🌷 30 🌷

564 69 16
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


🌷🌷🌷

Zeha dan Cessa memilih untuk pulang ke kontrakan Zeha dulu sebelum mengantarkan cessa pulang ke rumah orang tuanya. Sementara memang cessa ingin mengosongkan kostannya.


Karena bagaimanapun cessa masih sedikit sakit hati, karena teman teman kost sebelahnya terus saja menggunjingkan namanya. Tiap kali cessa menyapa hanya dibalas senyum sinis, cessa curiga, mungkin mereka salah satu fans dari pacarnya yg gagal kenalan, mungkin.....

" ngapain lo mikirin omongan netijen, lo makan aja ga minta mereka.. " kata zeha saat turun dari motor, dan melihat cessa memandang beberapa cewek yg mulai berbisik bisik menatapnya dan zeha.

Zeha menarik tangan cessa agar masuk, kedalam kontrakannya. Sebelum cessa benar benar masuk, cessa mendengar hal halnya yg membuat moodnya benar benar anjlok setelah ia bahagia karena Levin dan Zeha sudah berbaikan.

" Masuk !! " titah zeha, karena cessa terkesan enggan masuk.

Digeretnya terus cessa, masuk kedalam kamar zeha. " Liat kelakuan lo tuh ?? "

Cessa melihat sebelah kasur zeha, terdapat beberapa paketan cessa yg menggunung disana.

" lo chek out segitu banyak, pake akun gue, trus lo nya ilang seminggu ??? Gue udah kek homoan sama mas masnya kurir tau gak lo.. Beli apa aja sih ??? " kata zeha sambil melepas sepatu dan jaketnya. Ia menghidupkan lampu utama dan kamar mandi.

" bukain gih... " kata zeha lagi. " lo tunggu sini bentar.. "

Setelah itu zeha keluar, cukup lama meninggalkan cessa dikamarnya sendirian. Saat dia kembali, kamarnya kosong. " Nyet.... " panggil zeha.

Ia berjalan cepat saat mendengar sesuatu, " Cessa, lo didalem ?? " zeha mengetuk pintu kamar mandinya.


Tak ada jawaban, zeha mengubar ketukkan itu menjadi gedoran, zeha yakin, ia mendengar isakan tangis cessa dari dalam. " Cessa, bukain! Ngapain sih.. "

" Kalo mau nangis jangan didalem, kesamber entar.. Sini sama gue.. "


" Cessa, yank...... " bujuk zeha lagi. Dan berhasil, cessa keluar, namun tangisnya sudah reda, airmatanyapun sudah kering.

Tangan zeha terulur untuk menangkup dua pipi itu. Sembab, zeha tau jelas meskipun cessa menutupinya. " Ngapain didalem ?? Nyedotin tinja ?? "

DESIRE - SOMKOOKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang