7. DDJ- Malam Minggu

4.3K 344 5
                                    

Tidak lelah untuk terus mengingatka, VOTE dan KOMEN!

🍊🍊

Malam minggu yang biasanya dia habiskan bersama teman-teman, sekarang dia harus bergelut dengan batal lantaran Lina tidak diizinkan keluar oleh Arsen. Sebenarnya Lina ingin marah, tapi dia tidak punya banyak nyali. Arsen kalau sudah mengeluarkan aura galaknya itu benar-benar menyeramkan.

Lina gelisah di atas kasurnya. Dia berpindah ke kiri kemudian ke kanan. Begitu seterusnya. Saat di kampus, dia sudah janji akan malam mingguan bersama sahabat-sahabatnya sekaligus merayakan hari persahabatan mereka yang entah sudah berapa tahun.

Tapi sialnya dia malah terjebak di apartemen milik Arsen.

"Cepu banget, sih, dikit-dikit ngadu!" gerutu Lina teringat akan ucapan Arsen yang mengatakan bahwa lelaki itu akan mengadu pada Dimas jika Lina keluar tanpa seizinnya.

Sebenarnya Arsen tidak serius dengan ucapannya. Tapi itu hanya sebagai ancaman. Lina lemah jika sudah menyangkut Sang Ayah.

Gadis itu kemudian beranjak dari kasur dan mengambil ponselnya yang sedang di-charger.

____________________________
Grup

Sory, gak bisa ikut. Ga di ijinin keluar:(

Iqbaludin:
Yah Pak Arsen ga pernah
ngerasain malmingan apa ya.
Pelit banget.

Bayu:
Mungkin mereka mau...

Bayu otaknya tolong jangan ngadi-ngadi.

Juna:
Gpp santai aja Lin.
Lo selesaikan urusan dulu

Urusan apa dah?

Iqbaludin:
Lo kayanya mau di
UNBOXING Lin😌

NGGAK YA!!

Bayu:
Selamat bersenang-senang Ellin

Iqbaludin:
Cepet dapet ye

Juna:
Jangan buru-buru. Besok minggu Lin.
Gpp

Panya:
Gue ngikut aja

STRESS KALIAN!

__________________________


Lina meletakkan ponselnya sedikit kasar. Mulutnya menggerutu karena tidak terima dengan sahabat-sahabatnya yang malah meledeknya seperti ini. Apa-apaan mereka itu?

"Gila kali! Gue masih pengen jadi seorang gadis, ya, teman-teman!" dumel Lina sambil mengacak rambutnya frustasi.

Sejak tadi dia gelisah karena merasa tidak enak dengan teman-temannya. Dan sekarang mereka malah meledeknya sepert ini. Benar-benar menyebalkan.

"Sekarang apa?" Lina menoleh ke kanan dan ke kiri mencoba mencari kesibukan. Tapi, tidak ada. Ingin membersihkan kamar saja, tapi apartemen Arsen kan selalu bersih.

Akhirnya gadis itu memilih untuk keluar kamar setelah dua jam dia berdiam diri di sana. Kakinya melangkah menuju dapur untuk mengambil beberapa cemilan. Tangannya membuka kulkas. Hanya ada beberapa buah jeruk dan minuman saja. Lina terkadang heran kenapa isi kulkas Arsen selalu terisi oleh jeruk.

Dear, Dosen Julid.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang