VALLIENT: 11

17 4 1
                                    

Tok

Tokk

Tokk

Suara ketukan pintu dari depan kamar Geta.

Geta pun menggerutu, karena tidurnya terganggu. Lalu, berjalan menuju pintu dan memutar knopnya.

"Hai, i'm come back!" ujar seseorang yang telah mengganggu tidur Geta.

"El-Elang?" ucap Geta terbata-bata.

"Iya, gue Elangl!" balas Elang, lalu mendekap tubuh Geta.

Geta menangis di dada Elang. "Akhirnya lo kembali lagi, El!"

"Kan gue udah chat lo kemarin," ucap Elang dengan membelai rambut sang adik.

Yaaa, Elang adalah abang dari Geta. Elang Putra Aldamian, itulah namanya. Elang mengikuti pertukaran pelajar diluar pulau dengan di temani sang ayah. Maka dari itu, Elang jarang kembali ke rumah.

Kembali lagi, Geta tetap tidak percaya dengan kembalinya Elang. "Lo besok balik sekolah sini kan?" tanya Geta kepada Elang.

"Besok? Ntar kali!" balas Elang agak ngegas. Lalu, melepas pelukanya.

"Ntar?" tanya ulang Geta bingung.

"Gue balik udah dari kemarin malem ya, Get! Lo kemarin kebo, susah banget dibangunin!" ujar Elang paniang kali lebar.

Geta menggaruk tengku lehernya yang tak gatal. "Berarti, gue tidur kayak putri tidur? Gue kan tidur habis pulang sekolah?" tanya Geta.

"Ew, busyet! Lo tidur dari pulang sekolah!? Gue kira malem lo baru tidur, ternyata dari pulang sekolah!?" tanya Elang syok.

Geta menyegir lebar, memperlihatkan gigi-giginya yang lutih dan tersusun rapi.

"Lo bener-bener kebo yak!" ucap Elang lalu menonyor kepala Geta.

"Kok si tonyor sih!" Geta memanyunkan bibirnya.

Elang berdecak. "Gausah sok imut lo! Sana mandi!"

Setelah mengatakan itu, Elang pun melenggang pergi, tanpa menghiraukan Geta sedikit pun.

"ABANG DAJJAL!" jerit Geta kelewat emosi.

•••

Setelah mandi, Geta keluar dari kamarnya dan menuruni tangga yang menghubungkan dengan lantai bawah.

Geta berjalan menuju meja makan, ternyata disana sudah ada Elang yang sudah memakai seragam lengkap dan menyantap rotinya dengan khidmat.

"WEEUY, EL!" panggil Geta dengan berteriak.

Elang yang akan menggigit rotinya pun terganggu. Dia menoleh kesumber suara, lalu berdecak. "Gausah teriak-teriak. Orang jarak lo sama gue cuma tinggal satu jengkal aja pakek teriak," ujar Elang lalu kembali memakan rotinya.

"Terserah gue dong! Mulut-mulut gue!" balas Get. Lalu, menggambil rotinya dan mengolesi dengan selai.

"Gue gampar lo lama-lama!" tekan Elang dengan mengayunkan tanganya di udara.

"Gampar aja! Biar gue bilang kebunda, kalo lo berani main tangan sama cewek," balas Geta, lalu tersenyum miring.

Beginilah Elang dan Geta. Gak ketemu kangen, sekali ketemu kayak Tom and Jerry, berantem terosssss.

Elang sudah selesai dengan sarapanya. "Lo bareng sama gue gak?" tanya Elang kepada Geta.

Geta yang sudah selesai pun mengangguk. Lalu, dia berjalan menuju dapur. "Bun, Geta sama Elang berangkat dulu ya!" pamit Geta, lalu menyalimi tangan Alin. Elang pun melakukan hal yang sama.

VALLIENT [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang