4.marah (2)

0 0 0
                                    

Kami bertiga berjalan bersama menyusuri gang sempit didekat perempatan. Samar samar kami mendengar suara orang berteriak tidak jauh dari tempat kami berada dan ada juga suara derex yg sedang marah. Aku semakin khawatir dengan kondisi derex, aku takut dia terluka atau dia melukai seseorang sekarang pikiran ku sangat kacau aku berharap tidak terjadi apa apa pada derex.

"Hei, kami sudah disini dan sekarang apa maumu?" Ucap seseorang yg sedang bertanya kepada seseorang.

"I-tu kan suara derex" Tanyaku semakin gelisah.

kami dari jauh melihat derex bersama gerombolan nya sedang berhadapan dengan kakak kelas 12A yg terkenal ganas dan juga kejam terhadap adek kelas nya , dan ia merupakan orang yg menentang derex untuk jadi ketua OSIS karna mereka membenci peraturan yg dibuat derex.

Aku hendak pergi menghampiri derex namun aku dicegat oleh Bima"jangan dulu, kita tunggu aja disini dan dengar mereka ngomongin apa?"jawab bima yakin.aku pun merenungkan sejenak "hmm baiklah".

Kami pun bersembunyi didekat semak semak belukar yg tak jauh dari mereka.

"Kami itu ingin elo derex dan peraturan yg dibuat lo itu di hapus karna gara gara peraturan lo gue ga boleh ngerokok, buka baju disekolah, bolos sekolah semuanya gaboleh jadi gue minta!! Elu mundur jadi ketua OSIS dan hapus peraturan sampah elu itu paham!!"ucap devan selaku pemimpin dengan suara lantang.

Derex yg mendengar hal itu hanya menyengir sebagai tanda tidak. Dan menaruh kedua tangannya disaku kocek celananya itu.devan yg melihat hal itu menjadi geram dan mengkerahkan baju derex dengan kuat dengan tangannya devan.

Aku yg melihat itu dari jauh hanya bisa berdoa agar derex tidak kenapa kenapa.

" LO NANTANGIN GUE HA?BERANI BERANI NYA ANAK INGUSAN KAYAK ELU NYENGIR KEARAH GUE!!!! "ucap devan sambil berteriak kearah muka derex.

" LU ITU MASIH BOCAH, JADI BOCAH HARUS NURUT SAMA PEMILIKNYA NGERTI NGOK NGOK!! "ucap devan dengan menirukan kata kata ngok ngok kearah muka derex. Semua teman segerombolan devan semuanya pada ketawa seraya menirukan kata ngok ngok itu.

Derex hanya terdiam dan dengan cepat melepaskan kerahan yg dibuat oleh devan itu dengan cepat seolah olah tidak terjadi.

" A-apa?"ucap devan kaget melihat tindakan derex barusan.

Aku yg melihatnya sangat kaget karna derex menggunakan teknik ayah kami sewaktu kami kecil padahal dulu derex sangat susah mempelajari teknik itu
"T-api bagaimana bisa dia mempelajari teknik itu lagi?" Tanya batinku kebingungan.

"B-bagaimana kau bisa melepaskan cengkreman ku hanya dengan satu detik bagaimana kau melakukan hal itu?" Tanya devan masih syok. Derex hanya bisa tersenyum simpul.

"Aku? Aku tidak melakukan apa apa hanya saja kau yg lamban mendeteksi keberadaan tanganku?" Ucap derex simple. Mendengar hal itu emosi devan tidak tertahan lagi ia langsung memerintahkan anak buahnya untuk menghajar derex dan teman temannya itu.

"Kalian!! Semuanya cepat serang mereka kalo perlu buat mereka itu tutup mulut untuk selama lamanya hahaha" Teriak devan kencang sambil memperlihatkan tawa jahatnya.

Derex menghentikan anak buah devan dan berkata"baiklah jika kau ingin mengambil jalan kekerasan aku Terima tapi ada syaratnya jika kami menang kalian semuanya harus menerima keberadaan kami dan menghormati adek kelas bagaimana?"tanya derex tawar menawar.

Mendengar hal itu devan berfikir sejenak "emm... Baiklah jika kami menang kau harus mundur dari jabatan ketua OSIS mu itu dan harus menerima jadi babu kami untuk selamanya?" Jawab devan licik. Derex pun hanya mengangguk mengiyakan sebagai tanda jawaban "ya".

Bima, aku dan mika kami bertiga panik karna derex akan berkelahi dengan anak preman sekolah.

" Bagaimana ini? "Tanya mika khawatir .

Aku dan Bima hanya bisa terdiam membisu." Kami bertiga harus apa?"

"Kita lerai mereka?" Jawab aku spontan.

"Tidak?" Jawab Bima menengahi.

"Jika kita melerai mereka, mereka tidak hanya melukai derex dan temannya tapi juga kita tanpa ragu ragu juga akan di lukai"jawab Bima melihat kearah derex dan devan

" Apa? Kau sudah gila? Kalo kita gak lerai mereka nanti salah satu diantara mereka ada yg mati kau mau"jawabku tidak terima.

"Hei kalian berdua!" Teriak mika pelan.

Kami berdua spontan melihat kearah mika.

"Disana juga berantam masa kalian disini juga berantam sih!" Keluh mika kesal.

"Udah kalian jangan berantam aku punya ide?" Jawab mika percaya diri.

"Apa?" Tanya kami berdua bersamaan.

"Aku akan panggil security untuk datang kesini dan kalian berdua tunggu disini oke?" Tanya mika dengan berdiri sedikit membungkuk supaya tidak ketahuan oleh derex dan devan

"Baiklah,tapi kau jangan lama lama oke?" Tanyaku memastikan. Mika pun langsung mengangguk dan bergegas pergi mencari security sekolah kami yg bernama "rudi bahrudin".

Aku dan Bima kami sedari tadi hanya diam canggung setelah pertengkaran mulut barusan.

" Hey... "Tanya Bima kepadaku

" Maafkan aku?"jawab Bima kearahku. Aku pun hanya mengangguk mengiyakan.

⚠"baiklah pertarungan dimulai" ⚠

Anak buah devan langsung menghajar sembrono kearah teman derex satu persatu, mereka menghajar teman derex yg bernama Ikbal itu dengan memukul mukul perut nya berkali kali derex pun yg melihat itu langsung menolong temannya dan menghajar anak buah devan dengan melayangkan kepalan derex kearah muka nya langsung hingga tak sadarkan diri.

Sekarang sisa derex dan devan semua anak buah devan dan derex sudah pada tergeletak dan ada yg masih bertahan dengan luka parah di muka dan seluruh tubuhnya.

Devan hanya mengalami luka di mulutnya dan lengan kirinya mengalami banyak pendarahan, sedangkan derex mempunyai luka dibagian kepala nya sedikit sobek akibat pukulan edi teman devan dengan menggunakan kayu namun derex masih kuat menahan luka dikepalanya itu.

Aku yg melihat hal itu hanya bisa menangis dan memaki diriku sendiri "dasar bodoh kau derex, kenapa kau melakukan hal ini ha? Maafkan aku menjadi tidak berguna bagimu" Bisik batinku terisak.

"Baiklah sekarang sisa kita berdua bagaimana apakah kau masih sanggup derex? Sepertinya luka dikepalamu harus di obati terlebih dahulu? Mendingan kau ngaku kalah saja daripada bertarung melawanku?" Ucap devan licik seraya mengacungkan jempolnya kebawah.

Derex pun memiringkan kepalanya sebagai tanda tidak , dan kembali menantang devan untuk bertarung melawannya.

"Wah, ternyata elu nantangin oke gue gak bakal ragu ragu ama lo ngerti?" Ucap devan seraya memperagakan teknik yg akan dia pakai. Derex hanya diam sedari tadi dan menunggu devan untuk melawannya.

Aku sedari tadi khawatir dan melihat kebelakang apakah mika sudah bawa pak rudi kesini tapi aku tidak melihat mika sedari tadi "duh, mana mika lama kali sih bentar lagi derex berantem nih" Ujarku khawatir.bima yg melihatku khawatir berusaha menenangkan ku "udah jangan khawatir mungkin bentar lagi mika kesini tenang aja ok?" Ucap Bima tenang. Aku pun hanya mengangguk mengiyakan.

DERA and DEREXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang