[END S1] & [REVISI]
"Untuk apa merencanakan masa yang akan datang? Kita tidak tau apa yang akan terjadi nantinya. Aku hanya ingin mengikuti alur hidup, tanpa merencanakan sesuatu" -Jimin
"Mari membuat rencana untuk masa depan, kali ini bersama dirik...
Satu yang mereka lewatkan, lengan sebelah kanan dua orang disana bersinar dan pastinya tak disadari oleh diri mereka sendiri.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bangun dari pingsan dan di sambut oleh pusing, sakit di sekujur tubuh, belum lagi tenggorokan yang dilanda kemarau bukan hal baik tentunya. Tapi sayangnya, Park Jimin harus mengalami hal itu.
"H-haus..." Suara lirih Jimin membuat atensi seseorang mengarah kepadanya.
"Kau haus? Sebentar." Dengan sigap ia mengambil gelas yang terbuat dari kayu dan membantu Jimin meminumnya.
Setelah merasa cukup Jimin menjauhkan gelas itu dari mulutnya. "Cukup, terimakasih untuk bantuannya" Ujarnya.
"Sama sama." Ucap nya lalu kembali duduk dikursi dekat ranjang Jimin. Dan keheningan pun melanda mereka.
...
...
...
"Ada yang ingin ku tanyakan, apakah boleh?" Tanya Yoongi memecahkan keheningan. Jimin menganggukkan kepalanya pertanda boleh dan Yoongi mengajukan pertanyaan pertamanya.
"Kau memiliki elemen atau tidak? "
"Privasi."
"Jika kau tak punya elemen bagaimana kau melawan para shadow itu? Apalagi mereka tingkat menengah."
"Kenapa kau ingin tau sekali? "
"Lupakan saja. "
Sebenarnya ada banyak pertanyaan yang ingin ia sampaikan kepada Jimin tapi dia urung mengingat keadaan Jimin yang baru sadar dari pingsan.
Pertanyaan tentang dirinya, elemennya, dan banyak hal tentang Jimin. Karena dia merasa mereka soulmate?
Sejak kedatangan Jimin di pondok inisial soulmatenya muncul. Atau mungkin saat di meja makan, karena itu pertama kalinya mereka bertemu.
Inisialnya adalah huruf 'J' sempat ia pikir 'J' adalah Jungkook , tapi saat ia bertanya kepada Jungkook ternyata salah. Inisial soulmate Jungkook adalah 'T' bukan 'Y'. Dan itu baru muncul saat perjalanan ke gua.
Lagi pula hurufnya tidak pernah bersinar saat dirinya dan Jungkook bertemu...
Begitu banyak huruf 'J' di pondok, membuat Yoongi sedikit frustasi.
Oke itu keluh kesah Yoongi.
✡︎
✡
✡︎
✡
"Yoon, kau tidak apa? Sedari tadi aku perhatikan murung saja. Ada masalah?" Tanyanya pada Yoongi.
"Ah, boleh aku minta bantuanmu?" Bukannya menjawab Yoongi justru balik bertanya membuat lawan bicaranya terheran heran.
