🌷 43 🌷

479 71 48
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


🌷🌷🌷




Cessa mendecih, bisa bisanya zeha mendatanginya, aneh, gak jelas, namun apa cessa perduli ? Tidak. Dia berusahan sebiasa mungkin.


Cessa kembali mendecih, saat suara khas knalpot motor zeha terus terdengar dibelakangnya. Cessa tak menoleh, ia membiarkan. Tak ingin ge'er karena memang tujuan mereka sama kan ?? Tapi kenapa harus ngintil di belakang cessa, bukannya motor zeha adalah motor mutahir dengan kecepatan diatas motor biasa??

Cessa turun dari motor, bergegas masuk menuju ruangan yg sudah diberitahukan levin lewat chat. Sama sekali tak menunggu zeha yg juga sedang parkir, ia memilih untuk mendahului.

Namun sepertinya, Tuhan lagi lagi memberikan ujian, lift yg turun cukup lama, sedang zeha sudah berdiri, memakai masker dan topi hitam disampingnya, sama sama menunggu lift.

" Hallo Kak, iya aku uda dibawah.. Gimana mamah ?? " jawab cessa, levin menelfonnya.

" ini mamah sayang, buruan kesini yaa, mamah pokoknya pengen ditemenin kamu... "

" Lhoo Mamah, mamah gimana ??? Iya Cessa temenin, Cessa udah sampe bawah, lagi nunggu lift, tunggu bentar ya Mamah... " lift terbuka dan cessa masuk masih dengan ponsel yg menempel ditelinga.

" iya sayang, mamah tunggu yaaa... "

" iya mamah harus tenang yaa, jangan tegang, nanti tekanan darahnya naik lagi... Papah Marvel katanya juga uda take off kesini.. "

Cukup kaget, mendengar cessa yg begitu leluasa ngobrol dengan keluarganya padahal mereka sudah tak lagi berpacaran.

" kenapa lo deketin keluarga gue ?? Lo gak lupa kan kalau kita udah putus..." kata zeha tiba tiba dan cessa kaget.

" tidak perlu dipertegas, aku sama sekali tidak lupa kok, tenang saja.. Soal Mamah Kaia yg meminta aku menemaninya, itu karena dulu, duluuu sekali, aku sudah terlanjur berjanji akan menemani Mamah Kaia lahiran bersama anak cowoknya.. "

Cessa menjedanya. " Dan Kak Levin anak cowoknya Mamah Kaia sudah menunggu dari tadi disana.. "

Cessa tersenyum, kemudian kembali membelakangi zeha. Cessa bisa kok, pasti bisa. Nyeri dihatinya kembali terasa.

Ting. Pintu lift terbuka dan cessa langsung setengah berlari, takut mamah kelamaan menunggunya. Ada levin didalam ruangan, " Maaf mamah, cessa lama... "

DESIRE - SOMKOOKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang