Aiden dan Tera sekarang sudah berada di Bali, pemandangan yang sangat indah, di tambah lagi pantai yang menjulang sangat Luas, udara panas namun di hiasi dengan angin sepoy sepoy.
Tera dan Aiden kini memasuki Vila yang sangat mewah dan besar ini, cukup indah di dalamnya, bernuansa putih dan abu abu.
"Kalian udah sampai." Ucap Bulan dengan senyumnya.
keduanya terseyum. "Iya mi."
"Yah udah, kalian istirahat dulu yah, mami mau nyiapin makan malam untuk kalian berudua.
"Makasih mi." Jawab Tera dan Aiden bersamaan.
Tera dan Aiden berjalan ke kamar mereka masing masing, kamar Tera dan Aiden yang berada di lantai tiga harus menggunakan lift untuk mempersingkat waktu dan juga tenaga.
hari ini sangat melelahka Tera langsung membaringkan tubuh lelahnya di atas kasur yang berukuran cukup besar.
"Tera." Panggip Aiden dari luar pintu.
Tera membuka matanya. "Masuk aja pintu nggak di kunci."
Mendengar itu Aiden langsung masuk kedalam kamar Tera dan ikut membaringkan tubuhnya di samping Tera.
Keduanya kini terlelap dalam mimpi masing masing.
"Aiden, Tera." Panggil Bulan sambil menggoyang goyangkan lengan Aidem bergantian dengan Tera.
Aiden membuka matanya perlahan lalu berbalik kearah Tera dan memandangi wajah damai Tera saat tertidur pulas.
"Cantik yah." Pinta Bulan.
Aiden mengagguk. "Benar mi, mami makan malam duluan aja, Aiden mau nungguin Tera sampai bangun, kasihan kan Tera kalau di bangunin."
Bulan mengagguk dan berlalu pergi dari kamar Tera, Aiden manatap Tera lekat wajah damai itu membuat Aiden menyesali pernah membenci Tera, Tera cewek kasar, tapi itu hanya untuk menutupi luka di hatinya.
dering Handphone Aiden bergetar dan terdapat nama Radit di sana, Aiden segera menjauh dari Tera dan mengangkat panggilan Radit.
"Iya om."
"Kamu sama Tera?" Tanya Radit
"Iya om, apa Tera nggak ngabarin om kalau aku dan Tera berlibur ke Bali selama lima hari?"
"Nggak nak, oh yah jaga Tera baik baik yah nak Aiden, om nggak tau lagi apa yang harus om lakukan agar Tera bisa memaafkan om."
Aiden terdiam sejenak sebelum menjawab Radit. "Om, nanti Aiden akan kasih Tera pengertian om, om yang sabar ya, Aiden akan berusaha memperbaiki hubungan om dengan Tera.
"Iya nak Makasih yah, bilangin ke Tera om sangat sayang dengan Tera."
"Iya om, pasti."
"Om matiin telefonnya dulu ya, Om ada urusan, nitip salam dengan papi dan mami nak Aiden."
"Iya om"
Tit tit..
panggilan telfon pun berakhir, Aiden yang baru saja berbalik sudah melihat Tera yang sudah terbangun, Aiden terseyum kearah Tera yang di balas senyum manis oleh Tera.
"Siapa?" Tanya Tera.
"Om Radit."
"Oh."
☆☆☆☆☆
Hari Kedua mereka berada di Bali, Aiden dan Tera memilih berjalan jalan di tempat tempat wisata yang ada di bali, terakhir mereka berada di sebuab cafe yang terdapat makanan kuliner khas Bali seperti ayam Betutu, Sate Lilit, Rujak bulung, Tum ayam dan Nasi Tepeng.
Aiden dan Tera memilih hidangan Ayam Betutu dan sate Lilit, mereka berdua makan penuh khidmat, setelah selesai Aiden dan Tera memilih bersantai sambil ngopi ngopi, menikmati pemandangan malam yang ada di atas atap Cafe ini
Aiden menarik nafas panjang. "Lo harus nerima om Radit lagi."
Tera berbalik dan memandangi wajah Aiden. "Biar gimana pun Daddy salah."
"Daddy lo nggak pernah salah Ra, ngerti keadaan daddy lo, suami mana yang ingin istrinya celaka sampai meninggal dunia."
Tera manarik nafas panjang menghirup udara malam yang sejuk. "Ada, Daddy gw."
"Coba berpikir Ra, daddy lo sekarang udah berubah, daddy lo sangat sayang sama lo. bagaimanapun dia adalah sosok laki laki yang mengalir di darah lo, dia daddy lo."
"Aiden, gw sayang sama daddy, sayang banget. tapi saat gw ingat perlakuan Daddy ke mommy, itu sakit Aiden, asal lo tau yah selama ini mommy nggak pernah mendapatkan waktu dari daddy, daddy cuman sibuk dengan selingkuhannya itu."
"Gw takut ngenal laki laki lain selain lo, daddy gw aja bejat, gw hanya percaya sama lo." Lankut Tera, Tera yang menceritakan itu tanpa ada niat untuk menangis.
Aiden memeluk Tera. "Lo tau, daddy lo selalu nelfon gw nanyain kabar lo dan selalu minta maaf atas dosa dosannya, gw minta terima kesalahan daddy lo dan maafkan daddy lo, di dunia ini lo hanya punya daddy lo sekarang dan nggak ada orang lain, gw di sini hanya sahabat, gw nggak mau permintaan maaf lo terlambat."
Tera mengangguk. "Dan gw harap setelah ini hubungan lo dengan om Radit akan membaik, semua orang pernah melakukan kesalahan bukan? tapi bukan berarti semua orang tidak bisa memperbaiki kesalahan itu, sekarang om Radit berusaha memperbaiki kesalahannya, jika lo tau, mommy lo pasti sangat kecewa lihat lo nggak mau memaafkan kesalahan daddy lo." Lanjut Aiden.
Tera mengagguk. "Aiden, asal lo tau gw sangat sayang sama daddy."
"Lalu?"
"Gw masih ingat gimana daddy memperlakukan Mommy." Jawab Tera.
"Lupakan, jangan ungkit ungkit lagi, hati daddy lo akan sakit jika mengingat itu semua."
Tera terseyum dan melepaskan pelukannya. "Iya."
"Gw harap lo minta maaf ke daddy lo, sayangilah dia, dan jadi anak yang baik untuk daddy lo."
"Iya sayang." Jawab Tera, Aiden tersenyum dan mengecup singkat bibir Tera membuat Tera tersenyum.

KAMU SEDANG MEMBACA
Rainbow for (TERA)
Fiksi Remajajika menjadi Adinda Teraliya craisy seorang tokoh antagonis yang tidak pernah memiliki pelangi untuk terseyum apa yang akan kalian lakukan? Apa kalian juga ingin melakukan apa yang Tera lakukan? merebut paksa kebahagiaan orang lain? Tera sangat pos...