01|our

4.4K 170 1
                                    

── noxious ✦

Seorang perempuan yang masih lengkap mengenakan seragam bertulisan 'Alea Sherinna' di bagian atas dada terlihat sedang duduk sendirian di atas kursi bercat putih yang berada di kantin dengan tatapan yang sangat bosan. Tangannya berkali-kali bergerak mengaduk minuman yang tadi dipesannya dengan mata yang lagi-lagi melirik ke arah jam yang melingkari pergelangan tangan sebelah kirinya.

"Lama banget," keluhnya kesal lalu menidurkan kepalanya di atas lipatan tangan. Mencoba kembali bersabar menunggu orang yang sedari tadi dia tunggu.

Gadis yang kerap disebut dengan nama Alea itu menegakan badannya saat seseorang menepuk dan mengusap bahunya pelan dari belakang.

"Udah dari tadi?" tanya orang yang dari tadi ditunggu-tunggu. Alea dengan bibir mengerucut karena kesal mengangguk. Matanya melihat ke arah belakang karena di sana banyak orang yang ternyata datang bersama laki-laki yang tadi menepuk bahunya.

"Kakak nggak bisa pulang sekarang?"

"Bisa sih, kenapa? mau pulang sekarang aja?" tanya pemuda dengan jersey basket itu lalu duduk di samping Alea. Dia bernama lengkap Damares Fariel Adilson, seorang laki-laki yang kini berstatus sebagai pelajar kelas dua belas, yang artinya berbeda dua tahun dengan sang kekasih yang dari tadi menunggunya ini.

"Mauu, udah bosen banget tau."

Damar terkekeh lalu mengusap punggung tangan Alea dengan lembut. Damar terpaksa harus meminta Alea menunggunya tadi. Karena saat jam pelajaran sudah selesai, Damar masih harus latihan basket dan saat Alea akan pulang, Damar harus menyelesaikan sekitar lima belas menit lagi.

Alea Sherrina dan Damares Fariel Adilson adalah sepasang kekasih. Alea kelas sepuluh IPS dua, sedangkan Damar dua belas IPS satu. Bisa dibilang, hubungan mereka masih baru. Mungkin baru berumur sekitar dua bulan mereka menjalin hubungan dengan status yang jelas.

"Yaudah ayo."

Alea mengikuti Damar yang sudah berdiri dan mulai berjalan setelah menarik tangan Alea dengan lembut untuk memposisikan gadis itu supaya berjalan di sampingnya. Alea hanya tersenyum kecil, canggung saat Damar berpamitan kepada teman se tim basketnya.

"Al-"

"Jangan godain cewek gue!" Peringat Damar saat salah satu temannya akan menyebut nama Alea.

"Yaelah, sapa doang Res."

"Posesif banget, temen kita yang satu inii."

Damar tak menjawab ocehan teman-temannya, karena setelah itu dia memilih membawa Alea pergi ke parkiran dan menaiki mobilnya yang berada di pojok.

Waktu sudah menunjukan pukul empat sore, dan Alea merasa dia sudah sangat mengantuk dan tidak tahan untuk tidak tidur saat di perjalanan dengan Damar yang menyetir di sampingnya dengan lihai. Awalnya Alea hanya berniat memejamkan matanya saja, namun beberapa menit kemudian, Damar bisa melihat jika Alea sudah tertidur pulas.

Tanda lalu lintas berubah warna menjadi merah dan semua pengendara diam di tempat dengan tidak sabaran menunggu lampu itu kembali hijau. Berbeda dengan kebanyakan pengendara yang terkesan sebal dengan lampu merah, kali ini Damar merasa dia menikmatinya. Karena bisa melihat wajah damai Alea saat tertidur. Gadis yang umurnya dua tahun dibawahnya itu terlihat sangat cantik.

NoxiousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang