Votenya jangan lupa,, Sorry for typo..
Extra Part 2 start•°•°•°
~~~~
"Hey kau kenapa hmm??" Tanya Mew heran sedari tadi perjalanan pulang, muka Gulf hanya datar tak menunjukkan ekspresi apapun.
"Ouhh tak apa, aku hanya lelah" Jawab Gulf.
"Kau yakin??"
"mmm"
"Baiklah kalau begitu aku akan pergi mandi dulu,, lalu habis itu barulah kamu mandi"
"Iya,, aku akan istirahat dulu"
Cup
Mew mengecup pucuk kepala Gulf lalu di usak² rambut Gulf.
Gulf berjalan menuju balkon. Melihat sekeliling yang sangat sejuk. Pemandangan yang beda, hijau dan segar. Gulf menghirup pasokan udara sebanyak²nya.
Bukan tanpa alasan Gulf merenung seperti ini. Gulf masih memikirkan tentang gimana caranya memberikan seorang bayi kepada Alex. Mereka adalah pasangan gay, yang tak mungkin untuk bisa memiliki anak dari keturunan mereka sendiri.
"Huffttttt"
Lama Gulf berada di balkon itu. Hingga Mew selesai dari mandinya.
Mew berjalan menuju ke arah Gulf. Dilihatnya Gulf yang sedang berfikir.
Mew datang dan langsung memeluk tubuh Gulf dari belakang. Dieratkan pelukannya, menghirup aroma tubuh Gulf yang wangi.
"Phi Mew??"
"Apa sayang?? kau kenapa hmmm?? apa kau sudah lama ada disini??"
"Hmm lumayan, dari kau mandi tadi"
"Apa kau memikirkan perkataan Alex??"
"Phi...???"
Mew membalikkan tubuh Gulf untuk menghadap ke arahanya.
Cup
Mew mengecup bibir Gulf sekilas.
"Aku tahu kau memikirkan itu,, dan yang kau pikirkan adalah sama denganku,, kita pasangan gay, tak mungkin jika kita berdua bisa memiliki anak dari dirimu. Itu tak mungkin"
"Tapi apa kau tahu dengan istilah ibu pengganti??"
Gulf mengangguk.
"Sudah pasti kau tahu karena kau dokter. Aku ingin membicarakan ini denganmu nanti sebenarnya. Tapi karena kau malah memikirkan apa yang di katakan Alex tadi jadi aku ingin mengatakannya sekarang saja, toh kita juga sudah menikah cukup lama bukan??"
Gulf mengangguk lagi.
"Jadi aku ingin membicarakan denganmu tentang seorang ibu pengganti. Apa kau mau??"
Gulf membulatkan matanya kaget.
"Phi...?? kau yakin??"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love story' {𝕰𝖓𝖉}
FanfictionMew Suppasit seorang CEO yang, dingin, dan keras terhadap para karyawan nya, dia tak akan tinggal diam jika seseorang melakukan kesalahan. Dirinya akan menghukum seberat mungkin orang itu. Dia memiliki seorang anak. Bernama Alexander Jongchevevat. A...