12. girl and thank you

0 0 0
                                    

Sudah hampir 3 minggu derex belum sadar juga dari komanya, ayah dan ibu terpaksa harus membawa derex ke belanda untuk perawatan lebih lanjut. Ibuku kini sedang mempersiapkan ticket untuk membawa derex ke belanda. Hal yang tidak ingin terjadi dalam hidup ku akhir nya terjadi juga hari di mana aku akan meninggalkan Indonesia terutama sahabatku untuk sementara waktu atau lebih.

Keputusan ayah dan ibuku tidak bisa diganggu gugat, aku hanya bisa diam dan pasrah saat mendengar berita ini dari mulut ayah dan ibuku.

Seandainya ada bintang jatuh aku hanya berharap derex bisa bangun dari komanya hanya itu tidak lebih.

Aku belum bilang kepada sahabatku bahwa aku akan meninggalkan Indonesia beberapa hari lagi. Aku tidak ingin membuat kedua sahabatku bersedih karna aku pergi. aku sudah terlalu banyak merepotkan mereka aku tidak mau menambah beban pikiran mereka lagi jika aku pergi ke belanda.

Hari ini aku cuti sekolah karna aku akhir akhir ini kurang enak badan,yah pasti karna begadang menjaga derex. Aku belum memberi tau mereka kalau aku tidak masuk hari ini karna sakit. pasti mereka khawatir sesuatu terjadi pada diriku membayangkan nya saja sudah membuat ku ingin ketawa.

Aku merebahkan diriku di atas sofa, sungguh sangat nikmat rasanya berbaring di sofa memang hal yg paling nyaman adalah rumah. sudah lama Aku tidak merasakan kenikmatan yg alami ini. saat aku mulai sedikit demi sedikit menutup mataku karna ngantuk terdengar suara pintu yg diketok beberapa kali namun aku tidak menghiraukan karna kukira itu pasti tetanggaku yg iseng.

Aku mendengar suara bima dan mika berteriak dibalik pintu kayu putih milikku.

"Woi assalamualaikum, ini gue bima sama mika, woi?! Dera lo gk beneran sakit kan? Pasti lo lagi ngorok ya kan?! We jawab gue der?!" Teriak bima yang membuat kupingku sakit mendengarnya.

aku pun membuka kenop pintu dan mendapati bima dan mika mereka berdua belum mengganti baju sekolah mereka.

"Waalaikum Salam,kalian berdua belum ganti baju? ganti baju sono gue ngantuk nih mo tidur huwaaa......." Aku pun menguap pelan yang artinya mataku butuh istirahat.

Burrr!
Mereka melesat masuk kedalam rumah ku tanpa ba bi bu be bo. Dan merebahkan badan mereka diatas sofa Aku yg melihat nya hanya menggeleng gelengkan kepalaku.

"Duh kalian ini?! Dirumah orang harus sopan dong, gue belum siap ngomong kalian malah nyelonong masuk gitu aja"gerutku sedikit kesal. Mereka berdua nampak acuh tak acuh terhadap omelanku.

Mika pun datang menghampiriku dan menyuruhku duduk di meja.

" Nah nona dera silahkan anda duduk di tempat singgasana ini, mulai hari ini kami akan menjadi pelayan anda tuan putri".aku yang mendengar nya hanya bisa menelan ludah kasar seraya berkata,

Kok tiba²berasa horor ya? Liat ekspresi mika yang berubah 180° jadi anggun.

Bima yang udah stand bye 24 jam jadi pelayan ku untuk satu hari ini, dan mika yg udah jadi dayang ku yg mengurus diriku hari ini itu benar benar buat aku bahagia dan melupakan masalah ku untuk sejenak.

Kami bertiga menghabiskan waktu dengan bercanda gurau hingga menjelang malam hari, mereka berdua pamit untuk pulang dan berkata akan datang lagi besok.

~~~~~~~ ~~~~~~ ~~~~~ ~~~~~~ ~~~~~~ ~~~~

Kini aku udah di tempat ruang inap derex, waktu menunjukkan pukul 18.45 menit. Sudah dua jam lebih aku menjaga derex aku masih kepikiran tentang pembicaraan orang tuaku barusan rasanya masalah itu tengiang ngiang terus dikepalaku.

Aku merebahkan badan ku di sofa sembari menghilangkan penat yang ada di pikiran ku ini, aku melihat sekeliling rasanya sepi bagaikan berdiri di tengah gurun pasir sendirian.

Tak ada sahabatku yang menemaniku dan orang tuaku yg beristirahat dirumah hingga pagi hari datang.

Aku sangat bosan berdiam diri di ruangan derex sendirian, aku berinisiatif untuk pergi keluar untuk melihat rumah sakit. Tapi...aku tidak bisa membiarkan derex sendirian di ruangan ini tanpa diriku? aku harus bagaimana?

Aku pun mempunyai ide aku menyuruh satu perawat untuk menjaga derex untuk sementara waktu, aku berharap perawat ini mau menolongku.

aku melihat salah satu perawat sedang berjalan berlawanan arah dariku lantas aku langsung memanggil perawat itu dengan suara agak sedikit lantang.

"Mbak perawat!"

"Ah iya mbak Ada apa?" Tanya perawat cantik dengan lesung pipi yang menonjol.

"Ah maaf kalo saya mengganggu jam kerja anda, tapi bisakah anda menjaga ruang inap ini untuk sementara waktu mbak? Kalo gaboleh juga gapapa"

"Oh boleh kok mbak, lagi pula saya lagi senggang jadi saya lagi gada kerjaan"

"Ouh gitu makasih ya mbak atas bantuannya"

"Iya mbak sama sama"

aku pun tersenyum sebagai tanda terima kasih dan melanjutkan perjalanan ku mengelilingi rumah sakit.

"Tidak ada yang berubah dari rumah sakit ini? Hanya saja temperature tempat nya saja yang sedikit berubah?" Gumamku mengingat kejadian 12 tahun yang lalu.

aku pun masih berjalan mengelilingi rumah sakit ini, sejujurnya aku sangat takut melihat rumah sakit ini untuk kedua kalinya tapi karna bosan aku terpaksa cari kegiatan dirumah sakit.

aku pun keluar dari rumah sakit dan melihat taman deket rumah sakit ini, katanya taman ini baru di buat 2 tahun yang lalu kata mereka taman itu sangat indah jika di kunjungi di malam hari, jadi untuk memastikan nya aku akan pergi ke taman rumah sakit ini.

Drap! Drap!
Rencananya sih aku ingin duduk duduk dibangku taman tapi sepertinya udah keduluan oleh adek kecil itu, dia memakai baju rumah sakit beserta infus di tangannya sambil menangis awalnya aku tidak peduli dengan anak itu tapi dia terus memanggil manggil seseorang dengan sebutan kakak. Aku pun terserontak dan langsung menghampiri adik kecil itu.

"Hai dek?kok adek nangis sih?", anak kecil itu langsung kaget dan langsung menghapus air matanya secara kasar.

" Ah i-tu,,, aku nanti mau di operasi usus buntu kakak cuma aku takut terus kabur deh"ucap anak kecil itu sambil menahan nangis.

Anak sekecil ini mau dioperasi? aku tidak tau apa yang dirasakan anak kecil saat dia berada di ruang operasi yang menakutkan itu.

"Ah jangan khawatir operasi itu cuma sebentar kok?percaya sama kakak", anak itu tetap menundukkan kepalanya tidak percaya.

" T-tapi kakak, aku denger banyak orang yang gagal operasi aku t-akut nanti aku kayak orang yang gagal operasi kakak huwaaa"dia pun nangis sekejer kejernya. aku pun menhembuskan napas pelan.

"Mau kakak kasih satu rahasia gak"

"R-rahasia? Rahasia apa kk?"

"Ada orang yang bilang kepada kakak, jangan sesekali mengucapkan selamat tinggal bila kamu masih mau mencoba , jangan sesekali kamu menyerah jika kamu merasa sanggup namun berusalah sampai kamu tau dimana batasanmu berada" Aku pun menatap awan mendung yang sangat sejuk.

"Apa maksud kakak?"

"Maksud kakak, kamu jangan pernah bilang gagal dalam melakukan sesuatu sebelum kamu mencoba nya tapi berusaha dan yakinlah karena kita dikelilingi oleh orang yg menyayangi kita dengan tulus"

Gadis kecil itu hanya terdiam dan tersenyum lebar dia tau bahwa dia tidak boleh menyerah akan operasi nya Karna Ada orang yang menunggu nya untuk sembuh yaitu keluarganya.

Gadis kecil itu tanpa sadar meneteskan air mata terharu dan memegang tangan ku"terima kasih banyak kakak, berkat kakak Aku jadi semangat buat operasinya"Aku pun hanya mengangguk mengiyakan perkataan gadis tersebut "iya sama sama".

DERA and DEREXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang