11

600 72 15
                                    

"Mau kemana dulu?" tanya Jungkook saat Namjoon membuka kaca mobil, Namjoon memang bilang menunggu kekasihnya untuk pulang bersama, sedang mobil Jungkook akan dibawa Renjun.

Namjoon membuka pintu kemudi lalu menyuruh Jungkook masuk sedangkan ia akan duduk di sebelah Jungkook.
"Ayo ikut aku beli pakaian, pakaianku butuh ukuran lebih besar." ucap Namjoon sambil melepas jasnya lalu melihat perutnya.
Jungkook tertawa kecil gemas pada Namjoon, ia pun mengelus perut berisi dua malaikat kecil mereka.

"Twinnya daddy." ucap Jungkook dengan sayang membuat Namjoon tersenyum.

Mereka pun pergi ke Mall untuk membeli baju.

...

Namjoon tidak henti tersenyum gemas saat Jungkook menyuruh Namjoon segera membeli beberapa Hoodie atau kemeja besar yang dipilihkan olehnya.
Jungkook merasa bahwa apa yang ia pilihkan pasti cocok dengan Namjoon.

"Yang mau beli baju aku dan kamu yang begitu heboh." ucap Namjoon sambil mengusak gemas kepala yang lebih tinggi.
Dan Jungkook hanya terkekeh mendengar protesan Namjoon.

"Dan ini sudah cukup banyak Jung." ucap Namjoon setelah mereka mendapatkan beberapa hoodie dan kemeja atau kaos oversize. Setelah mereka membeli kebutuhan Namjoon, mereka memasuki Toko Sepatu.

"Kamu pilih sekalian yah, aku mau beli 3 sepatu untukku, Ren dan si Taehyung." ucap Jungkook yang semangat mencari sepatu untuk dirinya sendiri, memang selalu seperti itu jika dia ingin beli sepatu, Taehyung juga harus dapat darinya, dan begitupun sebaliknya.

"Kalian berdua itu sangat suka koleksi Sepatu?" tanya Namjoon saat memilih sepatu untuk dirinya.
"Benar, kita berdua suka pinjam sepatu satu sama lain makanya kita juga suka koleksi sepatu." ucap Jungkook menjelaskan.
"Kalau untuk Ren?" tanya Namjoon penasaran juga.

"Oh anak kecil itu merengek minta hadiah padaku karena tahun ini aku lupa memberikannya kado." ucap Jungkook yang kini meminta pendapat pada Namjoon tentang sepatu pilihannya.
"Yang silver bagus untukmu dan yang hitam cocok untuk Abang Taehyung." ucap Namjoon mengemukakan pilihannya. Maka Jungkook jelas setuju atas usul Namjoon.

Setelah mendapatkan keinginan mereka, Jungkook mengajak Namjoon ke Rumahnya.
Tentu saja Namjoon tidak menolak.

Sesampai Rumah Jungkook, Namjoon disambut oleh Jihyo dan Ren.
Mereka pun antusias bertanya hubungan antara Jungkook dan Namjoon.

"Untukmu." ucap Jungkook menyodorkan sebuah paperbag.
"Apa ini?" tanya Ren bingung.
"Hadiah Ulangtahunmu." ucap Jungkook saat Ren menerimanya dengan senang hati lalu si bocah berterimakasih.

Namjoon hanya tersenyum melihat interaksi keduanya, kakak dan adik yang menggemaskan, ah ia jadi ingat dengan kedua kakaknya yang juga sering membelikannya hadiah.

...

Kini Jungkook dan Namjoon sedang asyik menonton drama di kamar Jungkook dengan tangan Jungkook yang mengelus babybump kekasihnya.
"Aku tidak sabar untuk memilikimu seutuhnya." ucap Jungkook yang hanya didengar oleh Namjoon tanpa menjawab apapun.
Maksud Jungkook, ia ingin segera menikahi Namjoon.

Tidak tahu saja, kini perasaan Namjoon jadi campur aduk.
Bagaimana dengan Yoongi?

Tidak berarti Namjoon masih mencintai Yoongi, ia jelas-jelas hanya takut pada pria itu, entah sejak kapan seorang Min Yoongi berubah jadi menakutkan.

"Seberapa banyak kau mencintaiku Jung?" tanya Namjoon.
"Sangat banyak Nam, sangat banyak hingga aku tidak bisa menjabarkannya." ucap Jungkook yang mulai mengantuk, ia merasa nyaman sekali mencium Feromone milik Namjoon.
Seperti lilin Aromaterapi saja.

Jungkook benar-benar tertidur sambil memeluk Namjoon, dan membiarkan Namjoon yang sibuk memikirkan perasaannya sendiri, dan tidak lagi fokus pada drama kesukaannya.

Ia ingin memberitahu pada Jungkook tentang Yoongi dan ancamannya, namun ia ketakutan bahkan sebelum memberitahu apalagi memikirkan ancaman dari Yoongi. Namjoon merasa lemah.

Namjoon menatap Alpha yang kini sangat pulas disampingnya, Namjoon mengusap pipi Jungkook dengan sayang.

'Aku ingin memberitahu segalanya dan memintamu untuk melindungiku, aku ketakutan, tapi aku bisa apa? Aku lebih takut pada ancamannya yang bisa dengan mudah mencelakaimu.' ucapan pilu dalam hati Namjoon.

..

"Bapak Nam, eh kak maksudku." panggil Ren menghampiri Namjoon yang sekarang sibuk dengan ponselnya.
"Hei Ren." sapa Namjoon.
"Mau pulang sekarang?" tanya Renjun celingukan mencari Jungkook, ia pikir Jungkook akan mengantar kekasihnya.

"Iyah, tapi Jungkook masih tidur jadi aku akan menelepon supirnya kak Jisoo." ucap Namjoon lalu mengecek pesan dari Jaemin.
"Harusnya kak Jungkook yang mengantar kekasihnya, eh dasar." gumam Ren kesal sendiri membuat Namjoon terkekeh gemas.
"Dia kecapek an Ren." ucap Namjoon membela Jungkook.

Renjun kini menatap sepenuhnya pada Namjoon.

"Kak Jungkook beruntung sekali bisa mendapatkan kak Namjoon yang seperti Malaikat." puji Ren dengan tulus membuat Namjoon tersipu.
Dua omega itu dengan cepat bisa akrab dan Ren juga tidak sungkan menceritakan banyak hal tentang Jungkook membuat Namjoon hanya bisa tersenyum dengan sesekali menanggapi.

Namjoon seolah punya adik lain sekarang.

"Tuan Namjoon." panggil Jaemin saat ia melihat Namjoon yang sibuk mengobrol dengan orang lain hingga tidak sadar mesin mobil yang berisik dari tadi.

"Eh Jaem, ini tolong bawakan yah." ucap Namjoon meminta tolong Jaemin membawa belanjaan miliknya, Renjun ikut membantu Namjoon.

"Ini sepupuku, yang bekerja sebagai supirnya kak Jisoo, dia kusuruh memanggil nama nggak pernah mau kalau sedang bekerja." ucap Namjoon sekalian mengenalkan Jaemin pada Ren.
"Ini Jeon Renjun, anak yang bekerja di kantorku sekaligus sepupu Jungkook." kini Renjun yang diperkenalkan pada Jaemin.

"Jeon Renjun." , "Na Jaemin." .

...

"Ada orang lain habis kesini." ucap Jaemin saat menunjuk beberapa paperbag dan meja makan yang kini penuh dengan makanan.
"Oh paling kak Seokjin." ucap Namjoon yang menyuruh Jaemin menaruh semua paperbag ke kamarnya.

Meski sedikit khawatir, Jaemin akhirnya meninggalkan Namjoon sendirian.

Sepeninggal Jaemin, Namjoon mengeluarkan barang di paperbag asing tadi dan menemukan banyak baju untuknya dengan oversize.

Meski bingung, ia kini tahu siapa yang tadi ke Apartemennya.
Namjoon segera mencoba makanan yang ada di meja makan, dan ia mengenali masakan milik siapa yang kini dihadapannya.

Min Yoongi datang ke Apartemennya hanya untuk membawakan baju dan makanan.

Namjoon semakin frustasi mengenai hubungan mereka bertiga.
Dan anak itu menangis melampiaskan perasaannya yang kesal.

...

Min Yoongi kini sedang bersantai dengan gelas wine di tangannya.

Mengikat seorang Kim Namjoon membuat dia menyukai sensasi itu, melihat Namjoon yang harus menurut padanya sungguh menjadi kesukaan barunya.

Min Yoongi sedikit menyesali kebodohannya dulu yang tidak melakukan hal ini, ia bahkan merasa kesal saat melihat tawa Namjoon dengan si pria Jung, ia menatap foto Namjoon yang sedang memegang babybumpnya.

"Harusnya aku menjadi ayah dari babymu itu." ucapnya dengan nada penekanan yang mengerikan.

Sejak kapan seorang Min Yoongi terobsesi pada Namjoon?
Jawabannya sejak Namjoon ingin pergi darinya.

Ia merasa dikhianati padahal nyatanya tidak pernah seperti itu.

...

TBC

Fall For You (KN) - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang