56

179 16 1
                                    

*tok tok.

"Masuk" ucap Asha dengan suara ter Isak Isak.

"Lo ada masalah apa lagi sama zeyu, ayolah. Buang fikiran kamu tentang cerai itu sha, kamu masih ingat amanah ayah? Kamu itu anak kesayangan ayah loh, bahkan gue aja sering iri sama Lo makanya gue sempat lari dari rumah. Ayolah wujudin kemauan ayah" ucap Jihan.

"Aku minta maaf kak. tapi kalau ayah tau aku di sakitin terus sama zeyu, pasti ayah bakalan bela aku" ucap Asha yang berdiri dari kursinya.

"gue tau sha, gue paham. kamu tau kan, Allah paling membenci yang namanya perceraian di dalam rumah tangga." Jelas Jihan

"aku ga mau ngebahas soal perceraian itu dulu kak, yang penting aku Uda ga serumah sama zeyu. Dan aku ga akan izinin venzo ketemu dia" ucap Asha yang membaringkan tubuhnya di kasur.

"astaghfirullah hal'azim Asha. masa iya kamu tega misahin anak sama papah nya, ini kayanya bukan Asha yang dulu deh" ucap Jihan yang duduk di samping Asha.

"aku butuh waktu untuk ga sama dia dulu kak, aku juga bisa tanpa dia. insha Allah begitu juga dengan venzo" jelas Asha.

"aku mau kamu fikirin Mateng Mateng, jangan sampai nyesal dan ingat! Jangan pernah ngambil keputusan kalau lagi marah" ucap Jihan yang langsung pergi dari kamar Asha.

Asha menatapi langsung langit kamar dan terus menerus memikirkan ucapan kakak nya barusan, namun terus saja yang ia fikir kan hanya ingin berpisah dari zeyu.

'aku yakin, kalau aku Uda pisah dari zeyu. Pasti aku bisa ngebesarin venzo sendiri, tapi gimana yah pas di persidangan si zeyu malah batu, pengen ngambil venzo. Soal cerai nanti aja deh aku fikirin, yang penting aku Uda ga se atap sama zeyu' batin Asha.

Lalu Asha memejamkan matanya dan menarik selimut nya hingga menutupi seluruh tubuhnya.

.

.

.

Asha terbangun dari tidurnya karna Jihan yang dari tadi membanguni nya untuk sahur.

namun sebelum Asha ikut sahur, seperti ada yang mengganjal. Ia memutuskan untuk ke kamar mandi, saat Asha keluar dari kamar mandi. Ia terlihat cemberut.

"kenapa Lo cemberut gitu" tanya Jihan.
"gimana ga cemberut, gue lagi dapet." Kesal Asha.

"Sabar yah, mau di apa lagi. Namanya juga cewe" ucap Jihan.

"Yaudah, Asha ikut makan aja gapapa" ajak ibu Ani.
"ga enak Bu, Asha ga puasa tapi ikut Sahur" ucap Asha.

"kek apa aja kamu ini, ini lagi di rumah sendiri gausah malu malu kucing" ucap Jihan yang mendorong badan Asha ke tempat duduk.

saat yang lain asik makan, tidak dengan Asha yang dari tadi hanya memandangi makanannya.

"makan sha, jangan di liatin aja dari tadi. lu plototin tuh makanan juga ga bakalan habis" ucap Jihan.

"kamu mikirin apa sih sha?" tanya ibu Ani.

"e-enggak Bu" ucap Asha dengan gugup. Ia pun mulai memakan nasi nya sedikit demi sedikit.

"Ibu dengar kamu mau cerai, bener itu?" Tanya ibu Ani.

"Asha juga gatau sih Bu, Asha masih pusing mikirin nya" jawab Asha.

"sebaiknya jangan sha, kamu ga kesian sama venzo? kamu tau kan, Allah paling benci sama yang namanya perceraian?!" Ucap ibu Ani.

"Uda Bu, Asha ga mau bahas soal itu." Ucap Asha yang meninggalkan meja makan dan ia pergi ke kamarnya.

"Asha kalau di bilangin emang batu" ucap jihan.
"udah je, biarin aja. Asha masih butuh waktu untuk mikirin semuanya, semoga aja Asha beneran ga cerai dari zeyu." Ucap ibu Ani.

©zeyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang