"Makasih Aiden." Ucap Tera terseyum bahagia saat mendapatkan makanan kesukaannya sejak kecil.
Aiden terseyum dan langsung mengacak rambut Tera dengan gemas. "Sama sama Tera."
dengan senang hati bahagia riang, Tera menaruh ketopraknya di atas piring, tadinya Tera ingin memberikan ketopraknya untuk Aiden tapi mengingat Aiden alergi kacang membuat Tera mengurunkan niatnya dan melanjutkan makannya.
"Makan yang banyak." Ucap Aiden sambil menatap Tera.
"Oke."
Aiden kembali memkan masakan Tera, hari ini Tera memasak sayur kangkung dan ayam kecap, tadi pagi Tera belajar memasak makanan itu dan hasilnya sangat enak.
Aiden bangga dengan Tera, umurnya yang segitu Tera sudah pintar masak.
"Enek banget." Ucap Aiden saat piringnya bersih tak tersisah, Tera juga yang baru selesai makan kini tersenyum mendengar ucapan Aiden tadi.
"Masakan siapa dulu dong, Tera." Jawab Tera dengan bangganya.
Tera membawa sisah makananya ke dapur untuk mencucinya, Tera tidak ingin memiliki pembantu karena Tera takut pembantunya jahat dengan Tera seperti di tv tv.
Setiap malam Tera di temani oleh Aiden, karna Tera takut di rumah sendiri apalagi rumah yang berukuran cukup besar dan mewah, saat Tera dan Aiden bertengkar Tera memutuskan kerumah tantenya, saudara mommy Tera.
Tapi sekarang Tera sudah tinggal di rumah detemani oleh Aiden, di rumah Tera Aiden juga memiliki kamar tepat di samping kamar Tera dan begitupun sebaliknya.
jam menunjukkan pukul 00.34 Tera dan Aiden asik nonton film horor di Tv, siapa sangka keduanya memiliki hobi yang sama yaitu nonton film horor.
SELESAI
"Yah filmnya kok berakhir, nonton lagi yuk." Ajak Tera.
Aiden melihat jam di Handphone. "Nggak, ini udah larut malam, lo harus tidur."
Tera menatap Aiden kesal. "Pokoknya kita harus nonton satu kali."
"Enggak Adinda Teraliya Craisy."
"Ayolah, satu jam lagi." Bujuk Tera.
Aiden manatap Tera tajam. "Kalau lo mau nonton, nonton sendiri nggak usah ajak ajak gw, gw mau tidur."
"Kok lo ngambek sih." Ucap Tera sambil beralari kecil mengejar Aiden yang sudah naik di atas tangga, langkah Aiden yang cukup lebar membuat Tera sedikit berlari untuk menggapai Aiden.
"Aiden tungguin." Teriak Tera.
"Nggak, siapa suruh lo ngotot tetap nonton." Jawab Aiden.
"Iya iya gw tidur." Ucap Tera yang mulai kalah.
Aiden berbalik dan terseyum melihat Tera, Aiden kini mengacak rambut Tera dengan gemas."Gw nggak suka lo begadang, nanti lo sakit."
Tera terseyum. "Hari ini gw mau lo tidur sama gw."
Aiden hanya mengagguk dan segara masuk kedalam kamar Tera, Aiden tidur dengan Tera hanya sebatas memberikan Tera kenyamanan bukan hanya ini saja tapi sejak kecil Tera sudah bergantung kepada Aiden, jadi jangan salah Aiden tidak bisa lama lama marah dengan Tera.
Karena Aiden juga nggak bisa jauh jauh dari Tera.
"Gw sayang lo." Ucap Tera tiba tiba sambil menatap Aiden yang baring di sampingnya.
"Gw juga sayang sama lo." Jawab Aiden lalu membawa Tera kedalam dekapannya, Tera menghirup bauh maskulin milik Aiden, bau harum yang membuat Tera candu.
Tera dan Aiden sama sama terlelap dan bertemu di dunia mimpi, mimpi indah yang membuat Tera enggang untuk bangun.
☆☆☆☆
Aiden berjalan kearah kelas XI Mipa 2 kelas Tera, tadi Aiden dapat Chat dari Tera katanya Tera tidak punya uang, Tera lupa minta ke daddynya, mungkin setelah pulang sekolah Tera akan menelfon Radit untuk meminta uang jajan.
Tera benar benar lupa, sekarang Tera meratapi nasibnya sekarang baru kali ini Tera tidak punya uang, karna biasanya Tera selalu minta uang samapi ratusan juta untuk kebutuhan sehari harinya.
Aiden masuk kedalam kelas Tera dan melihat Tera yang tidur di dalam kelas, sudah biasa Tera terlelap di dalam kelas.
Siswa siswi yang ada di kelas itu langsung membeku, takut bergerak sedikit dan melakukan kesalahan makan hidupnya tidak akan tenang di sekolah ini.
"Tera." Panggil Aiden lembut.
Semua siswa siswi yang ada disini menatap tak percaya, kenapa hari ini Aiden bagitu baik dengan Tera setelah Aiden memperlakukan Tera dengan buruk, dan hari ini Siswa siswi melihat keduanya seperti dulu lagi.
Tera yang mendengar suara itu, suara yang selalu Tera rindukan, suara yang membuat Tera candu dan pemilik suara itu membuat Tera gila, gila akan cintanya dengan Aiden.
Tera langsung bangun dan terseyum menatap Aiden. "Uang."
Aiden terseyum lalu mengacak rambut Tera membuat para siswi menggigit bibir bawahnya betapa sarasinya mereka berdua, apalagi Aiden si ketua Geovanor sekaligus pemilik sekolah ini.
Jujur Siswa siswi di Merdeka Mandiri sangat rindu dengan sikap romantis mereka berdua, walaupun Tera jahat siswa siswi lebih memilih Tera sebagai pacar Aiden.
Aiden mengeluarkan uang merah cukup tebal dan memberikannya kepada Tera.
"Ini kebanyakan." Ucap Tera.
"Nggak apa apa ambil aja, kan uang gw uang lo juga." Jawab Aiden.
"Iya, tapi gw udah minta uang ke daddy dan daddy akan transfer uangnya sekarang."
"Tera." Ucap Aiden lembut.
Tera terseyum dan mengambil uang itu dari Aiden. "Oke! mulai sekarang gw yang pegang semua uang lo dan kartu kredit lo."
"Nggak bisa gitu dong." Jawab Aiden tidak terima, bisa bisanya cewek di depannya di kasi hati malah minta jantung.
"Kan uang lo uang gw juga."
"Giaman gw bisa bebas Tera." Ucap Aiden kesal, Tera tertawa sambil mengulurkan tangannya meminta apa yang Tera inginkan.
Mau tidak mau Aiden memberi apa yang Tera mau. "Ambil." Ucap Aiden kesal.
"Makasih."
Tera memberikan dua lembar uang merah untuk Aiden. "Hari ini lo jajan dikit aja yah, nggak boleh banyak banyak, kalau uang lo habis besok baru lo minta."
"Terserah sayang." Jawab Aiden terseyum lembut dan pergi dari hadapan Tera.
Tera tertawa lepas melihat tingkah lucu Aiden, mungkin Tera akan mengembalikan semua milik Aiden saat di kantin.

KAMU SEDANG MEMBACA
Rainbow for (TERA)
Teen Fictionjika menjadi Adinda Teraliya craisy seorang tokoh antagonis yang tidak pernah memiliki pelangi untuk terseyum apa yang akan kalian lakukan? Apa kalian juga ingin melakukan apa yang Tera lakukan? merebut paksa kebahagiaan orang lain? Tera sangat pos...