Chapter 3: Pertemuan

219 27 8
                                    

Previously

Beberapa saat kemudian Hoseok berhenti membuat Jungkook bingung. "Ada apa hyung?" Tanya Jungkook, Hoseok menatap Jungkook sambil memasang wajah yang khawatir. "J Jung, aku lupa. Waktu pertama kali Jimin datang ke sini bersama eomma nya, eommanya bilang padaku bahwa elemen Jimin belum keluar sampai sekarang." Jelas Hoseok gugup.

"A apa?!"

"A apa?!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Brak...

NamJoon yang melihat tubuh belahan jiwanya terlempar lumayan jauh menjadi tidak fokus bertarung melawan shadow, niat hati ingin membantu sang soulmate yang sedang kesusahan melawan beberapa shadow tapi dirinya sendiri juga kewalahan melawan shadow yang terus berdatangan.

Sementara Seokjin sedang berusaha untuk bangkit dan kembali melawan para shadow, pikiran Seokjin sedang kalut membuatnya beberapa kali terkena serangan. Seokjin khawatir dengan keadaan di pondok keselamatan, takut terjadi hal hal yang tidak mengenakkan. Terutama Jimin yang elemennya belum muncul.

"YA! Jika kau mau mati konyol disini katakan agar aku tidak perlu membantu dirimu." Kekehan Seokjin membuat orang itu mendengus kesal.

"Maaf, bisa kah kau pergi ke pondok keselamatan? Aku takut ada kejadian tak mengenakkan, apalagi ada yang belum memiliki elemen." Pinta Seokjin.

Orang itu diam sejenak, lalu mengangguk setuju.

"Aku akan kesana, jangan lengah lagi! Kau yang terkena aku yang lelah melihatnya. " Seokjin terkekeh dan kembali menyerang. Setidaknya dia lebih tenang sekarang.

•••

Jderrrr

"Mereka sulit untuk di musnahkan Zyn. Dua tahun tak memakai elemen membuat ku sedikit tak bisa mengendalikan nya." Ucapan Jimin membuat hewan di sampingnya memutar matanya.

"Ck, dua tahun katamu? Lebih dari lima tahun dude. Kau mengurungku Dr. Park."

Jimin hampir kehabisan tenaganya, sulit melawan shadow tingkat menengah. Mereka cukup lincah membuat sudut bibir, pelipis, lengan Jimin terkena serangan dan mengeluarkan cairan berwarna merah. Luka di lengannya juga cukup serius.

"Tenaga ku hampir habis Zyn dan mereka terus bermunculan. Kau tau aku berhenti latihan selama dua tahun terakhir." Adu Jimin kepada Phoenix di samping nya.

"Aku paham, itu salahmu. Mereka tingkat menengah percuma kau menyerangnya dengan elemen. Kau harus mengambil sabitnya dan penggal kepalanya." Penjelasan dari Zyn membuat Jimin naik pitam.

𝐓𝐡𝐞 𝐒𝐡α𝐝𝐨𝐰 • YoonminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang