🌷 8 🌷

576 80 38
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



🌷🌷🌷



Tak ada yg berbicara, baik zeha maupun cessa hanya diam. Menikmati pergantian langit dengan sunyi, apalagi angin semilir membuat cessa semakin tertarik pada dimensi dunia lain.

Sadar, kepala cessa yg terus bergerak turun, zeha memelankan motornya. Membiarkan cessa tidur dipunggungnya. Saking takutnya cessa jatuh, zeha benar benar memegangi tangin cessa diperutnya dengan erat.

" kebo lo... " lirih zeha mengelus punggung tangan cessa.

Perjalanan makin jauh. Makin lama. Tapi kenapa zeha menikmatinya. Apalagi menjadi sandaran tidur cessa membuat hati zeha nyaman. Ada rasa perih saat kedua sudut bibirnya tersenyum, karena bekas luka tonjok saat ia berkelahi tadi.

Sialnya yg memang masih masih musim penghujan, perjalan mereka harus terhenti. Zeha memilih untuk meneduh di pinggiran ruko yg sudah tutup.

Cessa tergagap karena terguyur hujan begitu derasnya. Ia bangun dengan sempurna. Dan langung turun dari motor zeha yg sudah menepi.

" masih jauh.... " ujar cessa. Menatap nanar hujan begitu deras dengan petir yg cukup menggelegar. Terlebih awan berwarna putih, pertanda hujan akan awet dan lama.

Zeha hanya diam tak menjawab, ia masih duduk diatas motornya. Ikut memandang hujan.

Cessa juga bingung, biasa zeha mulutnya seperti petasan berubah diam saat melihat hujan dikala senja. Ohhh mungkin zeha anak senja. Dih tapi gak mungkin anak senja penuh tatto dan piercing gini ??

Tunggu!! " Kak Zeha... " cessa menarik dagu zeha setelah zeha melepas helmnya. " ini kenapa, kok bisa gini ??? Kan tadi ketemu belum bonyok gini ??? "

" Kak Zeha tengkar ?? Sama siapa ?? Ohh sama geng sampah itu ??? "

" ihh jawab Kak..... " tangan cessa masih membingkai wajah zeha. Dan zeha terpaku diberi perhatian seperti ini oleh cessa.

Zeha berdehem, " bukan urusan lo.. "

" Kalau Kakak bonyok gini gegara belain aku lagi, yaa jelas ini urusan aku lah! Sini liat coba, mana aja yg sakit ?? " cessa memperhatikan lekat lekat perinci lekuk wajah zeha yg ternyata sangat sangat sangat tampan.

Zehanya hanya bisa diam.

" katanya jago tinju, kenapa bisa bonyok gini sih ?? Lemah! "

" Lemah Lemah, mereka bawa alat, jumlah mereka juga lebih dari sepuluh, gue pulang masih bisa bawa motor juga alhamdulillah.. Enak aja lo ngomong! "

DESIRE - SOMKOOKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang