epilog

263 33 9
                                    

Bunga-bunga bermekaran dengan indahnya. Jaehyuk menanam bunga tersebut di depan rumahnya, dengan kesengajaan agar dapat mengenang sosoknya yang sangat berharga.

 Jaehyuk menanam bunga tersebut di depan rumahnya, dengan kesengajaan agar dapat mengenang sosoknya yang sangat berharga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kini kehidupannya sudah membaik, meskipun ada saja hal yang menyakitkan jika masih mengingatnya. Namun, begitulah kehidupan. Sudah semestinya terbiasakan. Semua orang akan mendapatkan gilirannya masing-masing, kehidupan memang tidaklah mudah. Akan tetapi, kematian justru lebih menakutkan.

"Bungamu indah juga, Jae," kata Asahi menggandeng tangan bocah kecil bersama nya.

Jaehyuk langsung tersenyum, dia senang mendengarkan penuturan dari Asahi barusan. Entah kenapa saat pujian itu diberikan padanya, Jaehyuk seakan-akan telah memberikan yang terbaik untuk Jeongwoo.

"Hai Jeong won, gimana kabarmu? Kau pasti baik-baik saja," ucap Jaehyuk mengusap-usap lembut rambut bocah itu.

"Kita baru kemarin bertemu, paman. Aku pastinya baik-baik saja. Kata ayah, namaku ini sekuat seseorang yang pernah hidup di dunianya. Aku selalu ingin bertemu dengannya, dan semoga itu kesampaian."

"Kau benar, Jeong won. Namamu itu sekuat seseorang yang hidup di dunianya ayahmu. Terimakasih karena sudah hadir, karena keberadaan mu aku bisa tetap hidup sejauh ini," entah sejak kapan Haruto sudah berada di sana. Dan segera menggendong Jeong won. Sambil mengecup keningnya berulangkali.

Mereka seakan-akan merasakan kehidupan milik seseorang ke dunia lagi. Sebab, Jeong won putra dari─Asahi memiliki kemiripan dengan Jeongwoo.

Tentunya merasa senang, kehilangannya seperti di ajarkan untuk mengikhlaskan. Karena kehadiran Jeong won ke dunia mereka. Masa depan Asahi memang indah, dia menemukan pasangan hidupnya. Dan setelah menikah, diberikan seorang putra yang benar-benar sekuat sosoknya yang mereka banggakan sampai detik ini.

Saat Haruto menurunkan Jeong won pada gendongannya. Bocah itu belari, memetik salah satu bunga. Yang ternyata merupakan bunga favorit Jeongwoo.

"Ayah, aku suka bunganya!"

Apakah reinkarnasi itu benar adanya? Jika memang benar. Maka Jeong won adalah Jeongwoo kedua. Asahi memang aneh, dia juga tidak habis pikir dengan dugaannya itu. Jeongwoo pasti sudah tenang di sana, dan tidak ada kesempatan untuk kembali ke dunia.

"Aku seperti merasakan Jeongwoo hidup kembali. Awalnya aku ingin sekali mati, karena Jeongwoo meninggalkan ku. Tapi, aku ingin bertahan. Karena adanya Jeong won dikehidupanku," lirih Haruto tersenyum senang menatap Jeong won di depan sana.

"Kita baik-baik saja kan? Kita masih bisa melanjutkan kehidupan dengan baik. Lagian, jika nantinya kehilangan itu ada lagi. Kita harus tetap kuat, karena kita tidak akan kehilangan segalanya," ujar Jaehyuk menepuk-nepuk punggung Haruto.

Waktu itu, kala kehilangannya masih begitu menyakitkan. Namun, setelah semuanya berlalu. Nyatanya waktu dapat sembuhkan.

Haruto berjanji untuk tetap hidup sesuai dengan yang Tuhan janjikan padanya. Semua orang punya batasannya tersendiri pada kehidupan. Maka dari itu, Haruto tidak akan pergi mendahului batasannya. Sebab, dia harus bertemu dengan Jeongwoo dalam keadaan yang damai.

Hilangnya bukanlah perihal yang senantiasa di tangisi. Justru dengan kehilangannya, seseorang dapat mengusahakan yang terbaik. Agar tidak terlalu berlebihan untuk menahannya. Karena menahan seseorang yang kesakitan akan jauh lebih buruk untuk hidupnya.

Jeongwoo baik-baik saja. Sudah dipastikan dia baik-baik saja. Dia pasti sedang tersenyum memperhatikan orang-orang yang ditinggalkannya, menemukan kebahagiaannya masing-masing. Jeongwoo juga tidak dilupakan, dia masih terkenang sampai kapanpun.

 Jeongwoo juga tidak dilupakan, dia masih terkenang sampai kapanpun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TBC
Hore!!!! Akhirnya bisa ending. Kayak gak nyangka aja gitu. Ini padahal book yang punya tantangan banget, takut enggak bisa lanjut. Tapi apa? Akhirnya aku bisa. Terimakasih diriku, karena sudah menyelesaikannya dengan baik. Tidak apa-apa, ini bukan kesalahan. Lagian semuanya juga sudah terselesaikan. Dan terimakasih teruntuk kalian yang sudah bersamaku, sampai di titik penyudahan book iniᕙ(  • ‿ •  )ᕗ

 Dan terimakasih teruntuk kalian yang sudah bersamaku, sampai di titik penyudahan book iniᕙ(  • ‿ •  )ᕗ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Si Jeong won di sini🫂🤣

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Si Jeong won di sini🫂🤣

Si Jeong won di sini🫂🤣

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 16, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Power Flower[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang