3.

24 4 0
                                    

"Saya tidak sudi anak saya pacaran dengan anak miskin seperti gadis dekil itu." Ucap seorang wanita paru baya namun masih sangat terlihat cantik.

rambut yang di potong di atas bahu membuat paras wajah wanita itu sangat cantik, di tambah lagi dari ujun rambut sampai ujung kaki semua serba mewah dan elit, tas yang terbilang sangat mahal sampai ratusan juta menampilkan wanita itu bukan wanita biasa.

☆☆☆☆

"KAK TERAA.." Panggil seorang anak perempuan  kecil yang berumur lima tahun, Tera yang di panggilpun berbalik dan terseyum menatap anak perempuan yang sangat cantik itu.

"Hay Aily." Sapa  Tera berjalan menuju Aily dan menyamai tingginya dengan Aily

"Aily datang sama siapa?" Tanya Tera dengan lembut, Tera akan menampakkan sikap lembutnya di depan anak kecil apalagi di depan Aily.

"Sama mami." Jawab Aily yang terus terseyum.

"Oh, terus mami Bulan di mana? Kak Tera kangen banget sama Aily dan mami Bulan." Ucap Tera, Aily dan Bulan yang baru saja pulang dari Australia membuat Tera kangen berat.

"Mami ada di dalam, dan mami lagi kerja." Jawab Aily. Siswa siswi yang melihat interaksi antara Tera dan Aily tidak percaya, ternyata Tera masih mempunyai kasih sayang terhadap anak kecil.

Tera mengagguk dan langsung berdiri menggandeng tangan Aily untuk masuk ke dalam ruangan itu R. PEMILIK SEKOLAH tertera pada dinding pintu itu, Tera tersnyum dan langsung masuk kedalam ruangan itu.

siswa siswi yang ada di Merdeka Mandiri melihat itu tak percaya, sebab tidak ada satu pun siswa yang boleh masuk kedalam sana kecuali satu siswa.

"Mami Bulan." Teriak Tera dengan bahagia dan berlari menuju wanita cantik itu.

"Tera sayang." Jawab Bulan dan dengan bahagia Bulan menyambut pelukan Tera.

"Mami, Tera kangen." Ucap Tera manja.

"Mami juga kangen Tera." Jawab Bulan.

tiba tiba Tera menangis di pelukan Bulan membuat Bulan kaget, ini kali pertamanya Bulan melihat Tera menangis setelah kepergian mommynya.

"Hiks...Hiks...Mami, Aiden jahat, Tera cinta sama Aiden, hiks..hiks...tapi Aiden lebih memilih gadis miskin itu, mami taukan Tera sangat cinta dengan Aiden dari kecil." jelas Tera membuat Bulan mengagguk mengerti.

"Mami akan urus semuanya, Tera tenang saja yah." Jawan Bulan.

Tera menatap Bulan dengan tatapan yang penuh air mata dan merah, Bulan tidak tega melihat Tera menangis seperti ini, sudah cukup Tera menangis, Bulan tidak ingin melihat Tera menangis lagi cukup saat Tera kehilangan mommynya.

"Tapi, Aiden benci sama Tera, Aiden bilang persahabatan kita stop sampai di sini." Jawab Tera mengingat kata kata terakhir Aiden tadi di kantin.

Bulan sangat syok menedengar itu, ternyata Aiden memutuskan persahabatannya dengan Tera hanya gara gara gadis miskin itu si Lulu.

Aily yang melihat itu hanya bisa diam, Aily anak yang aktif dan pemikirannya yang sangat cepat, mendengar itu Aily sangat membenci pacar kakaknya Aiden.

"Tenang saja Tera, mami pastikan mereka tidak akan pernah bisa bersama dan sampai kapanpun Aiden melik Tera hanya milik Tera." ucap Bulan membuat Tera terseyum.

"Makasih maminya Aiden." Jawab Tera yang di balas anggukan oleh Bulan.

☆☆☆☆

"Kakak." Panggil Aily saat sampai di kantin bersama Tera.

Senyum Aily memudar saat melihat cewek yang duduk di sampin Aiden, sedangkan Aiden terseyum melihat adik kesayangannya itu.

"Dia siapa kak." Jawab Lulu yang masih menatap anak kecil cantik itu yang berada di dalam genggaman  Tera.

"Dia Ailyana Dirgahantara adik kandung aku sayang. " Jawab Aiden.

Aiden langsung manarik tangan Lulu untuk mendekati Aily, Aiden yakin Aily suka dengan Lulu pacarnya, saat sampai di depan Tera dan Aily Aiden menatap Tera dingin dan beralih menatap Aily.

"Kapan datangnya?" Tanya Aiden lembut.

"Tadi pagi." Jawab Aily dengan senyumnya, diam diam Aily menatap Lulu dengan tajam tanpa ada yang menyadarinya.

"Oh yah, Aily kenalin ini kak Lulu." Ucap Aiden memperkenalkan Lulu.

"Hay Aily, salam kenal." Ucap Lulu lembut sambil mengulurkan tangannya, tapi Aily yang pintar dapat melihat kelembutan palsu itu.

Aily hanya menatap sekilas tangan Lulu tanpa berniat membalasnya, Aily menggenggam tangan Tera dengan erat.

"Aily." Tegur Aiden.

"Aily lapar, kak Tera anterin Aily makan." Ucap Aily dengan manja, Tera terseyum dan mengagguk.

"Enggak usah sok sokan ambil hati adik Aiden." Ucap Tera terseyum miring, sedangkan Lulu hanya bisa menunduk dan Aily juga terseyum kecil namun licik.

"Tera." Bentak Aiden.

"Kak Aiden kok kasar sama kak Tera, Kak Aiden kan pacarnya kak Tera." Ucap Aily menatap Lulu tajam.

"Aily, kakak nggak pernah pacaran sama Kak Tera." Jawab Aiden kesal.

"Sekarang kak Aiden jahat, kak Aiden berubah, kak Aiden marahin Aily dan kak Tera." Teriak Aily dan menangis di dalam pelukan Tera.

Anak Geovanor melihat itu hanya bisa diam, semua anak Geovanor kenal dengan Aily, Aily anak yang pintar dan licik seperti jejak Aiden.

Sedangkan Lulu menatap tak suka kearah Tera, jujur Lulu cemburu melihat kedekatan Aily dengan Tera harusnya Aily memeluk dirinya dan bukan Tera.

"Ini semua gara gara lo, Aiden nggak pernah marahin adiknya, lo pembawa buruk bagi Aiden." Bentak Tera menatap Lulu.

"Jaga ucapan lo." Bantak Aiden.

"Ini kenyataannyakan, lo berubah semenjak lo kenal cewek jalang ini." Teriak Tera.

"Cukup, tutup mulut lo itu, di sini ada Aily." jawab Aiden.

"Kenapa? Aily udah gede, dan bisa melihat orang yang baik dan orang yang pura pura polos dan baik." lanjut Tera.

"Aily anak yang pintar kalo lo lupa itu, Aily pintar membaca watak seseorang, Aily pasti punya alasan tersendiri membenci cewek munafik ini." Bentak Tera.

Aiden terseyum sinis menatap Tera, Aiden yakin Tera hanya mempengaruhi Aily agar Aily juga membenci Lulu, apalagi Aily yang sangat dekat dengannya.

"Lo ngomong apa sama Aily sampai sampai Aily mau ikutin lo?" Tanya Aiden dengan nada dinginnya.

"bener yah kata Aiden, pinter banget lo ngehasut anak kecil, kalo lo yang jahat jahat sendiri aja nggak usah ajak ajak adik Aiden." lanjut Rio.

"Rio, ini bukan urusan lo, lebih baik lo diem." Ucap Aska yang tidak suka dengan Rio.

Rainbow for (TERA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang