17. DDJ- Honeymooon [2]

4.2K 284 24
                                    

VOTE DAN KOMENNYA DITUNGGU BEB🤩🍊🍊

Ternyata ucapan Arsen tidak main-main. Entah bagaimana caranya kini Lina dan lelaki itu sudah tiba di Bandara Soekarno Hatta yang jaraknya lumayan jauh dari rumah. Sebelumnya Arsen dan Lina sudah berpamitan dulu kepada orangtua. Mereka semua menitip sesuatu yang membuat keduanya menjadi canggung. Yaitu, kehamilan Lina.

Ya, orangtua mereka sangat mengharapkan itu. Mereka juga mungkin sudah mengira kalau pasangan suami istri itu sudah saling mencintai. Padahal tidak, atau mungkin belum. Keduanya masih di fase saling menyukai saja.

Arsen memberikan jaketnya untuk menutupi tubuh Lina. Mereka kini sudah berada di dalam pesawat dan Lina langsung tertidur pulas lantaran tubuhnya memang terasa sangat lelah sejak tadi.

Arsen menatap wajah cantik itu sambil tersenyum. Sebenarnya memang sejak dulu dia sesekali mengagumi kecantikan gadis ini. Tapi karena kelakuan Lina di kampus yang terkadang membuatnya darah tinggi, jadi pikiran tentang Lina Cantik dia buang begitu saja.

Tapi siapa sangka ternyata mereka sekarang sudah sah menjadi pasangan suami istri. Walau jalur perjodohan. Tentang perasaannya pada Gita, mungkin akan segera dihilangkan karena sekarang dia benar-benar tertarik dengan istri mungilnya ini.

Perlahan, tangan kekarnya mengelus rambut halus Lina yang tengah bersandar di bahunya. Dia sedikit mencium aroma harum yang menempel di rambut gadis itu. Wangi shampo nya membuat dia candu.

"Lina pernah nggak, ya, sampo abis diisi air?" tiba-tiba saja pertanyaan itu terlontarkan dari bibir Arsen. Setelah itu dia terkekeh menertawai pertanyaannya sendiri yang terdengar konyol. Mana mungkin gadis seperti Ellina bertingkah seperti itu?

Kalau dipikir-pikir, Lina bahkan membuang body serum yang masih tersisa sedikit dan bilang kalau itu memang sudah habis. Jadi, bagaimana mungkin sampo diisi air?

"Kalau saya, sih, pernah, Lin. Karena dulu semasa kuliah, saya ngekos. Jarak dari rumah ke kampus itu jauh banget. Makanya milih ngekos yang murah. Dan saat itu sampo habis, karena lagi males beli jadi diisi air deh. Eh, malah keterusan sampe seminggu. Ck, ck," ujar Arsen membuka aibnya sendiri.

Dia tahu kalau Lina tidak akan merespon atau pun mendengarnya. Karena gadis ini terlihat sangat tenang. Arsen mungkin akan sering membuka aibnya sendiri ketika Lina sedang tidur.

Kemudian Arsen kembali mengelusnya. Entah kenapa, jantungnya suka sekali berdegup kencang kalau berdekatan seperti ini dengan Lina. Arsen tidak mau gengsi kepada dirinya sendiri. Dia bahkan sudah mengakui kalau dirinya memang menyukai Lina. Ya, dia hanya mau mengaku pada dirinya sendiri.

Matanya melirik wajah istrinya yang begitu damai. Tidur seperti ini, pipi Lina menekan bahunya sehingga bibir gadis itu mengerucut ke depan. Sangat menggemaskan!

"Tidur jangan lama-lama. Perjalanannya cuma sebentar."

🍊🍊


"Akhirnya ke Bali!" sorak Lina merasa bahagia kala dia tiba juga di bandara Ngurah Rai di Bali. Senyumnya tidak pernah luntur membuat Arsen ikut merasa senang.

Setelah semua barangnya tidak ada yang tertinggal, kini mereka mencari penginapan terdekat di sekitar Pantai Kuta. Niatnya mereka akan pergi ke sana besok karena hari ini sudah malam dan keduanya sangat lelah.

Saat sampai di hotel, Lina memutuskan untuk langsung mandi karena tubuhnya terasa sangat lengket karena keringat. Sedangkan Arsen duduk di tepi kasur. Sambil menunggu giliran, Arsen memilih untuk menata kembali pakaian-pakaiannya dan juga milik Lina. Mereka tidak membawa banyak barang karena di sini pun hanya sebentar.

Dear, Dosen Julid.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang