13▪ you can still feel his pulse

157 31 2
                                    

Tentang kondisi Jeongwoo yang bisa dikatakan semakin memburuk, membuat Haruto tidak bisa terus-terusan untuk diam. Bagaimana tidak, Jeongwoo seharusnya mengatakan kebenarannya pada orang-orang terdekatnya. Seperti Jaehyuk dan juga Asahi. Mereka berhak mengetahuinya, agar bisa memperlakukan Jeongwoo dengan baik lagi sebelum anak itu pergi untuk selama-lamanya.

Bukan karena Haruto berkeinginan Jeongwoo pergi meninggalkannya. Haruto hanya takut menjadi seorang kakak yang buruk karena terus menahan Jeongwoo, padahalkan bertahan dalam pesakitan itu sudah menjadi bentuk luka.

Selama ini pasti sudah sangat sulit bagi Jeongwoo. Dia bertahan dan berlagak baik-baik saja, agar mendapatkan kebahagiaan dengan mudah. Semua orang pun sudah semestinya melakukan hal yang sama seperti Jeongwoo, jika mereka tidak berniat memberitahu orang-orang terdekatnya karena belum siap.

Tapi untuk saat ini, Haruto akan mengatakannya sendiri mewakili Jeongwoo. Anak itu saja sampai tidak sanggup berdiri, kondisinya yang memburuk membuat Jeongwoo kesulitan bergerak juga.

"Kalian bisa tetap berada di sisi Jeongwoo? Enggak lama kok. Mungkin sampai dia pergi semuanya juga ikut berakhir," ucap Haruto setelah beberapa menit diam, akhirnya membuka suaranya untuk mengatakan hal tersebut.

Jaehyuk dan Asahi tentunya tidak mengerti kenapa tiba-tiba Haruto mengatakan kalimat sedemikian. Yang membuat mereka juga kebingungan, mereka bukan orang-orang yang mudah peka. Apalagi, untuk keadaan yang sebelumnya baik-baik saja. Itu hal yang wajar-wajar saja, mana mungkin mereka langsung memahaminya begitu dijelaskan.

Melihat kedua temannya termangu, Haruto menghela napasnya secara perlahan. Berharap untuk tidak menangis saat mengatakannya secara lebih jelas lagi. Barangkali ini memang yang terbaik, Haruto tidak ingin menjadi orang jahat karena terus berdiam diri. Seakan-akan Jaehyuk dan Asahi tidak perlu tahu. Padahal orang-orang itu pun akan menangisi kepergian Jeongwoo, bahkan akan sangat menyesal jika tidak mengetahui apapun.

"Jeongwoo belum pernah sembuh, dia masih sakit. Sekarang malah makin parah, aku takut kita semua enggak memperlakukannya dengan baik. Di sisa-sisa kehidupan Jeongwoo, mari membantunya berbahagia," tutur Haruto matanya berkaca-kaca akibat membayangkan wajah kesakitannya Jeongwoo.

Lantas atas penuturan tersebut, Jaehyuk sampai menumpahkan minuman hangatnya. Mengakibatkan kedua tangannya terkena tumpahan tersebut, beruntungnya juga tidak terlalu panas. Hanya saja tangan Jaehyuk tetap saja merasakan kesakitan di buatnya. Sedangkan Asahi, dia diam tanpa berekspresi. Tapi setelahnya, dia menunduk sedalam mungkin.

"Seharusnya Jeongwoo enggak perlu menyembunyikannya dari kita," lirih Asahi senantiasa menunduk karena merasa sangat bersalah.

Sesuai dugaan Haruto, keduanya pasti akan seperti ini. Tapi dia menyadari semuanya, tidak baik untuk tetap diam. Pasti mereka akan hidup dengan segala penyesalannya masing-masing. Haruto saja yang terlambat mengetahuinya pun sudah sehancur ini, apalagi jika tidak mengetahui apapun sampai akhir.

"Kalau memang Jeongwoo memilih bertahan karena dia pun menginginkan untuk merasakan kebahagiaan. Kita harus membantunya untuk berbahagia. Jeongwoo enggak pernah ngerasain banyak kebahagiaan kan? Jadi perlakukan dia dengan baik. Aku akan berusaha semaksimal mungkin, karena Jeongwoo merupakan bagian dari kehidupan ku kini dan selamanya," kata Jaehyuk berusaha untuk tetap tersenyum meskipun rasanya menyakitkan sekali.

Penuturan dari Jaehyuk sudah menunjukkan, bahwasanya dia akan melakukan apa saja untuk Jeongwoo. Yang terpenting anak itu merasakan sebuah kebahagiaan, bagi Jaehyuk itu lebih penting dari apapun.

Asahi pun mengangguk, dia setuju dengan apa yang Jaehyuk katakan. Meskipun ini menyakitkan, mereka harus kuat untuk seseorang yang meminta di kuatkan.

Melihat kedua temannya yang sangat berperan penting dalam kehidupan Jeongwoo, dan bahkan akan melakukan apa saja untuk kebahagiaannya. Haruto benar-benar bersyukur sekali, setidaknya saat Jeongwoo menemui kematianya dia tidak akan menyayangkan apapun. Sebab tidak dapat dirasakannya dengan baik, karena orang-orang didekatnya akan melakukan semua itu untuk Jeongwoo.

Power Flower[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang