Guru tapi menikah?

Keempat.

Happy Reading!

Kembali kesaat ini, pulang bekerja Kakashi merebahkan tubuhnya disofa, ia lelah dibuat pusing hari ini dengan permintaan Gojo

"Oh Kashi, kau sudah pulang?" Kakashi menolehkan wajahnya terlihat ayahnya Jiraiya tengah membawa secangkir kopi- APA? AYAHNYA?

"Tousan sudah pulang?" tanya Kakashi heran, ayahnya adalah seorang Penulis buku cukup terkenal, ia tidak pernah diam dirumah selalu pergi lebih dari 1 tahun saat ditanya ayahnya hanya menjawab 'mencari referensi di negara lain' sedangkan ibunya Tsunade adalah seorang Dokter di Rumah Sakit Senju (salah satu rumah sakit ternama di Jepang) milik kakeknya yaitu Hashirama Senju Rumah Sakit Senju berada di Kyoto sedangkan Kakashi sendiri tinggal di Konoha tidak heran Kakashi dan kedua orang tuanya jarang bertemu, aneh memang karena ayahnya seorang Penulis dan ibunya seorang Dokter tetapi ia malah bekerja sebagai Guru namun beruntung ayah dan ibunya tidak menuntut Kakashi untuk mengikuti jejak mereka, mereka membebaskan Kakashi untuk memilih apa yang Kakashi ingin lakukan.

"Ya, aku pulang sekitar 2 jam yang lalu" jawab Jiraiya duduk disofa kemudian meminum kopi yang ia bawa

"Tousan akan pulang lama?" Jiraiya hanya melirik kearah Kakashi, "Hm tidak tahu, aku akan pergi ketika aku ingin pergi" Kakashi bergumam 'oohh' panjang lalu menganggukan kepalanya paham

"Kau ada masalah di Sekolah? Tadi aku melihatmu seakan kau memiliki beban negara dipundakmu" ujar Jiraiya setengah bercanda, Jiraiya itu jarang dirumah jadi ketika berkumpul dengan keluarganya ia ingin menjadi ayah dan suami yang baik

"Berjanjilah bahwa tousan tidak akan tertawa" sahut Kakashi pelan, meskipun umurnya sudah 25 tahun Kakashi tetaplah anak kecil jika berhadapan dengan kedua orang tuanya

Oh mungkin kalian bingung baiklah akan kuperjelas sedikit, Kakashi lulus kuliah ketika ia berumur 22 tahun dan setelah lulus kuliah ia ditawari bekerja di Sekolah oleh Tobirama –adik kakeknya- jika dihitung ia baru bekerja selama 3 tahun lamanya maka tidak heran diusianya yang masih terbilang muda ia sudah menjadi Guru.

"Aku tidak berjanji tetapi akan aku usahakan" jawab Jiraiya, Kakashi menghela nafas kemudian mulai bercerita

"Aku diajak berkencan oleh muridku sendiri" 1.. 2.. 3.. Kakashi yakin ayahnya pasti akan ter-

"KAU? APA? HAHAHAHAHAHAHA" Teriak Jiraiya kemudian tertawa terbahak-bahak

-tawa, mendengus jengkel Kakashi hanya diam meilhat Jiraiya yang tertawa bahkan sambil memegangi perutnya 'dasar ayah durhaka!' seru Kakashi jengkel

"Tunggu! Oke, maafkan aku hahaha aku hanya terkejut" ucap Jiraiya mengusap air mata diujung matanya, ini benar-benar lucu

"Benar tousan, seorang murid menjengkelkan mengajakku berkencan akhir pekan ini"

"Dan kau menerimanya?" Kakashi diam, ia mengiyakan ajakan Gojo karena tidak tahan melihat wajah Gojo yang merajuk

"Ya, karena tadi anak itu memasang wajah yang menjengkelkan. Jika aku menolaknya ia hanya akan semakin bersikap menyebalkan" jawab Kakashi, Jiraiya mengangguk paham pasti tipe murid nakal yang selalu membuat Guru emosi

"Tidak masalah, lagipula memiliki menantu berondong bukan hal yang buruk" Kakashi melebarkan matanya mendengar ucapan Jiraiya yang sangat santai

"Tousan! Tentu tidak! Maksudku, hei- ini adalah muridku dan aku seorang guru oke?"

"Lantas kenapa? Jaman sekarang cinta tidak mengenal umur, gender maupun pekerjaan dan lagipula aku dan ibumu adalah orang yang terbuka" Jiraiya mengibaskan tangannya, Kakashi menggeram kesal tentu saja salah! disini masalahnya adalah ia tidak menyukai Gojo, dia menerima ajakan Gojo karena terpaksa sedangkan pernyataan ayahnya seakan-akan mereka menyukai satu sama lain, Kakashi bahkan yakin Gojo mengajaknya hanya karena sifat jahil anak itu yang sedang kambuh dan oh satu lagi, mereka adalah Guru dan Murid sangat tidak wajar rasanya.

"Lupakan saja, percuma aku cerita pada tousan, tousan tidak memberiku saran dan malah menertawakan aku"cibir Kakashi kemudian beranjak menuju kamarnya

Kakashi kemudian kembali merebahkan tubuhnya namun kali ini diranjang, ia membuka maskernya dan menutup mata, ia ingin tidur sebentar namun saat akan memulai tidurnya ponselnya bergetar ternyata pesan dari Gojo

[Kakashi sensei, ini aku Gojo Satoru muridmu yang paling tampan!]

Kakashi mengabaikan pesannya, ia meletakan kembali ponselnya lalu menutup matanya namun-

'drrrt drrtt' ponselnya kembali bergetar menekuk aslinya kesal ia bangkit dari acara tidurnya, duduk diatas ranjang lalu membuka ponselnya

[Hei, kenapa hanya membaca pesanku?]

[Balas, Guru aneh!]

Dengan menggebu-gebu karena kesal Kakashi mengetikan balasan terhadap pesan Gojo

[Diamlah Satoru! Saya akan istirahat jadi jangan mengirimku pesan!]

[Oh akhirnya kau membalasnya, aku bosan tolong berkirim pesanlah denganku! Atau jika mengantuk kau mau aku menelponmu? Yah siapa tau kau ingin sleep call, mungkin?]

Kakashi menggeram 'dasar bocah sinting!'

[Tidak terima kasih, saya hanya ingin tidur jadi tolong jangan menggangguku.]

Lain cerita dengan Kakashi, Gojo tersenyum melihat jawaban dari Kakashi dia senang sekali akhirnya bisa mendapatkan nomor Kakashi dan berkirim pesan dengannya, apakah dia harus nekat saja menelpon Kakashi? Benar! Pasti Kakashi sangat menggemaskan jika sedang mengantuk

Gojo menekan tombol memanggil di ponselnya, ia memang benar-benar menelpon Kakashi

Satu panggilan tidak dijawab

Dua panggilan masih tidak dijawab

Tiga panggilan masih belum dijawab tapi Gojo tidak akan menyerah! Hingga panggilan keempat-

"Satoru, bukankah saya sudah memperingatimu?" Sahut Kakashi terdengar kesal, bingo! Akhirnya panggilannya diangkat

"Sensei, saat menjawab telpon jawablah dengan benar seperti 'Halo?' 'Moshi-moshi?' bukan malah seperti itu, ck kau ini guru tapi tidak tahu hal sekecil itu?"

"Pengecualin untukmu, jadi apa yang kau inginkan?"

"Tidak ada, aku hanya sedang bosan dan ingin membuatmu kesal"

"Haaaah, astaga" Gojo tertawa mendengar helaan napas Kakashi yang begitu keras

"Bukankah kau bilang ingin istirahat? Tidurlah, aku akan menemanimu."

T B C.