Aku melihat sudah ada abas, guru studiku, dan mika disana. abas pun melirik diriku aku pun hanya mengangguk pelan.akhirnya, aku bisa melihat derex dari dekat baru 2 hari ia tidak sadar rasa nya seperti 1 bulan tidak melihatnya.
Kenapa aku baru merasa kesepian saat derex tidak berada didekatku.padahal aku berusaha menghindari dirinya, apa aku terlalu kejam sama derex? sampai tidak memperhatikan dirinya?sebagai seorang kakak aku merasa gagal, aku gagal menjaga derex dari hal yg berbahaya.
Maafkan aku ibu, karna aku tidak menepati janji ku kepadamu.geomenne.
"Sebelum ibu berangkat ibu ingin bicara dengan mu ra?"ucap amresa dengan suara lembut nya. aku pun hanya mengangguk mengiyakan.
" Ada apa bu?"tanyaku Penasaran.
"Selama ibu dan ayah gada disini kamu bisa berjanji satu hal sama ibu?"aku pun hanya tertegun dan mengangguk mengiyakan.
" Berjanjilah kepada ibu dan ayah, jagalah derex adikmu.kamu tau kan derex itu sifatnya manja banget kalo sama ibu? dia itu gabisa jauh jauh dari ibu apalagi waktu kecil"ucap amresa mengingat kejadian beberapa waktu yg lalu.
Jadi ibu menyuruhku untuk menjaga derex? Apanya yg mau dijaga? Kan dia bisa jaga diri sendiri? Lagi pula kami berdua bisa jaga diri kami masing masing.
"Ah baik ibu, aku akan menjaga derex dengan sebaik mungkin" Jawabku dengan percaya diri yg sangat tinggi.
Amresa pun menghembuskan napas pelan"kamu ini terlalu menyepelekan hal ini, ibu itu tinggalin kalian berdua karna ibu dan ayah sepakat akan membuat kalian dekat lagi seperti waktu kalian kecil dulu"ucap amresa pasrah.
Amresa pun mulai meneteskan air matanya terharu."ah kenapa aku menangis?padahal aku hanya meninggalkan kalian cuma beberapa bulan, kalian berdua hidup lah dengan rukun ya?"ucap amresa terisak hebat.ia belum bisa meninggalkan kedua anak nya sendirian dirumah apalagi mereka akan memasuki sekolah menengah atas tanpa dirinya? Ia melakukan hal ini karna mereka berdua harus ganti job keluar negri. Amresa sudah mengajak anak nya untuk sekolah luar negeri saja tapi mereka berdua menolak dengan alasan Negara sendiri lebih baik.
Aku pun berusaha menenangkan ibuku agar tidak menangis lagi"ah udah lah ibu kami bisa jaga diri kami masing masing jadi ibu gausah nangis oke"
Amresa pun mengingatkan satu hal yg paling penting kepadaku"dera?ingat satu pesan ibumu ini, perhatikan derex dimana pun dia berada ibu sangat khawatir sama derex karena dia pernah kecelakaan. jaga derex untuk kami berdua ya anak ku dera"ucap amresa seraya memeluk ku untuk terakhir kalinya.
Kembali ke masa sekarang........
Abas dan guruku serta sahabatku pamit pulang kepadaku karena hari sudah menjelang sore.bima dan mika mereka berkata akan mengunjungi ku saat malam nanti.
Sekarang tinggal kami berdua,aku dan derex. Suasana di dalam kamar ini sungguh membuatku mengingat kejadian saat aku pernah dibawa ke rumah sakit akibat kecelakaan dalam bermain. Makanya dari itu aku membenci rumah sakit.
aku melihat keadaan derex ia masih belum membuka matanya sudah 2 hari ia tidak bangun. kenapa aku baru merasakan kesepian yg sangat mendalam?aku tidak tega melihat derex dililit perban dikepalanya itu. itu sungguh membuatku sangat sakit tak tertahankan.
"Kumohon cepatlah bangun derex, rumah sangat sepi tanpa dirimu?kau tega membiarkan kakakmu ini tinggal dirumah sendirian?cepat bangun dan kembali lah kerumah, aku kangen saat kau cerewet kepadaku dan sifat bobrokmu yg membuatku selalu tertawa" Aku pun diam sebentar dan tanpa sadar meneteskan air mataku dan jatuh menimpa kasur derex"ah maaf kasur mu jadi basah yah?".
aku pun sekarang dalam posisi dimana aku harus menelepon kedua orang tuaku.aku sangat takut jika orang tuaku mendengar kabar ini mereka akan panik dan memarahiku karena tidak bisa menjaga derex dengan baik. tapi ini adalah hukuman buatku aku harus menerimanya.
aku pun mengambil hp di kocek saku celanaku dan mencari kontak *mama*dalam pencarian kontak hpku.
Deg!
Dring!dring! Dring!
aku menelepon ibuku beberapa kali tapi tidak diangkat sama sekali.aku menggumam "pasti sibuk sekali sampai sampai tidak mengangkat teleponku?".
Aku pun terpaksa menelepon ayah ku itu, Aku dan ayahku kami berdua tidak terlalu dekat. Kami hanya berbicara hal yg penting aja untuk dibicarakan.
Deg!
Baiklah ini saat nya aku harus menelepon ayah.Dring! Dring! Dring!
Sudah 2 kali aku menelepon ayahku tapi tidak diangkat " Baiklah ini yg terakhir semoga ayah mengangkat teleponku"ucapku penuh harap.//halo ini siapa?//
Ucap seseorang wanita dari seberang.//ah saya dera anak dari jackson snewpar palmir //
//oh kamu, saya asisten pak jack,pak jack nya sedang sibuk? Ada urusan apa anda menelepon pak jack?jika tidak ada urusan yg penting anda bisa memberitahu saya biar saya yg akan menyampaikan pesan anda?//.
Deg!
//emmm itu saya ingin membicarakan sesuatu yg penting ini darurat bisakah anda memanggil ayah saya? Saya mohon?"////"ah begitu yah?baiklah saya akan memanggil pak jack tunggu sebentar"//
//"ah baik"//jawabku sedikit takut.
//"halo dera? Ada apa kamu menelepon ayah jam segini?"//ucap jackson penasaran.
//"ah itu...........???"//
Aku masih terlalu takut untuk memberitahukan hal ini kepada ayah.//"ah itu aku daritadi menelepon ibu tapi ibu tidak mengangkat teleponku?"//
//"oh itu ibumu sedang meeting sebentar sama klien?ada apa? tumben kamu telpon. Biasanya kamu cuma kirim pesan saja kepada ayah?ada apa dera? Gimana kabar kalian berdua? Sehat kan?"//ucap jackson panjang lebar. Ia menunggu jawaban dariku.
Gleg!
//"ayah maafkan aku...... Hiks.... Hiks...... Aku tidak bisa menjaga derex dengan baik maafkan aku ayah"//jackson panik dari seberang karena mendengar kan dera putrinya menangis dibalik telepon.//"a-ada apa dera? Kenapa kamu menangis?apa yg terjadi sama derex? Derex baik baik aja kan?"//ucap jackson panik seraya mengepal kedua tangannya, ia sangat panik jika sesuatu terjadi kepada anak anak nya selama mereka tidak ada disana.
//"i-tu derex dia kecelakaan ayah dan sekarang derex koma, hiks hiks..... "//
//" APA?! DEREX KOMA? KOK BISA?!"//teriak jacskon yg membuat semua staff disana panik terutama amresa_ibu dera, amresa berlari dan mengambil telepon jackson dengan cepat dan berusaha menenangkanku.
//"dera, ini ibu nak? Apa yg terjadi sama derex disana?"//ucap amresa berusaha tenang.
Gleg!
Ini kan suara ibu? Kenapa ibu tidak marah kepadaku? Padahal ibu jarang menelepon ku? Aku merasa bersalah kepada ibu.//"D-derex dia berantam sama kakak kelas terus kepalanya dipukul bagian belakang beberapa kali bu, terus kata dokter derex koma sementara akibat benturan itu"//
Amresa menghembuskan napas berat//"hhhh, yaudah kamu ini....... Ibu sama ayah nanti kesana besok palingan jam 9 pagi ibu nyampe ke Indonesia"//
Aku pun hanya menjawab pelan//"i-ya ibu, maafkan aku sekali lagi"//amresa pun langsung mematikan hp sepihak tanpa memberitahukan diriku dulu.
Ha, aku sudah tau pasti ibu marah kepadaku. Karena aku tidak menjaga derex dengan benar. Aku pun langsung memasukkan hp ke dalam saku celanaku dan memandangi derex yang masih belum membuka mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
DERA and DEREX
Teen FictionAku tidak tau jika rasanya kesepian itu seperti ini. Dulu kau berada di samping ku, sekarang aku harus melihat mu dibalik kaca tebal ini.. Miris emang! "Maaf ya rex, aku gagal jadi kakak untukmu" Andai.. Saat itu aku menyelamatkanmu tepat waktu pas...