Dengan santainya Tera berjalan kearah Aiden, Lulu dan anak Geovanor lainnya. sedangkan Lulu menatap Tera dengan tatapan yang tidak bisa di artikan saat Tera sudah berdiri tepat di samping Aiden.
Anak Geovanor lainnya menatap Tera, sedangkan Rio dan Adit menatap Tera tidak suka.
"Kok lo berdua kayak nggak suka gitu?" Tanya Tera menatap Rio dan Adit.
"Lo punya malu atau lo benar benar nggak punya malu?" Tanya Adit.
"Mungkin lo nggak punya malu yah, atau gw harus kasih tau lo apa itu malu." Sambung Rio.
Tera mengangkat alisnya dan menatap keduanya. "Jelasin."
"Hahahak." Rio tertawa renyah. "Udah di tampar, di bentak dan nggak di anggap, masih aja ikut campur dalam urusan Aiden dan Lulu."
Tera terseyum dan mengangkat kedua alisnya dan mendekatkan wajahnya ke wajah Rio. "Yang nggak tau malu sesungguhnya itu adalah orang yang terlalu mencampuri urusan orang lain, masuk kedalam urusan pribadi orang, kayak emak emak tau nggak."
PLAKK.
Dengan emosi Adit menampar Tera, membuat penjuru kantin langsung berdiri melihat itu, dan begitupun Aiden, Rio, Aska, Gala dan Lulu.
Aiden kini benar benar emosi, bagaiamana tidak Adit menampar Tera cukup keras hingga Tera terjatuh.
"Adit.Apa yang lo lakuin haaa." Teriak Aiden, Adit yang di bentakpun langsung kaget, sedangkan Lulu menatap Aiden dengan tatapan marahnya, kenapa Aiden membentak Adit dan membela Tera, harusnya Aiden senang.
"Dia cewek, nggak sepantasnya lo ngelukai dia." Aska ikut membentak Adit.
Adit kini hanya diam di tempat, dan tidak berani angkat bicara, Aiden kini mendekat kearah Adit dan mencengkeram kerah baju Adit dan
BRUKK..
Dengan emosi yang membara Aiden melempar Adit ke arah meja membuat meja itu patah.
"Selama ini gw diam lihat lo memperlakukan Tera seperti itu, tapi makin kesini lo semakin ngelunjak." Teriak Aiden.
Rio kini menatap Aiden ketakutan saat Aiden beralih menatap dirinya.
Aiden menunjuk Rio. "Sekali lagi lo memperlakukan Tera seperti itu, gw pastikan lo dan Adit akan menjadi mantan anak Geovanor.
"Aiden." Ucap Lulu lembut sambil menggenggam tangan Aiden.
Tanpa menjawab Aiden berjalan kerah Tera dan langsung menggendong Tera ke UKS tanpa memperdulikan Lulu.
"Mereka berdua nggak akan pernah pisah, sebanyak apapaun usaha lo untuk ngehancurin persahabatan mereka, mereka akan tetap bersama anggap saja ini semua ujian bagi persahabatan dan cinta mereka berdua." Ucap Aska dan berlalu pergi.
Sedangkan Rio dan Gala membantu Adit yang sudah kesakitan, mungkin hari ini Adit tidak akan menginjak markas Geovanor lagi.
sedangkan di dalam UKS Aiden membantu mengobati luka Tera yang ada di pipinya.
"Maafin gw Tera." Ucap Aiden tiba tiba sambil menunduk saat selesai mengobati luka Tera.
"Hey.." Tera mengangkat kepala Aiden. "Lo nggak pernah salah, dan lo nggak perlu minta maaf."
"Gw salah Tera, gw pernah nampar lo sampai seperti ini bahkan lebih dari ini, dan gw nggak tau lo di obati sama siapa." Jawab Aiden.
Tiba tiba air mata Aiden jatuh mengingat perlakuannya ke Tera, baru kali ini Aiden menangis, laki laki yang terkenal kejam dan sadis dalam membunuh kini menangis di depan Tera sahabatnya.
"Lupain, Aiden." Ucap Tera.
"Nggak bisa Tera, gw ngerasa bersalah sama lo, dan gara gara gw juga lo seperti ini sama Adit dan Rio, gw adalah akar dari musuh musuh lo." Jawab Aiden.
Tera memeluk Aiden dengan erat, Tera tidak pernah mempermasalahkan saat Aiden memperlakukan Tera dengan kasar, Tera hanya ingin satu yaitu Aiden kembali kepadanya.
Dari luar UKS Lulu menatap Aiden kecewa, apa selama ini Aiden memiliki hubungan dengan Tera.
"Kak Aiden." Ucap Tera.
Tera dan Aiden beralih manatap Lulu yang masih setia berdiri di depan pintu, Tera menyinggungkan senyumnya menatap Lulu.
"Ada apa?" Tanya Aiden.
Lulu yang mendengar Aiden seperti itu semakin kecewa, apa sekarang Aiden kembali dengan Tera? Lulu tidak akan membiarkan itu terjadi.
Lulu berjalan kearah Tera dan Aiden, Lulu segara menarik tangan Aiden menjauh dari Tera, Aiden yang di tarik pun mau tidak mau langsung berdiri.
"Kak Aiden." Ucap Lulu lagi.
"Iya ada apa Lu." Jawab Aiden dengan lembut.
Lulu kini memasan wajah kesakitan dan memegang perutnya. "Perut aku sakit kak."
Mendengar itu sontak membuat Aiden kaget dan khawatir, Aiden memegang tangan Lulu.
"Kamu tidur dulu, aku panggil dokter dulu." Pinta Aiden yang di anggukin oleh Lulu.
Setelah tempat ini benar benar hanya dirinya dan Tera, Lulu menatap Tera dengan tajam.
"Kak Tera, aku mohon jangan ganggu aku dan kak Aiden lagi, kak Aiden udah bahagia sama aku kak, kapan kak Tera berubah?" Tanya Lulu.
Tera membelalakan matanya menatap Lulu, berani beraninya Lulu mengatur dirinya yang tidak ada apa apanya di bandingkan dirinya.
"Lo siapa ngatur ngatur gw?" Tanya Tera tak terimah.
"Aku pacar kak Aiden, dan tidak sepantasnya kak Tera bersikap itu sama aku." Jawab Lulu.
Tera tertawa mendengar ucapan Lulu tadi. "Hanya pacar kan?"
"Kak Tera." Bentak Lulu.
Tera manatap Lulu dengan kesal. "Lo sadar diri disini, lo nggak ada apa apanya di bandingkan gw, gw tau lo pacarnya Aiden, tapi cuman pacarkan? sedangkan gw, gw adalah cewek yang selalu ada buat Aiden, belum tentu lo tau semua tentang Aiden, bahkan lo nggak kenal dengan keluarga Aiden, gw tau segalanya tentang Aiden, bahkan gw punya kamar sendiri di rumah Aiden dan Aiden juga punya kamar sendiri di rumah gw."
"Aku lebih tau tentang kak Aiden." Jawab Lulu.
"Ck, Terserah, tapi gw harap lo nggak salah kasih makan buat Aiden." Ucap Tera terseyum kemenangan.
"Apa maksud kak Tera?" Tanya Lulu.
"Pikir aja sendiri." Jawab Tera lalu beranjak dari duduknya dan segera kaluar dari UKS.
"Arghh... Kenapa harus kak Tera sih yang tau segalanya tentang kak Aiden." Ucap Lulu dengan kesalnya

KAMU SEDANG MEMBACA
Rainbow for (TERA)
Teen Fictionjika menjadi Adinda Teraliya craisy seorang tokoh antagonis yang tidak pernah memiliki pelangi untuk terseyum apa yang akan kalian lakukan? Apa kalian juga ingin melakukan apa yang Tera lakukan? merebut paksa kebahagiaan orang lain? Tera sangat pos...