Satu

6.7K 493 56
                                    

Donghyuck harus berpura-pura menjadi seseorang yang bukan dirinya sehingga ia tidak akan dipaksa untuk meneruskan kepemimpinam pamannya, Johnny. Namun, tindakan terus-menerus itu berkembang menjadi sesuatu yang jauh lebih serius daripada permainan sederhana sebelumnya.

"Donghyuck, apa kau ingin bermain dan menjadi Dongsook hari ini?" tanya sang ayah ketika ia berjalan ke arah putranya, yang sedang bermain di luar sendirian.

"Ya!" Donghyuck berteriak dan menoleh ke arah ibunya. "Aku ingin memakai gaun pink lagi, Ibu!"

Taeyong tersenyum dan meraih tangan kecil anak laki-laki itu ke dalam pelukannya. Mereka menoleh ke arah ibu, yang menatap keduanya sambil tersenyum, menunjukkan kegugupan dibandingkan kebahagiaan.

"Ayah, apa paman Johnny akan datang dan mengunjungi kita?"

"Bagaimana kau tahu?" Taeyong menatap putranya dengan heran. Ia belum memberitahu putra kecilnya.

"Ibu tidak suka saat aku menjadi Dongsook dan Ibu membiarkan aku menjadi Dongsook hanya saat di depan paman Johnny saja! Ibu juga sangat gugup dan itu terjadi saat paman datang menemui kita."

"Ibumu hanya senang karena akhirnya bisa bertemu dengan paman lagi," kata sang ayah cukup keras agar sang ibu juga bisa mendengarnya.

Tak satu pun dari mereka percaya kata-kata yang terlontar dari mulut sang ayah.

─────────■─────────

Pasti ada yang salah ketika Donghyuck mendengar ayahnya berbicara lebih keras dari sebelumnya. Ia memainkan video game di komputernya dengan headphone, tetapi masih bisa mendengar seberapa keras Taeyong berbicara.

Donghyuck mendengar langkah kaki menuju kamarnya dan melompat dari kursi seperti tersengat listrik. Ia dengan cepat melepas headphone-nya dan lari dari komputer, sehingga ayahnya tidak akan tahu bahwa ia bermain game daripada mencari lowongan untuk bekerja selama musim panas. Remaja itu mengambil buku pertama yang ia lihat di kamarnya dan membukanya untuk dibaca, tetapi Donghyuck lupa bahwa ia memegangnya secara terbalik.

Laki-laki berambut cokelat itu duduk di kursi dan melihat ke arah pintu, bersiap melihat ayahnya masuk. Namun, sang ayah tampak ragu-ragu. Donghyuck melihat bayangan di bawah celah kecil pintu, yang menunjukkan bahwa Taeyong sudah ada di sana tetapi belum masuk.

Donghyuck mendengar ayahnya membisikkan sesuatu tapi ia terlalu jauh untuk mendengarnya. Jadi, remaja itu mencoba mendekat, tetapi pada saat yang sama pintu kamarnya terbuka dan Taeyong menyerbu masuk.

"Paman Johnny. Dia akan tiba di sini dalam dua jam."

Dua kata. Dua kata terkutuk itu diperlukan untuk mengubah kehidupan Donghyuck yang damai dan ceroboh menjadi terbalik. Ia bukan satu-satunya. Kehidupan semua orang di sekitarnya terancam ketika paman Johnny memutuskan untuk mengunjungi keluarga kecil ini. Tapi bisa dikatakan kehidupan Donghyuck adalah hal yang paling kacau di antara lingkungan rumahnya.

Buku itu terlepas dari tangan Donghyuck dan ia melompat dari kursi lagi.

"Apa yang harus kita lakukan?!" Ia berteriak ketika berita yang baru saja dibagikan ayahnya terdengar agak terlambat.

"Cepat, mandi," saran Taeyong dan berlari ke lemari anaknya. "Aku akan menyiapkan pakaian yang kau kenakan nanti."

"Tidak bisakah kita berpura-pura bahwa aku sedang pergi ke perkemahan musim panas atau semacamnya? Aku sedang tidak ingin berakting."

"Berapa umurmu?" Taeyong mendecakkan lidahnya dan mendorong Donghyuck menuju kamar mandi. "Kau tidak lagi pantas berada di perkemahan musim panas untuk anak-anak. Kau terlalu tua untuk itu."

[Terjemah] MASQUERADE | Markhyuck MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang