🌻 H-arga Diri 🌻

333 47 28
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


🌻🌻🌻




Perjalanan dari apart pingky menuju rumah kaia nampak hening. Zeha menyetir dengan satu tangan, sedang satu tangannya ia gunakan untuk mengelus pipi cessa yg saat ini bersandar dibahunya, tidur, terlihat cessa sangat lelah.


Melihat jam sudah pukul 19.45, acara makan malam sudah berjalan mungkin, Zeha tetap nekat membawa kekasihnya pulang kerumah. Ia menoleh saat berhenti dilampu merah, mencium pucuk rambut sicantik dan bibirnya bertahan disana beberapa saat.

Cessa terusik, ia membuka mata, semakin mempererat pelukannya pada zeha. " sayang banget gue sama lo... " kata zeha lirih. Menciumi pelipis cessa dengan begitu sayangnya.


" sama.. " cessa mengecup dagu zeha.


" sama apanya ?? " zehanya tersenyum.

" ya sama.. "


" apanya yg sama ? " masih tak terima.

" capek banget sayang, jangan debat..." cessa manyun, pengen rebahan trus bantalan diketeknya zeha.


" tapi guenya kangen debat sama lo.. " goda zeha.

" aaaa, gamau! Maunya cuddling di kost aja.. "

" trus makannya gimana ? Katanya laper.. "

" gajadi laper, pulang aja boleh ? "


" kok gajadi laper ? Makan dulu ya dirumah ? " bujuk zeha.


" tapi capek Kak.. " jujur saja sebenarnya cessa malas kalau harus kembali berhadapan dengan keluarga jauhnya zeha. Selama ini mamah kaia dan papah marvel baik baik saja pada cessa, justru begitu mendukung hubungannya, namun rasa sakitnya belum terobati ketika mulut pedas keluarga zeha mengatainya.


Meskipun alasan zeha mengajaknya malam ini untuk melamarnya ??


Zeha menghela nafasnya. " ketemu bentar ya, nanti langsung pulang, kasian mamah sama papah udah nungguin dari tadi.. " niatnya, zeha ingin mendekatkan kekasihnya pada keluarganya, demi mendapat restu. Meskipun jika tak dapat restu, zeha tetap ingin berakhir bersama cessa.

DESIRE - SOMKOOKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang