aku memanggil dokter bahwa derex sudah pulih dari komanya, dokter bilang bahwa ini sebuah keajaiban biasanya waktu paling lama bagi orang yg kena benturan di kepalanya itu bisa sampai 3 bulan baru sadar tapi derex tidak, dia memiliki imun yang kuat.
Krek!
Aku mendengar suara kenop pintu dibuka siapa lagi kalau bukan orang tua kami.Ibuku menangis saat ia mengetahui bahwa derex anaknya telah sadar dari komanya ia tidak tau harus berkata apa sangking bahagia nya. Ia pun memeluk putranya itu dalam perasaan yang tak bisa ia sampaikan sedangkan ayahku hanya tersenyum sebagai jawaban ia melirik diriku dan menepuk bahuku pelan"kau sudah bekerja keras dera".
Aku hanya tersenyum sebagai jawaban, sudah lama kami berdua tidak merasakan hangatnya kasih sayang orang tua, sungguh hari ini aku sangat bahagia karena semua keluargaku kini berkumpul semua nya seperti dulu.
*hari ini adalah hari dimana derex sudah boleh pulang kerumah ia telah di rawat di rumah sakit selama 1 bulan penuh, saat derex sadar dia menjalankan terapi di kepalanya itu selama satu minggu dia tidak boleh terlalu capek apalagi banyak pikiran karena itu bisa menyebabkan pendarahan di otak*
Kedua orang tua kami sudah kembali bekerja ke belanda mereka di berikan cuti kurang dari satu bulan jadi mereka berdua tidak bisa menyambut kedatangan derex kerumah. Mereka memberi kami pesan untuk menjaga satu sama lain hanya itu pesan yang mereka sampaikan.
Derex ia tidak mau menggunakan kursi roda dia bilang dia bisa jalan sendiri, kami berdua sudah sampai di depan pintu rumah aku membuka kunci rumah kami dengan perlahan.
Krek!
Derex menatapi langit langit rumah nya sungguh senang dirinya bisa hidup kembali dirumah kesayangannya ia sudah muak dengan atap rumah sakit dan bau bau rumah sakit itu sungguh menganggu pernapasannya.Derex pun merebahkan dirinya di sofa sudah lama ia tidak berbaring di sofa kesayangannya itu"ah udah lama aku gak merasakan nikmat yang alami ini"
"Ternyata gada yang berubah ya saat aku koma temperature nya masih sama"
Aku pun hanya menggeleng gelengkan kepalaku"dasar,kau itu cuma koma 1 bulan bukan pindah rumah jadi mana mungkin berubah!"jawabku sedikit kesal sungguh! baru nyampe dirumah sudah ada cobaan yang menghantui dirinya.
Derex pun hanya termenung dan diam sejenak "iya juga ya? kok aku baru tau"
Aku pun mengepalkan kedua tanganku dengan erat sungguh ingin sekali dirinya memukul derex dengan tenaga nya ini cuma ia masih punya sedikit hati untuk derex walaupun cuma sedikit.
Tok! Tok! Tok.....
Kami berdua terdiam dan melirik satu sama lain, aku tanpa basa basi langsung membuka pintu rumahku dan mendapati sahabatku beserta teman teman satu kelas derex datang menjenguknya.
aku terdiam sebentar.
What!
Kami baru pulang dari rumah sakit, tapi kenapa mereka malah datang kesini dengan gerombolan yang banyak seperti ini? Padahal kami berdua sudah capek habis pulang dari rumah sakit. apa yang harus aku lakukan? Oh shit!Aku melirik derex dengan tatapan enggan menerima mereka namun derex hanya tersenyum penuh makna
Semua orang di luar hanya terdiam saat melihat diriku dan derex saling tatap tatapan tanpa berbicara satu sama lain.
"Mereka berdua sedang apa?" tanya seorang murid kelas derex.
"Entah mungkin mereka sedang berbicara dengan telepati maybe"
"Apakah aku harus menerima mereka atau tidak?" tanya diriku menggunakan bahasa telepati yang hanya bisa dimengerti oleh kami berdua.
Derex tersenyum"tidak apa apa, kasihan mereka sudah jauh jauh dari sekolah hanya menjenguk diriku"
KAMU SEDANG MEMBACA
DERA and DEREX
Teen FictionAku tidak tau jika rasanya kesepian itu seperti ini. Dulu kau berada di samping ku, sekarang aku harus melihat mu dibalik kaca tebal ini.. Miris emang! "Maaf ya rex, aku gagal jadi kakak untukmu" Andai.. Saat itu aku menyelamatkanmu tepat waktu pas...