27. DDJ- Kejadian di Minimarket

2.5K 239 36
                                    

VOTE dan KOMEN juseyoo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

VOTE dan KOMEN juseyoo

🍊🍊🍊

Malam yang sunyi dan juga sepi. Angin berhembus kencang pertanda akan terjadi hujan sebentar lagi. Mungkin Jakarta akan memasuki musim hujan. Pria dengan hoodie hitam dan celana panjangnya memasuki minimarket yang terlihat sepi.

Arsen berjalan ke bagian krim cukur. Jenggot dan kumisnya sudah mulai tumbuh. Sebenarnya Arsen tidak masalah jika harus jenggotan. Tapi paksaan dari Lina membuat pria itu mengalah. Lina tadi bilang kalau perempuan itu geli dengan pria yang berkumis. Arsen tidak tahu kenapa. Padahal, 'kan, dia akan terlihat lebih tampan dengan jenggot dan kumis tipisnya. Apalagi kalau keduanya itu tumbuh lebat, sudah dipastikan Arsen akan terlihat seperti Zayn Malik.

Sayangnya Lina geli jika dirinya harus jenggotan lebat seperti itu.

Sebelum membayar, Arsen menyempatkan diri untuk membeli beberapa jajanan untuk istrinya itu. Lina tidak meminta, tapi Arsen hanya ingin membelikannya saja.

Arsen mengambil jajanan ringan dan juga minuman. Pria itu juga mengambil beberapa es krim. Tidak banyak karena takut Lina akan menghabiskan semuanya dalam sekejap. Istrinya itu doyan sekali dengan es krim.

Setelah dirasa sudah banyak barulah dia berjalan menuju kasir untuk membayar semuanya.

"Mau isi pulsanya sekalian, Kak?" tanya Si Kasir. Arsen melirik kasir itu sebentar kemudian berpikir. Pulsanya memang tinggal sedikit. Tapi dari tatapan Si Kasir membuat Arsen ragu.

"Iya, yang lima puluh aja, ya, mba," jawab Arsen. Masa bodoh jika kasir itu memanfaatkan kesempatan. Yang terpenting sekarang adalah pulsa. Jika ditanya pulsa atau kuota, Arsen lebih sering menggunakan pulsanya.

Setelah memberikan nomornya dan membayar belanjaannya barulah pria itu pergi meninggalkan minimarket. Tapi baru saja dia keluar, matanya melihat seorang gadis yang terduduk di kursi depan minimarket sembari menenggelamkan wajahnya ke meja yang ada.

Dari ciri-cirinya Arsen tentu tahu siapa gadis yang ia lihat itu.

Melihat bahunya yang bergetar Arsen memutuskan untuk menghampirinya lalu memberikan air mineral yang tadi sempat dia beli.

Merasa ada benda yang menghantam meja dengan pelan, gadis yang sedari tadi sedang menangis itu mendongak melihat keberadaan Arsen yang tiba-tiba.

"A--Arsen?" beonya. Arsen hanya mengangguk. Dia pun membuka kaleng minuman larutannya lalu meneguknya hingga setengah.

"Diminum!" kata Arsen. Gita yang paham kata itu ditunjukkan untuknya langsung membuka botol air mineral itu dan meneguknya sedikit.

Pria itu kini duduk di depan Gita. Iya, Gita. Entah bagaimana perempuan itu bisa ada di minimarket dekat rumahnya Arsen tidak tahu. Melihat mata sembab Gita membuat Arsen penasaran sekaligus kasihan. Arsen itu sebenarnya paling tidak suka jika ada perempuan menangis. Makanya dia selalu berusaha agar membuat Lina tidak menangis karena ulahnya walaupun susah.

Dear, Dosen Julid.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang