6.

21 4 0
                                    

dua minggu berlalu, sekarang Lulu sudah masuk sekolah setelah di rawat di rumahnya karena tidak ada yang ingin menerima Lulu di rumah sakit manapun.

Pukul 07.39 Tera yang baru saja turun dari mobilnya langung mendapatkan bisikan bisikan yang sudah menjadi sarapan paginya.

"Tera Jahat, tapi cantiknya tidak ada yang bisa menandinginya."

"Cih percuma cantik tapi hati kek tai."

"Rambutnya sangat indah, warna merah maron di campuri hitam dan silver."

"Orang cantik bagaimana pun sifatnya tetap cantik  njiir."

"Ishhh najis lihatnya."

dll

Tera yang mendengar itu hanya menatap tajam kearah orang orang yang membicarakannya, kali ini Tera malas melakukan apapun, dan Tera hanya ingin ketenangan di pagi hari ini.

Tera yang baru saja ingin berjalan ke kelas XI MIPA 2 melihat Bulan dan Lulu di sana, ini saatnya Tera memperlihatkan Lulu betapa dekatnya Tera dengan bulan seperti ibu dan anak.

"Saya peringatin sama kamu jangan pernah dekat dengan anak saya." Ucap Bulan dengan tajam.

"Tante tapi aku cinta sama kak Aiden." Jawab Lulu sambil menunduk.

Bulan mengangkat dagu Lulu untuk menatap dirinya yang sedang menatap Lulu tajam.

"Saya bukan tante kamu, panggil saya nyonya." Ucap Bulan.

"Cih.. kamu bilang kamu cinta sama anak saya? butuh uang berapa kamu?" Tanya Bulan.

"Aku tidak butuh uang tan..nyonya, aku benar benar cinta sama kak Aiden, tolong dukung kami berdua nyonya ." Jawab Lulu yang mulai menangis.

Bulan tau betul anak seperti ini, pura pura menangis untuk mengambil hati  mama orang yang ia cintai, tetapi Bulan tidak akan kemakan air mata buaya itu.

"Cih, nggak usah menangis saya tidak akan kemakan air mata buaya mu itu." ucap Bulan.

"Mami." Panggil Tera membuat Lulu kaget melihat Tera memanggil mama Aiden dengan sebutan mami.

"Apa mereka sedekat itu? sial, kok bisa sih, harusnya aku yang memanggil sebutan itu kepada mamanya kak Aiden, akukan pacar kak Aiden bukan dia." Batin Lulu yang masih menunduk.

"Mami kok bisa sama dia?" Tanya Tera.

"Enggak apa apa sayang, mami cuman bilangin dia, dia nggak pantas buat Aiden, yang pantas buat Aiden cuman Tera." Jawab Bulan membuat Tera terseyum.

"Mami buat Tera baper." Ucap Tera manja langsung memeluk Bulan dan dengan senang hati Bulan membalasnya.

Tera terseyum licik saat melihat raut wajah iri yang di perlihatkan oleh Lulu, jelas sekali Lulu sangat marah.

"udah masuk gih, berlajar yang rajin yah Tera sayang." Ucap Bulan terseyum.

Tera mengagguk dan segera pergi dari sana, biarlah Bulan melakukan apa yang bulan suka terhadap Lulu.

"Ingat kamu enggak pantes buat Aiden." Ucap Bulan dan berlalu pergi dari sana.

Lulu menghentakkan kakinya dengan kesal sambil bergumam tidak jelas.

"Iiihhh..harusnya maminya Aiden lebih suka sama aku, bukan cewek gila itu." Ucap Lulu kesal.

"Ternyata lo nggak sepolos itu." Ucap seorang laki laki menatap Lulu dingin.

☆☆☆☆

Aiden yang asik bermain catur dengan Aska di kagetkan dengan suara pintu yang di buka cukup keras.

Rainbow for (TERA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang