangannya ke arah jendela, tidak ada yang bisa di lihat sebenarnya dia hanya menyembunyikan senyumannya, sudah lama eommanya tidak memanggilnya seperti itu, dia bahagia.

𝐓𝐡𝐞 𝐒𝐡α𝐝𝐨𝐰 • YoonminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang