25. DDJ- Terjebak Hujan

2.8K 311 51
                                    

Aku kembali!!
Up nya kemaleman ya?🙂
Jangan lupa KLIK GAMBAR BINTANG. AYO VOTE KARENA VOTE ITU GRATIS DAN MUDAH. KALIAN TINGGAL KLIK AJA GAMBAR BINTANG. ENTENG BANGET PERMISA!!

Jan lupa komen dan follow akun aku.
Selamat membaca, kalau ada typo bisa tandain🙏❤

Kelas selesai dua menit yang lalu. Sebagian mahasiswa yang mengikuti kelas Arsen perlahan mulai keluar dari kelas. Begitupun dengan Lina dan Vanya. Kedua perempuan itu berjalan beriringan hendak menuju kantin sebelum masuk ke kelas selanjutnya.

Tapi, saat hendak keluar Arsen menahan tangan Lina. Langkah Lina terhenti begitu juga dengan Vanya.

"Gue..., pergi dulu," Vanya pamit pergi lantaran tidak mau mengganggu pasangan suami istri itu. Lina hanya mengangguk kemudian menoleh menatap Arsen.

"Kenapa?" tanyanya.

"Kamu kenapa dari tadi kelihatan lesu selama saya mengajar? Apa kamu memperhatikan materinya?" tanya Arsen dengan tatapan mengintimidasi.

"Iya. Aku nyimak materinya kok. Lesu itu karena..., laper, hehe," jawabnya sambil menyengir kuda.

Arsen menghela nafas lega. Dia pikir terjadi sesuatu dengan istrinya itu. "Mau ke kantin bareng?" tawar pria itu.

"Mmm, mau!"

Syukurlah akhir-akhir ini hubungan antara keduanya perlahan membaik dan tidak ada lagi kecanggunan ataupun adegan ribut di setiap harinya. Arsen bersyukur karena dengan kepercayaandirinya dia dapat menakhlukan hati Lina meskipun dia sendiri belum sepenuhnya mencintai istrinya itu. Tapi, Arsen akan berusaha untuk mencintai Lina lebih dalam lagi dan menjadikan Lina miliknya.

Setelah meletakkan barang-barangnya di ruangan Arsen, kini pasutri itu berjalan dengan percaya diri menuju kantin kampus.

"Aseek, boleh gabung nggak nih, Pak?" Iqbal tiba-tiba saja muncul bersama Bayu yang baru saja keluar dari kelas.

"Ya, silahkan," jawab Arsen pasrah. Sebenarnya dia ingin menikmati momen ini berdua saja bersama Lina. Tapi melihat istrinya yang langsung menarik Iqbal membuat Arsen pasrah dan membiarkan dua curut itu ikut ke kantin.

Niat ingin beromantis-romantisan bersama Sang Istri, kembali terganggu dengan kedatangan Juna dan Vanya. Arsen lagi-lagi pasrah menuruti keinginan istrinya. Jika dia menolak maka bisa saja dia yang diusir. Yang lebih membuatnya ngenes, Lina meminta Arsen untuk mentraktir teman-temannya.

Meskipun awalnya keempat orang itu menggeleng tak enak, tapi tak ayal mereka pun pasrah karena sebenarnya sesuatu yang gratisan itu enak.

Hitung-hitung nyenengin istri, Arsen tentu mengangguk mengiyakan traktiran itu. Untungnya mereka tidak jajan berlebihan meskipun Arsen sudah menawarkannya lagi.

Arsen menatap istrinya yang sedang makan siomay. Mulut cewek itu sedikit menggembung karena makanan di dalamnya. Sesekali cewek itu menahan tawa melihat kerandoman yang Iqbal, Bayu maupun Juna lemparkan.

Arsen melihat sudut bibir gadis itu terdapat sambal kacang. Dengan inisiatif dia mengelapnya menggunakan ibu jari. Hal itu kembali membuat para jomblo yang ada di sekitar ikut baper walau hanya tindakan kecil seperti itu. Apalagi yang melakukannya itu Arsen, idamannya cewek-cewek kampus.

"Adoh, Bay. Gue jadi kebelet nikah," gumam Iqbal memandang iri sepasang suami istri di depannya.

"Halah. Tidur aja masih ngompol sok-sok'an pengen nikah. Kasian bini lo ntar," celetuk Juna membuat semua yang ada di meja itu tertawa. Iqbal hanya mendengus. Tatapannya beralih menatap Arsen.

Dear, Dosen Julid.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang