VALLIENT: 4

26 8 0
                                    

Setelah dari kantin, Geta beranjak pergi untuk mencari mas crushnya itu yapp si Vallient.

Geta celingukan kesana-kemari, tapi tak menemukan tanda-tanda Vallient.

"Kira-kira dia kemana yakk?" gumam Geta menyentuh dagunya.

"Apa dia di kelas?" tanyanya pada diri sendiri.

"Tapi gal mungkin sih, apa cari ke taman belakang aja kali yak!" pikirnya.

Geta akhirnya pergi ke taman belakang untuk mencari Vallient.

"Vallient mana yak?" Geta mencari kesana-kemari.

Geta celingukan kesana kemari daaaaannnn ...

GOTCHA!

Akhirnya ia menemukan Vallient. Tak menunggu lama lagi Geta pun langsung menghampirinya.

"Vall!" Panggil Geta dari kejauhan.

Vallient yang mendengar namanya di panggil pun menoleh. Dan saat menoleh ternyata gadis menyebalkan itu, Vallient pun membalikkan kepalanya lagi.

"Ihhhh, kok di cuekin sihhh!" kesal Geta.

Geta pun berlari menghampiri Vallient. "Vallient!" panggil Geta saat sudah berada disampingnya.

"Hmmm," jawab Vallient cuek

"Kok hmm doang sihhhh!" protes Geta tak terima.

"Terus?" Tanya Vallient.

"Ihhhhh, Pallen ga peka!" ucap Geta mencak-mencak gak jelas.

Vallient tak menghiraukanya. Menurutnya, buku yang dibacanya lebih menarik dari pada nenek lampir disebalahnya ini.

"Eumm, Vall. Lo pernah pacaran gak?" tanya Geta penasaran.

"Gak," jawab Vallient tanpa melihat ke Geta.

"Yaudah, pacaran sama gue yok!" ucap Geta sembari manaik-nurunkan alisnya.

Vallient menoleh kearah Geta, lalu memelototkan matanya. "Gila lo!" kata Vallient kaget.

"Ya 'kan lu belom pernah pacaran 'kan. Nahhh, berhubung gue suka sama lo, mending kita pacaran. Caranya gampang tinggal lo bales perasaan ke gue dan lo mau jadi pacar gue, maka lo akan jadi pacar gue. Ngerti 'kan?" jelas Geta panjang lebar.

"Gak," ketus Vallient lalu melenggang pergi meninggalkan Geta lagi.

Yahh, mesti gus ditinggalin teruss!" kesal Geta memanyunkan bibirnya.

"Gak papa lahh, kan orang syantik harus banyak bersabarr! Huuhhh semangat Geta!!" ucapnya menyemangati diri sendiiri.

•••

Saat Geta berjalan di lorong, tiba-tiba. "Ikut gw!" seru seseorang dari belakang.

Dan ternyata itu adalah gadis yang ditakuti oleh semua murid perempuan SMA Citra Bangsa. Yaa, siapa lagi kalo bukan Yabella Samutya.

"Ihhh, apaan si!" elak Geta.

"Fisya! Sireen! Bawa tuh cewek ke tempat biasanya!" perintah Abel kepada dua rekanya.

Fisya dan Sireen pun mencekal kedua tangan Geta. Lalu, membawanya ke belakang gudang sekolah. Tempat biasanya yang digunakan untuk merundung dan melabrak orang.

"Ihhhh, apaan sih! Lepasin gak!" peringat Geta kepada keduanya.

Geta berusha mengelak dan melepaskan cekalanya. Tetapi, sekeras apapun Geta mengelak tenaganya kalah kuat dengan dua orang ini. Dikarenakan Geta belum makan dan memilih menghampiri Vallient tadi.

VALLIENT [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang