26

463 36 4
                                    

Naren sedang menghitung Bunga Mawar milik Namjoon.
"Apa yang Naren lakukan?" Tanya Jaemin berjongkok di dekat Naren.
"Hitung Mawal." Ucap Naren lalu menyuruh Jaemin ikut menghitung.

"Ah gemas sekali kan Naren dan Nana kita." Ucap Jisoo yang kini duduk di sebelah Namjoon.
"Iyah lucu." Ucap Namjoon tersenyum memandangi dua bocah kesayangannya. Sedangkan tangannya terampil menggambar pemandangan dua bocah yang sibuk menghitung mawar.

...

"Aku senang deh liat kalian seakur ini, aku berharap nantinya Jaemin juga bisa menyukaiku." Ucap Renjun memuji Namjoon dan Jungkook. "Nyatain dong Ren." Ucap Jungkook sambil mengusak kepala Ren.
"Nggak ah, aku mau dia duluan yang menyukaiku." Ucapan Renjun membuat Namjoon jadi sedikit kasihan, memang sepertinya ia harus membantu Nana dan Ren biar dekat.

...

Jungkook dan Namjoon kini menonton DVD di Ruang Tengah, Namjoon menyandarkan kepalanya ke dada Jungkook.
"Gimana menurutmu soal Nana sama Ren? Mereka terlihat cocok kan?" Tanya Namjoon mulai menanyakan pendapat Jungkook. Setelah mereka saling berbaikan, mereka berdua jadi semakin mesra, saling menceritakan hal random, dan Jungkook baru tahu bahwa ternyata Jeon Namjoon dan isi otaknya itu penuh kejutan.

"Kalau sama Nana sih aku restuin kok." Ucap Jungkook. Lagipula dia jadi terkekeh jika melihat kebucinan Ren pada Jaemin, dan ia pikir Jaemin hanya jual mahal.
"Bagaimana jika kita coba jodohkan mereka?" Tanya Namjoon meminta pendapat.
"Aku terserah sama kamu lah Yang, aku ngikut." Ucap Jungkook, tipe suami penurut pas udah mode bener akhlaknya.

...

Jerman,

"Kalian yakin nggak ada hubungan apapun?" Tanya Namtan, mamanya Lili sama Perth.
"Yakin dong, bang Tae itu pacarannya sama Perth." Ucap Lili sambil melepas pelukan dari mamanya.
"Oke mama percaya, mama juga tahunya dari dulu Tae itu sukanya ke Perth." Ucap Namtan sambil melihat Taehyung yang hanya tersenyum canggung.

Selama 2 bulan mereka di Jerman, keduanya tinggal di Rumah Orang Tua Lili yang ada di Jerman.

"Kenapa kita selalu disangka pacaran yah Li? Sejak dulu sampai sekarang tetep sama." Ucap Taehyung yang duduk di belakang sambil memeriksa laporan.
"Yah gimana, jaman sekarang mana ada coba cewek sama cowok sahabatan." Ucap Lili membuat Taehyung terkekeh.
"Ada dong, buktinya kita." Ucap Tae yang selalu santai membicarakan apapun yang tidak benar. Meski kadang dia terganggu perihal statusnya dengan Lili yang selalu dipertanyakan.

Mereka hanya sahabat yang tumbuh bersama, tidak ada satupun dari mereka yang memiliki rasa dengan yang lain, ah itu dalam pikiran Taehyung, sedang Lili? Entahlah.

...

Seoul

Yoongi dan Hoseok kini memiliki hobi baru yang sama, Golf.
"Habis dari Paris kupikir kau akan punya kekasih." Sindir Yoongi.
"Aku nyaman single, daripada kau jadi penganggu dalam Rumah Tangga orang." Ucap Hoseok balas menyindir.
"Kan aku udah mulai moveon, ini udah melepas secara perlahan loh." Yoongi tidak terima dikatai Hoseok. Padahal itu faktanya.

Hoseok hanya tertawa mendengar ucapan Yoongi.

Mereka berdua, mencintai orang yang sama dan sama sepihak. Namun sampai kapanpun tidak akan pernah bersama sebagai sepasang. Meski Yoongi pernah jatuh cinta pada sang Alpha pinus.

.

Yoongi, Namjoon dan Jungkook kini duduk bertiga, mereka makan malam di Rumah Yoongi.
"Kalian sudah baikan rupanya." Ucap Yoongi menatap dua tangan yang saling bertautan.
"Iyah seperti yang kak Yoon lihat." Ucap Namjoon menatap Yoongi.

"Lalu bagaimana perjanjian kita Kook? Kau ingin mengusirku dari Hubungan kalian?" Tanya Yoongi menatap sedih pada Jungkook.
"Aku sih tidak masalah, kita berdua hanya dua orang yang sama mencintai Namjoon, dan aku mengakui semua salahku, tetapi kita hanya harus menerima keputusan Namjoon." Ucap Jungkook lalu menatap Namjoon. Kini tatapan Namjoon tidak lagi menunjukkan rasa takut.

Kini ia mulai belajar mencintai diri sendiri dan memahami perasaannya juga. Karena ia percaya bahwa semua orang disisinya selalu menginginkan dia bahagia.

Belajar hidup dengan mengenali dan mencintai diri sendiri.
Semua orang perduli padanya.

"Maaf kak Yoon, aku tidak bisa mendusta bahwa aku tidak mungkin masih bersamamu. Satu bulan ini kita berdua saling belajar berdamai dan aku tidak ingin menyakiti hati Alphaku." Ucap Namjoon sambil tersenyum. Senyum cantik yang membuat hati Yoongi pedih.

Namun, ia sadar, melepaskan Kim Namjoon demi kebahagiaannya adalah cara yang pantas menebus seluruh kesalahannya.

Dan Yoongi merelakan omega Vanillanya memilih Jeon Jungkook.

...

Perth masuk ke kursi samping kemudi.
"Kupikir kak Ren yang jemput." Ucap Perth menyapa Jaemin dengan senyuman.
"Dia memasak sama Jungkook, sebelum pulang kita mampir belanja Bulanan yah." Ucap Jaemin lalu menyalakan mobilnya.
"Oke." Ucap Perth dengan sumringah.

Jaemin sesekali menatap Perth yang sibuk pada ponselnya.

.

Jungkook menatap Namjoon yang sibuk menonton drama tapi tatap matanya terasa kosong. Seperti pikirannya ada di tempat lain.
"Ada apa sayangku?" Tanya Jungkook membuat Namjoon mendongak.
"Ada yang mengangguku akhir-akhir ini, seperti ingatanku menjadi acak." Ucap Namjoon membuat Jungkook khawatir.
"Ada apa?" Tanya Jungkook ingin Namjoon berbagi.

Semenjak berbaikan, keduanya sepakat untuk saling membagi perasaan satu sama lain dan saling meringankan beban di hati mereka.

Sejak pasangan yang saling jatuh cinta, bukan hanya siap berbagi angan bahagia bersama, namun ada kala juga siap menerima duka dari pasangan masing-masing.

"Aku mengingat Naren, tapi aku tidak ingat dia siapa, hanya aku memanggil dia adik dan dia memanggilku kak Nam, aku bahkan tidak tahu itu ingatan nyata atau hanya ingatan karena mimpi semata." Ucap Namjoon menatap Jungkook yang mendengarkan. "Kamu punya adik?" Tanya Jungkook dan Namjoon menggeleng.
"Aku anak bungsu." Ucap Namjoon yang membuat Jungkook membenarkan, yah ia tahunya Namjoon adalah anak bungsu keluarga Kim.

"Kalau begitu itu mungkin hanya mimpi semata." Ucap Jungkook yang membuat Namjoon mengangguk. Maka Namjoon akan melupakan Naren lagi.

...

Perth memasukkan banyak cemilan tambahan.
"Kau bisa sakit perut kalau kebanyakan coklat." Tegur Nana. "Aku akan membaginya pada Ren, jadi itu baik-baik saja." Ucap Perth dengan nada riangnya. Anak itu sangat ceria.

"Kak Jaemin kenapa nama panggilanmu Nana?" Tanya Perth kepo.
"Dari margaku Na dan nama depan seseorang, dia selalu memanggilku begitu." Ucap Jaemin membuat Perth menatap penasaran.
"Seseorang itu siapa?" Tanya Perth dan rasa ingin tahunya.

"Naren, dari nama Naren dan Najaemin." Ucap Jaemin menatap Perth yang tidak menyadari sama sekali betapa lembut tatap Jaemin padanya.

"Nama kalian lucu sekali." Komentar Perth.
"Nama panggilanku di Jerman juga mirip dengan nama kakak, Tana, Tana dan Nana, berteman." Ucapan Perth dengan senyum sumringahnya. Oh dasar anak polos.
Dan Jaemin hanya suka tiap moment yang ia habiskan bersama Perth.

"Tapi kenapa nama panggilanmu justru Kota di Australia?" Tanya Jaemin sembari mendorong Trolli.
"Nggak tahu kenapa aku dipanggil begitu hehe." Ucap Perth yang memang tidak paham mengapa dia dipanggil dengan nama Kota.

...

Tbc

Fall For You (KN) - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang