8. DDJ- Mau Punya Anak?

4.9K 373 12
                                    

VOTE DAN KOMEN selalu di tunggu🗿
Mari insaf, jangan jadi pembaca gelap

🍊🍊

Pagi-pagi sekali tadi Arsen, Lina dan Helena memasak untuk pesanan pelanggan Helena. Lina sebelumnya tidak pernah bangun sepagi itu. Tapi karena dia tidur di rumah mertua, dan Helena membutuhkan bantuan maka dia mencoba untuk melawan rasa kantuknya itu.

Dan kini Lina sedang frustasi mengerjakan tugas yang kemarin malam tidak dia kerjakan lantaran dia harus membantu Helena. Benar apa yang Arsen katakan. Lebih cepat lebih baik. Tapi tidak apa-apa, Lina bisa meminta bantuan kawannya. Bayu, lelaki itu paling pintar diantara kelimanya.

__________________________________

Bayu

Bayu!

Apa?

Tugasnya Pak Arsen udh?

Udh

Emm

Iya gue paham.
Lo tuh gimana, sih?
Minta bantuan Pak Arsen dong.
Dia kan suami lo

Ya lo pikir mudah?
Bukannya dibantuin, malah di omelin ntar.

Ah. Ya udh. Nanti jam 4

Kita ketemu di caffe deket rumah gue.

Y

____________________________________

Kan, apa Lina bilang. Bayu itu memang paling bisa diandalkan.

"Emang keren, dah, Si Abay!" pekik Lina kesengan.

Sekarang sudah hampir jam tiga. Pagi tadi sekitar jam sembilan, dia dan Arsen sudah berbelanja untuk bahan-bahan nasi kuning yang sebelumnya mereka gunakan untuk pesanan orang lain. Jadi, dia bisa bersantai. Lagi pula, untuk pesanan selanjutnya Mama Helena melarang Lina untuk membantunya lagi.

Lina memilih mengiyakan saja karena Helena memaksa. Helena benar-benar mengira kalau semalam dirinya dan Arsen melakukan hal 'itu' sehingga pagi-pagi tadi Helena terus tersenyum menggoda padanya.

Ah, rasanya dia ingin mengacak-ngacak wajah Arsen karena kemarin malam mengatakan itu.

Kakinya berjalan keluar kamar. Dia tidak melihat keberadaan Arsen di apartemen. Lina hampir lupa kalau Arsen tadi izin untuk pergi ke kampus karena dia ada jadwal mengajar meskipun minggu. Dan Lina senang karena dia sendirian di apartemen ini.

Gadis dengan rambut yang dicepol itu memilih untuk membereskan tempat tidurnya saja karena dia juga bingung mau melakukan apa. Lina berjalan masuk lagi ke dalam kamar. Dan itu lumayan berantakan. Dia tidak mau nanti kena semprot Arsen karena telah mengotori tempat bersemedinya.

Setelah membereskan selesai, gadis itu berjalan menuju kamar sebelahnya. Sampai saat ini mereka masih tidak mau untuk tidur bersama sampai Arsen membeli kasur yang lebih lebar. Lina pun tidak masalah, dia malah senang kalau terus tidur terpisah begini.

Dear, Dosen Julid.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang