Dua puluh tiga

1.5K 188 13
                                    

Dongsook kagum melihat betapa tampannya si mafia. Gadis itu belum pernah melihat Mark, ia hanya merasa bahwa Donghyuck diam-diam memiliki perasaan terhadap laki-laki itu dan juga tahu sejauh mana imajinasi Donghyuck. Ia bisa melakukan apa saja untuk menghilangkan hal-hal itu.

"Apa?" Mark mendesis, membuat Dongsook tersentak dari kegiatannya memandang si mafia. "Bagaimana bisa, maksudku, Donghyuck tidak pernah memberitahuku ini? Kenapa dia berbicara seperti Dongsook, maksudku, Dongsook tidak pernah ada?"

"Dia tidak menyukaiku," Dongsook tersenyum sedih.

Ekspresi Mark melunak tapi ia masih terlihat bingung.

"Apa... Apa ini pertama kalinya kita bertemu?"

Dongsook mengangguk, "Tapi aku sudah bicara denganmu sebelumnya... Maksudku, aku mengatakan hal-hal yang harus Donghyuck katakan."

"Dan kau tidak pernah muncul?"

"Dia tidak mengizinkanku."

"Yah... Itu aneh karena aku merasa seperti sedang berbicara dengan Donghyuck yang berpura-pura menjadi seorang gadis sekarang... Fakta bahwa dia sangat hebat dalam berakting membuatku mempertanyakan IQ-ku. Hanya saja... sangat mirip denganmu yang aku lihat sekarang."

Dongsook terkikik, menghapus air matanya.

"Itu karena dia cerdas dan berani. Aku tidak pernah bisa berpura-pura menjadi dia."

"Dan seharusnya tidak. Dia bertingkah seperti anak nakal," Mark terkekeh. "Menggangguku selama misi, tsk ..."

"Aku takut saat dia melakukan itu," Dongsook mengaku. "Aku selalu takut saat dia melakukan sesuatu yang bodoh."

Alis Mark berkerut menjadi kerutan. "Tunggu, kau tahu segalanya? Bisakah kau melihat apa yang terjadi?"

"Aku tidak melihatnya, aku bisa merasakannya melalui Donghyuck dan itu bukan pengalaman yang sangat bagus," Dongsook menghela napas. "Aku harap dia akan merasakan betapa khawatirnya aku terhadap tindakannya."

"Jadi..." Mark memulai. "Itu artinya Donghyuck juga merasakan itu, kan?"

"Ya, dan dia... Ya, dia marah."

Dongsook merasakan kejengkelan Donghyuck untuk sementara waktu. Bocah itu sepertinya panik karena ia secara tidak sengaja memberi Dongsook kendali. Dongsook yakin ia mendengar Donghyuck mengumpat beberapa menit yang lalu. Donghyuck ingin kembali.

"Kenapa dia marah?" Mark bertanya, benar-benar penasaran.

Dongsook membuka mulutnya untuk mengungkapkan tetapi kemudian dengan cepat menutupnya setelah ia merasa Donghyuck memohon padanya untuk tidak menjawab. Donghyuck tidak ingin Dongsook memberi tahu Mark bahwa itu adalah salah satu rahasianya, tentang kepribadian ganda ini. Tapi bukankah itu sudah jelas?

"Aku tidak bisa mengatakannya."

Mark mengangguk seolah ia mengerti bahwa itu adalah dinding di antara mereka.

"Senang bertemu denganmu, Dongsook, mengetahui bahwa kau ada, tapi... Akan sangat bagus jika Donghyuck kembali sekarang. Kita perlu melakukan sesuatu yang berbahaya."

"Oh, oke," Dongsook setuju. "Donghyuck jauh lebih baik dariku dalam hal-hal berbahaya."

Dongsook melambaikan tangan pada Mark dan mengunci matanya di suatu tempat di kejauhan. Butuh beberapa detik bagi Donghyuck untuk menggantikan Dongsook. Tapi Mark pasti tahu kapan Donghyuck kembali. Terlihat jelas dari mata si rambut coklat beralih pada Mark, mengunci mata mereka bersama-sama bukannya menghindar seperti yang dilakukan Dongsook.

"Kau kembali!" Mark tersenyum. Donghyuck terlihat sedikit bingung seperti baru bangun tidur tapi segera ekspresi bingungnya tergantikan dengan kesadaran. Senyum Mark terhapus saat Donghyuck menyerangnya.

[Terjemah] MASQUERADE | Markhyuck MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang