VALLIENT: 18

18 3 0
                                    

Jangan pernah menyia-nyiakan, karena bisa  jadi yang kamu sia-siakan itu akan menjadi berharga dikemudian hari.
-Margeta Hawa Aldamian

"Neng manis!" teriakan seseorang dari belakang berhasil membuat Geta menolehkan kepalanya.

"Bang Aid!" balas Geta juga berteriak.

Dan terjadilah aksi teriak-teriakan antara keduanya. Melupakan Fatur yang menyedekapkan tanganya dibelakang Aidan.

"Ning minis! Bing iid!" tiru Fatur memenye-menye.

"Eh ada Fatur, Bang Turr!" ucap Geta yang baru menyadari jika ada Fatur disana.

"Telat!" balas Fatur ketus.

"Yeeee, ngambekan lo!" ujar Aidan menonyor kepala Fatur.

Geta hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat interaksi keduanya itu.

"Yaudah gue mau kekelas dulu, babay!" ucap Geta melambaikan tanganya kepada Aidan dan Fatur.

Aidan dan Fatur pun juga membalasnya dengan lambaian tangan.

•••

Hari ini kelas XI Bahasa-3 sedang jamkos, karena guru yang mengajar sedang melakukan rapat.

"Woey, Get! Lo gak konser lagi?" tanya Ilham yang diangguki Dion.

"Gak, ntar kayak dulu lagi," ucap Geta memutar bola matanya malas.

"Ya gak papa kalik!" sahut Dion dengan mengibaskan tanganya kedepan.

"Gak papa mata lo empat! Ntar kalo gue dihukum gimana, ha!" bentak Geta kepada mereka.

Ilham dan Dion yang dibentak pun langsung bungkam, takut jika akan Geta mengeluarka tanduk dan menerkam mereka. Kan ngerii.

"Yaaa, takut sama Getaaa!" sorak Farta mengejek.

"Kayak lo gak takut aja!" balas Dion memutar bola matanya malas.

"Enggak tuh," ucap Farta menepuk dadanya bangga.

"Alah, lo kalo dimarahin ngumpet dibwah meja gitu, sok-sokan gak takut!" ucap Ilham lirih agar tidak terdengar oleh Geta.

Geta melirik kearah belakang. "Ngomong apa lo!" teriak Geta yang berhasil membuat mereka langsung duduk rapi dan menggelengkan kepalanya.

Geta menunjuk matanya dengan kedua jarinya, lalu menunjuk mereka dengan dua jari.

"Get, lu PMS yah?" tanya Ayla berbisik.

Geta mengangguk sebagai jawabanya.

"Ouh pantes," ucap Ayla melanjutkan.

Geta memelototkan matanya kepada Ayla.

"Geta, kamu peemes ya!" teriak Imah—anak sekelas—bertanya.

Semua mata tertuju kepada Geta, dengan pandangan ikut bertanya.

"Imah, jangan keras-keras nanti Geta ngamuk!" ucap Yana—bestie Imah—juga ikut berteriak.

Geta yang mulai tersulut emosi karena perkataan dua orang ini pun langsung berdiri dan mendekati bangku mereka. Tanpa aba-aba Geta menggebrak meja dua orang itu, lalu menunjuk wajah mereka dengan telunjuknya.

"M-maaf, Geta. A-aku gak sengaja," ucap Imah terbata-bata.

"Orang kamu ngomongnya keras gitu!" sahut Yana menyalahkan temanya itu.

"GAK USAH SOK BENER LO! DISINI LONYA JUGA BIKIN GUE EMOSI!" bentak Geta menunjuk Yana.

"DAN LO!" Geta beralih menunjuk Imah.

VALLIENT [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang