Sebelas

1.5K 212 17
                                    

"Ayah yakin ingin memakai ini?" Donghyuck bertanya sambil berbaring di tempat tidur ayahnya, memperhatikan bagaimana pria itu mencoba setiap baju.

"Apa lagi yang harus kupakai?"

"Sesuatu yang menggoda."

"Tidak, Donghyuck, ini kencan dan aku tidak akan terburu-buru."

"Jadi, kau sudah memilih Jaehyun."

"Tidak, aku hanya ingin terlihat berbeda dari yang kemarin."

Donghyuk hanya memutar bola matanya. Ia berbalik ke kipas angin dan menghela napas panjang. Taeyong akan berkencan lagi dan bahkan jika Donghyuck bahagia untuknya, ia tidak bisa menahan perasaan sedih. Itu berarti ia akan tinggal di rumah sendirian lagi.

"Seberapa panas hari ini?"

"Ini hari terpanas di musim panas, kudengar."

"Kalau begitu pergilah telanjang, ayah. Jaehyun akan senang."

"Donghyuck, berhenti bicara tidak sopan. Aku dan Jaehyun sudah dewasa."

Donghyuck membantu Taeyong memilih cologne dan kemudian pergi untuk memilih anting. Setelah itu, Donghyuck puas dengan betapa tampan ayahnya. Ia yakin Taeyong tidak akan terlihat seperti ini saat kencan pertama dengan ibu Donghyuck. Pertama, ibu Donghyuck adalah seorang wanita, jadi ia seharusnya cantik dengan semua aksesori dan segalanya. Kedua, Taeyong bukan yang membayar saat ia berkencan dengan si mafia. Dan ketiga, ia terlihat bersinar. Meskipun Taeyong adalah seorang ayah, ia masih terlihat muda dan mekar seperti bunga di tengah musim semi.

"Kalau ayah bahagia, ayah bisa memilih keduanya. Aku sudah terbiasa poliamori karena Norenmin. Terlebih aku merasa Jaehyun akan senang dengan dua bottom."

"Hentikan. Doyoung terlihat seksi saat dia mengeluarkan pistol kemarin."

"Dia mengeluarkan apa?"

"Tidak, tidak apa-apa."

Donghyuck merias ayahnya. Ia sudah terbiasa melakukan itu di wajahnya sendiri sehingga cukup mudah baginya untuk mempertajam dan menonjolkan fitur cantik Taeyong. Ketika ia melihat betapa tampan ayahnya, ia merasa seperti seorang penata rias profesional.

"Kudengar Johnny akan membawa Mark dalam misi hari ini, jadi kau tidak perlu khawatir tentang dia yang berkeliaran di rumah," Taeyong berbicara ketika Donghyuck sedang memoleskan eyeshadows. "Kalau dipikir-pikir, kau sepertinya jauh lebih dekat dengan Mark daripada sebelumnya. Haruskah aku khawatir?"

"Tidak sama sekali. Aku hanya mencoba memahami calon suamiku," kata Donghyuck dengan nada sarkastik. Ia kemudian menarik tangannya dari wajah Taeyong, membuat sang ayah membuka matanya. "Menurutmu berapa lama waktu yang dibutuhkan mereka untuk mengetahuinya? Dan apa yang akan terjadi pada kita..."

"Donghyuck, tolong jangan pikirkan itu."

"Tidak, kita perlu berpikir, kita harus membuat rencana. Lihat saja kita. Aku dijodohkan dengan Mark dan Johnny mencoba menjodohknmu dengan anak buahnya. Tidak ada jaminan bahwa kita akan tetap seperti sekarang."

Taeyong tertawa saat melihat Donghyuck cemberut. Ia membawa wajah sang putra ke dadanya dan membelai rambut palsunya.

"Jangan khawatir tentang itu. Aku memiliki segala rencana di dalam kepalaku sejak dulu. Aku akan memastikan bahwa semuanya akan berhasil untuk kita. Kita tidak bisa gagal begitu saja. Kita sudah hidup seperti itu untuk waktu yang lama dan kita tidak bisa membiarkannya gagal tepat di depan mata kita."

"Tapi ayah," gumam Donghyuck dan menatap Taeyong, "bagaimana jika... bagaimana jika Johnny merasa dikhianati? Aku tidak sedang membicarakan Mark, tentu saja, karena dia sepertinya menyukai semua jenis lubang—"

[Terjemah] MASQUERADE | Markhyuck MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang