44

235 19 2
                                    

Asha pun di bawa kerumah sakit dan saat ia tiba di rumah sakit, dokter yang langsung menangani dengan sigap karna dokter itu adalah dokter langganan Asha.

Asha langsung di bawa ke ruang VVIP yang ada di rumah sakit itu, karna zeyu sudah memesan ruang bersalin VVIP.

Namun ternyata Asha baru saja pembukaan 1 yang membuat Asha harus pindah keruangan umum dan ia selalu di dampingi oleh suaminya, ibu Ani, dan mamah Sheila.

Asha yang terus menerus berzikir dan berdoa semoga persalinannya lancar dan ia dan bayi nya selamat.

Tak lama kemudian pengantin baru ini baru saja tiba di rumah sakit, dengan pakaian yang masih mengenakan pakaian yang tadi ia kena kan saat di gedung.

Acha dan shuyang yang juga menyusul dari belakang.

Semua keluarga Asha dan kerabat Asha menunggu di luar, kecuali suaminya dan ibu Ani.

adzan pun berkumandang dan ponsel Asha berbunyi menandakan bahwa ini sudah saatnya sholat isya.

"Aku mau sholat zey" ucap Asha sambil memegang tangan suaminya.
"tapi mukena kamu ada di rumah, nanti aku suruh bibi ngambilin" ucap zeyu, dan Asha hanya mengangguk kan kepala nya.

Zeyu dan Asha pun mulai sholat, tetapi Asha sholat duduk di atas kasur rumah sakit, dan suaminya sholat seperti pada umumnya dan ia menjadi imam.

Setelah mereka berdua selesai sholat, tidak lupa Asha berdoa agar persalinan nya lancar.

.

.

.

Saat Asha menunjukan pukul 10.00 malam, Asha langsung di bawa ke ruang VVIP karena Asha sudah merasakan kontraksi yang sulit untuk Asha menahan rasa sakit.

.

.

.

Keluarga dan kerabat Asha sudah panik tidak karuan, saat yang lain sibuk berzikir dan berdoa. Tidak dengan Acha dan Dinda, Acha membantu Dinda untuk melepaskan baru pengantin nya tadi dan ia langsung berganti baju di kamar mandi

Sedang kan Asha yang di dalam ruang bersalin VVIP sedang mempertaruhkan nyawanya antara hidup dan mati

Air mata Asha terus mengalir, dan zeyu sesekali mencium kening istrinya. Dan menyuruh istrinya beristighfar.

Saat bayi nya terlahir ke dunia pada tanggal 29.03.2022 pukul 02.09 PM.

Zeyu yang sangat terlihat bahagia dengan kehadiran bayi nya tersebut dan ia langsung meng adzani anaknya tersebut.

Dan tak lama setelah itu bayi Asha di bawah oleh dokter ke ruang inkubator, dan yang boleh menjenguk hanyalah orang tua bayi saja.

"Gimana keadaan Asha?" Tanya shuyang yang menanyakan keadaan Asha saat zeyu baru saja keluar dari rumah bersalin VVIP tersebut.

"Asha masih ga sadar kan diri, dia lagi butuh istirahat kata dokter" ucap zeyu.

"terus kenapa ga Lo temenin" protes Acha
"suntuk gue di dalam" singkat zeyu.

"yauda biar aku yang jagain Asha" ucap Leon yang baru saja ingin memasuki ruangan itu namun dihalangi oleh zeyu.

"mau ngapain Lo?" Tanya zeyu dengan sinis.
"Jagain Asha" ucap Leon.
"lu jagain aja tuh istri lu" sinis zeyu.

"aneh, lu marah kalau gue yang mau jagain Asha? Lu aja ga mau jagain" ucap Leon yang beradu bacot dengan zeyu.bdan shuyang mencoba memisahkan mereka berdua.

"Kalian berdua bisa diam ga? Ini di rumah sakit! Suara kalian nyaring banget, kesian pasien lain nya terganggu" kesal mamah Sheila.

"Zey, masuk" singkat ibu Ani.
Zeyu pun masuk bersama semua keluarga nya dan kerabatnya. Kebetulan itu adalah ruangan private VVIP yang siapa pun boleh masuk tetapi tetap harus menjaga ketenangan Pasien.

"Alhamdulillah Asha sama bayi nya selamat" bisik Dinda kepada acha
"Alhamdulillah" ucap Acha.

Karna ini sudah sangat larut malam, mereka ikut tidur di kamar tersebut dan menyuruh bibi Lastri untuk mengambil beberapa selimut dan juga membawa kan alas tidur mereka, karna bantal di kamar itu cukup banyak.

Leon dan Dinda tidur di ujung ujung dekat jendela, mereka berdua gagal merasakan malam pertama karna dinda juga lumayan cape.

Sedangkan Acha tidur di samping ibu Ani, karna mereka berdua lah yang tidak memiliki pasangan. Meskipun Acha bersama shuyang.

. . .

di saat pagi hari, terlihat semua keluarga dan kerabat Asha yang sudah bangun, begitupun dengan suami Asha.

zeyu terkaget ketika melihat alat ekg itu tidak berjalan dengan normal, melainkan detak jantung Asha yang sekilas terhenti.

"Mahh, Asha kenapa?" Tanya zeyu panik memanggil mamah Sheila.
"Astaghfirullah, kita panggil dokter aja yah, buat yang lain nya tolong keluar dulu" Ucap mamah Sheila yang bergegas memanggil dokter.

Saat di periksa, wajah Asha yang terlihat pucat tidak karuan yang membuat zeyu semakin panik.

"maaf pak, bisa keluar dulu. soalnya pasien harus di tangani lebih lanjut." Ucap suster.

Zeyu pun keluar dari ruangan itu dengan wajah panik tidak karuan dan membuat yang lain ikut panik.

.

.

.

Saat beberapa lama Asha di tangani akhirnya ia di pindahkan ke UGD karna Asha mengalami pendarahan hingga ia kekurangan darah.

Kini Asha sudah boleh di jenguk, tetapi yang boleh menjenguk hanya satu, dua orang saja.

zeyu yang paling pertama menjenguk istri nya.

Ia duduk di samping istrinya tersebut dan memegang tangan istrinya.
tanpa ia sadari, ia meneteskan air mata nya karna melihat kondisi istrinya tersebut.

tak lama setelah itu, Asha pun sadar dan melihat suami nya yang tertidur di kursi dengan posisi kepalanya di tangan sebelah kanan Asha.

"Zey" ucap Asha dengan suara serak.

Zeyu pun terbangun dari tidurnya dan langsung menatap ke arah Asha

"kalau Asha udah enggak ada, tolong jagain anak kita yah. kamu boleh cari mama sambung buat anak kita"
"kalau Asha ada salah maafin Asha yah, Asha pengen cium anak kita untuk terakhir kalinya boleh?" Tanya Asha

"Asha ga boleh ngomong gitu" ucap zeyu.
"tapi kamu ada di UGD sha" singkat zeyu.

"yaudah, Asha cuma mau bilang kalau Asha ada salah sama kamu tolong maafin Asha yah, Asha mau ketemu bapak Asha dulu. tolong jagain anak kita" ucap Asha yang langsung memejamkan mata nya.

"Asha ga boleh ngomong gitu" ucap zeyu yang memeluk Asha dan tangisan nya seketika pecah dalam pelukan Asha.

Zeyu memanggil dokter dokter dan ia langsung keluar dari ruangan tersebut karna Asha masih dalam tanganan medis.

zeyu keluar dari ruangan tersebut dengan mata yang membengkak dan ia langsung memeluk mamah Sheila.

"mah Asha mah" rengek zeyu.
"jangan cengeng ahh" ucap mamah Sheila sambil menghapus air mata anak nya tersebut.

"tapi Asha bilang kalau Asha udah enggak ada, tolong jagain anak kita yah. kamu boleh cari mama sambung buat anak kita
kalau Asha ada salah maafin Asha yah" ucap zeyu yang membuat tangisan ibu Ani semakin pecah dan Dinda berusaha menenangkan ibu Ani. Acha pun menangis seperti anak kecil. Ia di tenangkan oleh shuyang yang terus menerus menghapus air mata nya.

.









.








.



Bersambung...
Jangan lupa vote, trs jngn lupa follow acc Instagram mereka yah biar bisa liat info terbaru dari Asha.

bantu doa nya buat Asha 😓💗

©zeyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang