dokter berjalan ke arah keluarga dan sahabat sahabat Asha.
"permisi, sebelumnya saya mau nanya, ada dari kalian yang golongan darah nya sama seperti ibu Asha?" Tanya dokter.
Dinda pun berdiri paling depan tepat di hadapan dokter.
"Saya dok" ucap Dinda yang menghapus air mata nya, kebetulan golongan darah Dinda dan Asha itu sama. yaitu golongan darah O."ibu bersedia untuk mendonorkan sebagian darah ibu untuk ibu Asha?" Tanya dokter
"Saya akan lakuin apa aja dok, yang penting sahabat saya selamat" ucap Dinda, Leon tidak memperbolehkan Dinda untuk mendonorkan darahnya buat Asha, karna bisa saja itu mempengaruhi fisik Dinda.
Namun Dinda membantah dan ia langsung di bawa dokter ke ruang ruang crosshmatch.selesai nya darah Dinda di ambil, ia langsung bergegas keluar dari ruangan tersebut. Karna Dinda tidak terlalu suka ruangan yang berbau darah tersebut.
dan Asha menerima darah itu dari jarum infus nya, Asha masih belum sadarkan diri pada saat itu.
Asha masih butuh masa pemulihan yang mungkin cukup lama ia terbaring di kasur rumah sakit.
. . .
Setelah beberapa hari Asha di rumah sakit ternyata ia masih belum boleh untuk pulang, ternya ia masih saja harus dalam penanganan dokter.
Dinda menuju ruangan Asha dan ia memasuki ruangan Asha, sudah terlihat Asha dan zeyu yang berada di dalam ruangan tersebut, sebenarnya Dinda bersama Leon. namun Leon langsung meninggalkan Dinda karena Leon harus pergi bekerja.
Dinda langsung memeluk Asha yang sedang terbaring di kasur.
"Kangen banget liat senyuman nya Asha" ucap Dinda.
Asha hanya tersenyum menatap wajah Dinda."Ngomong ngomong, baby kamu mana sha?" tanya Dinda.
"sebentar di antar kesini sama dokter, soalnya aku belum nyusuin dia seharian" ucap ashaa.Tak lama kemudian baby Asha pun datang
Asha langsung menggendong baby nya.
"sementara aku masa pemulihan, aku mau kamu rawat anak aku boleh ga Din?" Tanya Asha.
"with pleasure" jawab Dinda.
"gimana zey?" Tanya Asha yang meminta persetujuan
"yang mana baik nya aja" ucap zeyu."mulai hari ini kamu Uda bisa ngurusin anak aku, aku minta sama kamu tolong jaga anak aku. kalau kamu ga keberatan" ucap Asha yang menaruh bayi nya di pelukan Dinda.
"aku ga keberatan kok, aku bakalan jagain anak kamu sampai kamu Uda pulih." ucap Dinda yang menggendong bayi Asha.
"kamu yakin sha, nanti kalau bayi kita ga nyaman sama Dinda gimana" bisik zeyu.
"insha Allah bayi kita baik baik aja sama Dinda, dinda juga Uda sering jagain bayi" ucap Asha sambil tersenyum ke arah zeyu..
.
.
Dinda menelpon suami nya untuk menjemput diri nya yang sedang berada di rumah sakit itu, saat Leon datang, ia terkajut karena bayi yang di gendong Dinda tersebut.
"ini anak siapa sayang?" tanya Leon yang mengambil bayi itu dan menggendong nya.
"jadi gini sayang, Asha kan masih dalam masa pemulihan. Asha nyuruh aku ngerawat bayinya dulu, kalau kamu ga keberatan aku jagain dia aku boleh yahh bawa dia pulang" rengek Dinda.
"boleh dong sayang, apasih yang engga buat istri ku" ucap Leon yang mencium kepala Dinda yang tertutup jilbab.
Akhirnya Dinda dan Leon bergegas untuk pulang, namun sebelum itu Dinda menyuruh suaminya pergi ke tempat perlengkapan bayi.
.
.
.
Dinda, Leon dan bayi Asha pun memasuki toko tersebut.
Dinda berjalan menuju tempat pakaian bayi laki laki, Dinda membeli cukup banyak pakaian tersebut.
"ngapain beli banyak banyak sayang? Kan anak nya Asha cuman beberapa hari sama kita?" tanya Leon.
"siapa tau kan kita punya anak juga kan gw repot repot lagi beli nya" ucap Dinda.
"yaudah nanti malam buat yah" rengek Leon.
"Ngada ngada kamu ih" ucap Dinda yang tertawa kecil"ayolah sayang" rengek Leon yang memeluk Dinda dari belakang.
"nanti yah" singkat Dinda yang menuju kasirLeon membeli semua belanjaan Dinda dan ia bergegas menuju pulang.
.
.
.
Dinda membuka pintu rumah dan langsung bergegas menuju kamar untuk mengganti baju bayi Asha.
Leon menghampiri Dinda, ia memeluk Dinda dari belakang dan memandangi bayi yang sedang berada di hadapan nya tersebut.
"Lucu yah" ucap Leon
"emang lucu" singkat Dinda yang mengganti popok bayi tersebut."kalau kita buat lebih lucu kali yah" ucap Leon yang menarik badan Dinda ke belakang hingga mereka berdua jatuh kelantai yang membuat tubuh mereka menyatu. hidup mereka berdua sudah tidak ada jarak lagi.
detak jantung Dinda yang terus berdetak begitu cepat, ia sangat grogi.
Saat Leon ingin mencium bibir Dinda, anak Asha langsung menangis. Yang membuat Dinda langsung mendorong dada bidang Leon dan Dinda langsung berjalan ke arah anak Asha.
.
.
.
Bersambung...
JANGAN LUPA VOTE, SORRY KALAU ADA TYPO ATAU SALAH KATA.JANGAN LUPA FOLLOW AKUN INSTAGRAM MEREKA YAH.
SORRY JARANG UP, LAGI BNYK MASALAH HIDUP NIEHH QQ.
JNGN LUPA VOTE YH
KAMU SEDANG MEMBACA
©zeyu
Teen FictionCerita 12+ tapi tenang. Cerita nya gada unsur 21+. Yang suka plagiat jauh jauh deh. Kalau mau buat cerita yang Ter inspirasi dari Carita saya bisa langsung beri tau saya yh. Jadi Uda ada ijin. Cerita non baku