12.

21 3 0
                                    

Lulu Berjalan dengan anggungnya ke arah kelas XI MIPA 1 kelas Aiden dan anak Geovanor lainnya tempati.

Lulu menatap Aiden yang juga di tatap oleh Aiden. "Kak Aiden, aku mau bicara sama kak Aiden."

Aiden mengangkat alisnya menatap Lulu dengan senyum kecilnya. "Nanti aja ya Lu, soalnya bentar lagi guru masuk."

"Tapi aku mau ngomong sama kak Aiden." Paksa Lulu.

"Iya, tapi jam istirahat yah." Jawab Aiden, Lulu hanya mengagguk pasrah dan berjalan keluar kelas XI MIPA 1.

Rio dan Adit menatap Aiden tidak percaya, akhir akhir ini Aiden dan Lulu seperti memiliki masalah.

"Lo dan Lulu kenapa sih? kaya ada masalah gitu." Tanya Rio penasaran.

Aditpun ikut memutar kursinnya kearah Aiden. "Lo punya masalah sama Lulu?"

"Apasih kalian berdua suka banget ngurus hidup orang." Jawab Aiden membuat Rio dan Adit menatapnya sinis.

"Kita berdua nggak ngurus hidup lo yah, kita cuman mau bantu lo, sebagai sahabat yang selalu ada buat lo." Jawab Adit yang di setujui oleh Rio.

"nggak usah nanya nanya, Aiden akan cerita sendiri jika itu perlu di ceritakan, toh tidak semua masalah harus di umbar, cukup kita sendiri yang memperbaiki masalah kita sendiri tanpa melibatkan orang lain di dalamnya." Jelas Aska dengan bijak membuat Rio dan Adit terdiam seribu bahasa, jika Aska yang sudah angkat bicara dan mengeluarkan kata kata harunya membuat Rio dan adit terdiam.

"Gini nih sahabat gw, nggak seperti lo yang suka ngurus hidup orang." Timpal Adit membut Rio melototkan matanya.

"Helleh, nggak salah tuh?" Tanya Rio.

"Yah jelas nggak salah lah, lo yang salah suka ngurus hidup orang."

Rio dan Adit kini adu bacot, sedangkan Aiden dan Aska yang berada di belakangnya hanya menatap geleng geleng kepela.

jika ada yang menanyakan Gala kemana, jawabannya mereka tidak satu kelas karena Gala berada di kelas XI IPS 1, Gala suka belajar tentang sejarah sejarah itu membawa Gala ke kelas IPS.

Tera yang sedang  berada di kantin tidak sengaja menabrak seseorang di belakangnnya membuat orang itu jatuh di atas lantai kantin.

"Kalau jalan pake mata." Bentak Tera manatap Lulu dengan marah.

"Hiks..Hiks... kak Tera sengaja dorong aku yah." Ucap Lulu saat melihat Aiden dan anak Geovanor mendekat kearahnya.

Tera terseyum sinis menatap Lulu yang masih menangis. "Drama apalagi yang lo buat?" Tanya Tera.

"Apa maksud kak Tera?" Tanya Lulu balik.

Sedangkan Aiden langsung membantu Lulu untuk berdiri, Aiden kini mentap Tera  dengan tatapan dinginnya.

"Apa yang lo lakuin ke Lulu? apa sekarang lo berulah lagi?" Tanya Adit marah.

"Nggak usah ikut campur." Jawab Tera.

"Bangsat lo yah, kita nggak ikut campur kita hanya bantu Lulu." Ucap Rio.

Tera menaikkan sebelah alisnya dan menatap keduanya tanpa ada rasa takut sediktpun. "Kok kalian yang repot?"

Mendengar itu rasanya Adit ingin menampar Tera, dan juga kenapa Aiden sedari tadi hanya diam.

"Lu, kamu nggak apa apa?" Tanya Aiden dan menatap Lulu dengan lembut.

Tera sedikit cemburu melihat Aiden segitu perhatiannya ke Lulu, Tera ingin semua perhatian Aiden hanya untuk dirinya dan tidak untuk orang lain.

Inilah yang Aiden kurang suka dari Tera, Tera egois tapi Aiden juga harus sadar Tera hanya punya dirinya sekarang, karna daddy Tera tidak terlalu menetap di rumah membuat Tera kesepian.

Tera juga anak yang tidak suka berteman dengan yang lain cukup Aiden saja, karena Tera pikir tidak ada teman yang benar benar tulus, banyak teman munafik dan menusuk dari belakang.

"Kak Tera aku salah apa sama kak Tera? Kenapa kak Tera sangat benci sama aku?" Tanya Lulu yang sudah berada di rangkulan Aiden.

Tera memutar bola mata malas menatap Lulu yang pura pura polos itu. "Karna lo jahat, lo nggak punya hati untuk hancurin persahabatan gw dan Aiden, lo taukan gw dan Aiden sudah berteman sejak kecil, dan setega itu lo ngehancurin persahabatan kita berdua."

Siswa siswi Merdeka Mandiri menatap Tera ibah, benar apa yang di katakan Tera tapi antagonis tetaplah antagonis yang akan tetap jahat.

Air mata Lulu jatuh membasahi pipinya, kini Lulu menatap Aiden untuk melakukan sesuatu tapi kenapa Aiden hanya diam.

"Aku nggak pernah ada niatan seperti itu kak, kak Aiden benci sama kak Tera itu karna kak Tera sendiri bukan karna aku kak, andai kak Tera menerima semuanya pasti kak Aiden nggak akan pernah membenci kak Tera." Jelas Lulu membuat Tera terseyum.

Lulu yang melihat itu sangat bingung di buatnya, harusnya Tera takut padanya bukan malah Tera bahagia seperti ini.

Lulu yakin setelah ini Tera akan mendapatkan kata kata kasar dari Aiden, dan Aiden akan menariknya jauh dari Tera.

"Lulu udah, kita pergi dari sini yah." Ajak Aiden dengan lembut.

Lulu menatap Aiden tidak percaya, harusnya Aiden memberikan Tera sedikit pelajaran. "Kita akan pergi dari sini?" Tanya Lulu lagi membuat Aiden mengagguk.

"Nggak bisa gitu dong, lo harus kasih pelajaran buat cewek gila ini." Ucap Rio tidak terima Tera di lepaskan begitu saja.

"Gw nggak mau buang buang waktu gw buat orang kaya dia," Jawab Aiden.

"Tapi seenggaknya kasih dia pelajaran, enak banget di lepasin gitu aja." Ucap Adit yang di anggukin oleh Rio.

"Bisa diam nggak kalian berdua, nggak usah urus urusan pribadi orang." Ucap Gala, jika Gala sudah angkat bicara mungkin Rio dan Adit benar benar salah.

Tanpa menjawab Rio dan Adit memilih diam, Aiden segera membawa Lulu jauh dari kantin, mengingat tadi ada yang ingin di bicarakan Lulu.

"Nggak usah ada yang ikut." Ucap Aiden sebelum benar benar pergi dari kantin.

Anak Geovanor hanya mengagguk, Adit dengan kesal mendorong Tera membuat Tera jatuh di atas kursi kayu.

"Apa apaan lo Adit." Bantak Aska saat melihat Tera di perlakukan seperti itu oleh Adit.

"Kok lo ngebala dia sih." Ucap Adit marah dan mendorong lengang Aska dan berlalu pergi dari sana.

"Pusing gw." Ucap Gala yang tidak tahu ingin membelah siapa, Gala sudah di buat pusing oleh masalah percintaan Tera, Aiden dan Lulu.

Rainbow for (TERA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang