Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Woah aku tidak menyangka akan bertemu denganmu disini." Ucapan Jennie membuat Jungkook mendongak ke arahnya. Padahal makan siang ini ia ingin sendirian, ia bosan makan bersama teman-teman kantornya yang selalu mengangkat topik pernikahannya sebagai bahan obrolan.
Penyemangat sesi ghibah adalah Ren, jelas saja, ia akan selalu pamer bagaimana kebucinan Jungkook pada Namjoon di hadapan keluarganya. Yah padahal bagi Namjoon semuanya hanya palsu. Jennie duduk di hadapan Jungkook lalu memesan makanannya sendiri.
"Kau ingin apa?" Tanya Jungkook dingin. "Hanya menemanimu Jung." Ucap Jennie tidak perduli seberapa ketusnya Jungkook.
Tanpa menyadari dua orang yang diluar menyadari kedekatan mereka mungkin pula jadi salah paham.
"Ayo kak Nam, biar aku yang marahin kak Jung itu, bisa-bisanya dia mengabaikan telepon kakak tapi malah berdua sama Kak Jen." Ucap Perth yang mengajak Namjoon masuk untuk menyeret Jungkook.
Namjoon menarik tangan yang lebih kecil untuk pergi. Meski Perth tidak terima. "Berhentilah, aku tidak ingin membuatnya malu." Ucap Namjoon lembut berusaha memberi pengertian pada Perth yang suka seenaknya bertindak. "Kak, dia yang harusnya malu." Ucap Perth yang justru tidak terima. "Dia sedang tidak berselingkuh, jadi jangan memperbesar masalah." Ucap Namjoon berjalan meninggalkan Perth.
Namun Perth dan keras kepalanya, ia tidak suka Namjoon diperlakukan begitu, padahal mereka berdua datang untuk memberikan makan siang untuk Jungkook, dan Ren yang memberi alamat Cafe di luar kantor yang biasa didatangi Jungkook.
Saat Namjoon merasa tidak mendengar suara Perth, ia menoleh dan tidak mendapati Perth, ia pun berjalan menuju Cafe sebelumnya.
Benar saja, Perth kini menghampiri Jungkook dan Jennie. Namjoon pun masuk dan ingin mencegah Perth memalukan Jungkook.
"Perth." Jungkook terkejut melihat Perth. Dari tempatnya akhirnya Namjoon hanya memperhatikan mereka bertiga. "Hei kesayanganku." Ucap Jennie lalu menarik Perth dalam peluknya, membuat Namjoon terkejut dengan kelakuan sepupu Yoongi yang ia tahu selalu bersikap buruk pada siapapun. "Lepas dulu kak Jen." Ucap Perth dan membuat Jennie menurut.
"Sana temani Kak Namjoon, dia membawakan kak Jung makanan." Ucap Perth mendorong Jungkook untuk menemui Namjoon yang masih shock atas apa yang dilihatnya. Ia ingat sejak dulu bahkan Jennie sangat dingin padanya saat ia masih menjadi pasangan Yoongi, namun kenapa pada Perth yang notabene kekasih mantan Jenn? Sedekat itu?
Jungkook menyuruh Namjoon duduk bersamanya membiarkan Jennie yang memonopoli Perth.
"Mereka sedekat itu?" Tanya Namjoon. "Mereka senior dan Junior, jadi wajar mereka dekat, siapapun yang kenal Perth pasti begitu." Ucap Jungkook dengan nada yang biasa. "Terimakasih membawakanku bekal." Ucap Jungkook lalu Namjoon memanggil Jaemin untuk mengantarnya pulang.
"Aku sama Perth." Ucap Namjoon menolak memanggil Jaemin. "Dia akan lama sama Jennie, biarkan saja." Ucap Jungkook kini menggandeng tangan Namjoon untuk keluar meninggalkan Perth dan Jennie.
Sekali lagi, Namjoon tidak tahu bagaimana dan siapa sebenarnya Perth, seorang Jennie yang judes dan menyebalkan saja bisa terlihat sesayang itu pada Perth? Jungkook pun jika sudah bertemu Perth, sikapnya menjadi hangat bahkan padanya.
"Kau akhir-akhir ini selalu keluar bersama Perth, iyasih Taehyung membuatnya tinggal bersama kita juga karena untuk menjagamu." Ucap Jungkook membuat Namjoon terdiam. "Kau sangat lembut padanya, apa orang akan bisa salah paham yah? Mungkin mengira kau justru mencintainya." Sindir Namjoon. Jungkook menertawai ucapan Namjoon yang bagi Namjoon bukan hal lucu.
Jungkook menatap Namjoon lalu mengusak kepalanya. "Aku mencintaimu, kau pun tahu alasan sikapku yang dingin padamu. Kemarahan dalam hatiku atas perselingkuhanmu belum reda. Jangan merasa sok paling tersakiti." Ucap Jungkook. Namjoon hanya terdiam mendengar ungkapan Jungkook.
Percuma membela diri, apapun alasannya ia akan tetap jadi si Pelaku.
"Jaemin tidak bisa menjemputku, ia bersama kak Jisoo di Luar Kota." Ucap Namjoon menunjukkan pesan dari Jaemin. "Oke biar kupanggilkan taksi." Ucap Jungkook.
Namun apakah ia berbohong? Karena yang datang justru Min Yoongi.
"Bagaimana kau bisa melakukan ini padaku Kook?" Tanya Namjoon tidak percaya pada tindakan Jungkook. Jungkook hanya tersenyum sinis. Sedangkan Yoongi hanya menatap keduanya dari dalam mobil.
"Aku membiarkanmu selingkuh, harusnya kamu senang dong suamimu ini membebaskanmu." Ucap Jungkook lalu meninggalkan Yoongi.
Setelah kepergian Jungkook, Yoongi menemui Namjoon. "Dia bercanda, itu taksi untukmu." Ucap Yoongi menunjuk taksi dibelakang mobilnya. "Aku hanya kebetulan datang saat dia memesan taksi, Jenn menyuruhku datang kesini." Ucap Yoongi lalu pergi meninggalkan Namjoon yang bingung.
Sebenarnya sebanyak apa yang diketahui Jungkook perihal perselingkuhannya? Apa Jungkook juga tahy perjanjiannya dengan Yoongi? Mengapa ia merasa dipermainkan oleh semua orang?
Bahkan fakta bagaimana Perth terlihat akrab dengan Yoongi dan Jennie saja membuatnya bingung. Ia harus bertanya pada Perth nanti.
Namun, satu hal yang Namjoon lupakan. Fakta bahwa semenjak ia menikah, Yoongi seperti menjauh darinya atau itu hanya sebuah kebetulan sebelum nanti Yoongi menganggunya? Namjoon lupa memikirkan hal itu.
...
Kim Namjoon adalah orang yang tidak percaya pada yang namanya Karma. Dia juga seseorang yang memendam segalanya, dia tidak pernah berani membagi kisahnya karena takut membayangkan bahwa dirinya akan diejek.
Kim Namjoon adalah orang yang sulit meminta tolong karena berpikir bahkan mungkin tidak akan ada yang membantunya.
Namun, Kim Namjoon lupa pada yang namanya Hukum Alam.
Bahwa segala sesuatunya memiliki ganti. Hal buruk akan mendapat keburukan, begitu pula sebaliknya. Dunia selalu berjalan sesuai yang diyakini tiap individu.
Dunia seperti apa yang dilihat Individu.
Dan Kim Namjoon mendapatkan karmanya, meski bahkan ia pun selaku Korban.
Rasa tidak percaya yang Namjoon tunjukkan pada Dunia, mungkin akan membuat Dunia pun berpaling darinya.
Jadi, bagaimana cara memperbaiki apa yang sudah Namjoon tidak percayai? Bukan hanya pada Dunia, Kim Namjoon pun tidak pernah belajar mempercayai dirinya.
Namun, situasi yang kini Namjoon hadapi membuat seluruh susunan keyakinannya runtuh. Ia ingin memahami dunia lagi, setidaknya yang pertama adalah untuk dirinya terlebih dahulu.
